PPI:
TARI SAMAN PUKAU MASYARAKAT PARIS
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 3/6 (Antara) - Tari Saman dari Aceh berhasil
memukau masyarakat Paris yang memadati Sasana Budaya KBRI Paris dalam
Program Budaya Sourire d'Indonesie, Senyum Indonesia, kata
penyelenggara dari oleh Perhimpunan Pelajar (PPI) Paris dan Prancis.
Ketua Panitia Sourire d'Indonesie Fadil kepada Antara
London, Senin, mengatakan bahwa program tersebut digelar untuk
keduakalinya oleh Perhimpunan Pelajar (PPI) Paris dan Perancis.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Prof
Syafsir Akhlus mengatakan pelajar mahasiswa yang tengah menuntut ilmu
di luar negeri adalah duta budaya Indonesia. "Acara ini relevan
untuk mengangkat khasanah budaya tanah air dengan publik Paris,"
ujar Akhlus.
Tarian yang dibawakan delapan mahasiswa Indonesia ini
menjadi tarian penutup dengan mendapatkan decak kagum dan tepuk
tangan meriah penonton.
Dalam rangkaian acara dari sore hingga malam hari,
berbagai atraksi seni budaya Indonesia ditampilkan. Dibuka Tari
Pendet yang dimainkan anak-anak berhasil menarik perhatian para
undangan.
Tarian yang ditampilkan pada acara itu adalah Tari
Janger, Kecapi, Angklung, Tari Legong Keraton, Tari Sparkling
Surabaya, Tari Baris, Pencak Silat, hingga alunan merdu lagu-lagu
nusantara dan peragaan busana batik dan busana adat dari berbagai
daerah, seperti Batak, Sunda, Nusa Tenggara Barat, Papua, Sulawesi
dan Kalimantan. Semnentara Tari Saman hadir menghibur di puncak
acara.
Menurut Fadil, acara yang dibagi dalam dua sesi ini
menampilkan kekayaan seni-budaya Indonesia yang membuat undangan
terus bertahan hingga acara selesai. "Kami memberikan suguhan
yang menghibur dengan variasi budaya dan keramahan nusantara,"
ujar Fadil.
Sementara itu, Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar RI
untuk Perancis dan Kapangeran Andora Asharyadi mengatakan acara yang
digelar PPI Paris dan Prancis ini merupakan bagian penting dari misi
diplomatik. Interaksi budaya antara para pelajar/mahasiswa dengan
berbagai komunitas selama studi bermanfaat untuk memperkenakan
Indonesia kepada khalayak yang lebih luas.
Penonton yang antuasias menyaksikan pertunjukan datang
dari berbagai kalangan diantaranya mahasiswa asing berbagai negara
yang tengah studi di Paris, perwakilan kampus di Paris, keluarga
Franco-Indonesia, dan masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di
sekitar Ile de France. Setiap penonton mendapatkan cendermata cantik
yang berisi berbagai kerajinan tradisional.
Seorang mahasiswa asal Rumania Sorina Maria Mirea yang
jadi model pakaian adat Batak mengungkapkan rasa senangnya bisa
terlibat dalam Sourire d'Indonesie.
"Surprise. Saya suka dengan baju tradisi yang saya
pakai," ujar Sorina mengatakan sangat senang dengan Tari Saman.
"Amazing, tarian ini luar biasa membuatnya ingin berkunjung ke
Indonesia," ujar mahasiswa master Program Erasmus Mundus - Food
Innovation dan Product Design Agroparistech
Menurut Ketua PPI Paris Rahmat Arif Jatmiko, panitia
berusaha menampilkan pesona yang beragam dari berbagai daerah di
Indoensia. "Kami menyadari potensi seni budaya nusantara menarik
perhatian masyarakat Paris," ujar Rahmat.
"Bahkan kami juga menghadirkan beberapa mahasiswa
asing dari Rusia, Rumania, dan Kamerun menjadi model pakaian
tradisional," ujar Rahmat yang tengah studi program master
teknik perkotaan di Universite Paris Est Marne-La-Valle ini. ***4***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah)
03-06-2013 06:53:06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar