Sabtu, 08 Juni 2013

JERMAN

INDONESIA IKUT KENDALIKAN PERUBAHAN IKLIM

     Oleh Zeynita Gibbons
     
   London, 8/6 (Antara) - Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Eddy Pratomo mengatakan Indonesia sebagai negara berkembang telah melakukan berbagai upaya untuk ikut berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim.

        Hal itu disampaikan oleh Dr. Eddy Pratomo, Ketua Delegasi RI pada Konferensi Perubahan Iklim PBB yang digelar di Bonn, Jerman, 3--14 Juni mendatang.

        Counsellor Pensosbud KBRI Berlin Ayodhia Kalake kepada Antara London, Sabtu, menambahkan keterangan bahwa pada pertemuan Bonn itu negara-negara pihak penandatangan Konvensi PBB membahas kerangka hukum baru untuk pengendalian perubahan iklim yang akan diadopsi pada tahun 2015 dan dilaksanakan mulai 2020.

        Dalam rangkaian perundingan perubahan iklim di UNFCCC, Delegasi RI menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan Indonesia sebagai negara berkembang untuk ikut berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim.

        Indonesia mengakui berbagai upaya tersebut bukan hal yang mudah, baik secara politik karena keterbatasan anggaran mapun kapasitas. Namun, Indonesia menegaskan komitmen nasional kuat dan hal tersebut perlu diakui dan mendapatkan dukungan internasional dalam bentuk pendanaan dan teknologi, ujarnya.

        Selain Konvensi PBB, kata dia, pengendalian perubahan iklim global mengandalkan Protocol Kyoto yang mewajibkan negara-negara industri maju untuk mengurangi emisinya.

        Negara-negara pihak penandatangan Konvensi PBB, lanjut dia, membahas meningkatkan aksi pengurangan emisi (mitigasi) dan adaptasi terhadap dampak buruk perubahan iklim serta penyediaan pendanaan dan teknologi untuk negara berkembang dalam kurun waktu 2013--2020.

        Hal itu, guna menutupi kesenjangan ambisi peningkatan aksi yang mengancam tidak tercapainya tujuan bersama, yaitu mencegah kenaikan suhu rata-rata dunia di bawah 2 derajat Celsius hingga 2020.

        Terkait dengan kedua isu tersebut, Indonesia menekankan upaya peningkatan ambisi di berbagai bidang guna mengendalikan perubahan iklim sebelum dan sesudah 2020 merupakan suatu kontinum karena apa yang dicapai periode sebelum 2020 akan sangat berpengaruh terhadap kondisi setelah 2020.

        Berbagai laporan ilmiah menyebutkan sangat mungkin  mencegah atau setidaknya meminimalisasi terjadinya peningkatan pemanasan global dengan meningkatkan aksi pengurangan emisi di berbagai bidang, termasuk efisiensi energi, perhubungan, pembangkitan listrik, dan pertanian.

        Lebih lanjut Dubes Dr. Eddy Pratomo mengatakan kembali bahwa Indonesia minta laporan tersebut agar dapat memerinci negara mana perlu melakukan aksi apa dengan mempertimbangkan bahwa tanggung jawab antara negara maju dan negara berkembang berbeda.

        Indonesia, kata Dubes, selalu menekankan negara industri maju perlu berperan lebih banyak. Indonesia harus meningkatkan ambisinya dan melakukan aksi nyata dan segera.

        Dalam rangkaian perundingan perubahan iklim di UNFCCC, Delegasi RI menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan Indonesia sebagai negara berkembang untuk ikut berkontribusi terhadap upaya pengendalian perubahan iklim, mulai dari penetapan target dan penyusunan rencana aksi nasional untuk pengurangan emisi, mengembangkan strategi dan program adaptasi, hingga implementasi yang melibatkan pemerintah nasional, pemerintah daerah, sektor swasta, dan komponen masyarakat.

        Selain membahas kerangka hukum dan kerja untuk pengendalian perubahan iklim periode sebelum dan sesudah 2020, kata dia, konferensi PBB di Bonn kali ini mencakup persidangan untuk dua badan subsidernya, yaitu Badan Subsider untuk Implementasi (SBI) dan Badan Subsider untuk Rekomendasi Ilmiah dan Teknis (SBSTA).

        Hasil dari pertemuan di Bonn diharapkan akan memberikan dasar yang kuat dalam pertemuan berikutnya yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi UNFCCC, yaitu Konferensi Para Pihak UNFCCC/Kyoto Protocol Ke-19 (COP19/CMP9) di Warsawa, Polandia, pada tanggal 11--22 November yang akan datang.

    ***1***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/B/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 08-06-2013 07:38:59

   

Tidak ada komentar: