INVESTOR JERMAN PUNYA
PELUANG TERAPKAN TEKNOLOGI DI INDONESIA
London, 14/6
(ANTARA) - Investor Jerman mempunyai peluang dalam beberapa proyek
seperti waste management, energi terbarukan, air bersi dan sektor
pelabuhan karena Jerman memiliki keunggulan teknologi yang bisa
diterapkan di Indonesia.
Hal itu
diungkapkan Managing Director Indoconsult Christian Hainsch, pada
seminar bertajuk "Market Sounding of Indonesia's PPP (Public
Private Partnership) Infrastructure Projects dalam rangka
Asia-Pacific Weeks Berlin yang berlangsung di Hotel Steigenberger
Berlin, demikian Sekretaris I Pensosbud KBRI Berlin Juviano Ribeiro
kepada ANTARA London, Jumat.
Christian
Hainsch, dalam paparanya tentang doing business in & with
Indonesia dan mengapa milih Indonesia, yang tampil membagi pengalaman
pada seminar dan temu bisnis yang dihadiri wakil Pemerintah dan para
pelaku usaha Jerman.
Ia juga
menyampaikan beberapa tantangan antara lain banyaknya peraturan baik
dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang perlu diketahui
karena peraturan tersebut sering kali bertentangan satu sama lain dan
tantangan dari pengusaha setempat.
"Investor
juga harus mengetahui local wisdoms, banyak bersabar karena
memerlukan waktu dan sumber dana yang besar, namun harus berani
menyatakan tidak kepada korupsi," ujar Hainsch menambahkan KKN
masih banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Mengenai
proyek infrastruktur melalui skema PPP di Indonesia, Hainsch
mengatakan investor Jerman mempunyai peluang dalam beberapa proyek
seperti waste management, energi terbarukan, air bersi dan sektor
pelabuhan karena Jerman memiliki keunggulan teknologi yang bisa
diterapkan di Indonesia.
Peluang ini
apa bila tidak dimanfaatkan oleh Jerman, maka peluang itu akan
diambil alih investor negara maju lainnya," ujarnya.
Bisnis apapun yang
dilaksanakan di daerah tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
nasional Indonesia, ujarnya.
Terlepas dari
segala kelebihan dan kekurangan di Indonesia, Hainsch menutup
paparanya dengan mengatakan "Whatever, I Love Indonesia".
Seminar dan
temu bisnis dalam Forum Asia-Pasific Berlin diadakan KBRI Berlin
kerja sama dengan Badan Kordinasi Penanaman Modal RI (BKPM) didukung
Kementerian Transportasi RI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan
Pemerintah Kota Batam.
Sementara itu,
Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Tamba Hutapea menjelaskan
mengenai sejumlah sektor infrastruktur yang terbuka lebar untuk
kerjasama melalui skema PPP.
Diantaranya
pembangunan jalan tol, pembangunan penyediaan listrik, proyek
penyediaan air bersih, penanganan sampah dan limbah yang saat ini
secara nasional baru tertangani sebesar 54 persen sementara target
hingga tahun 2015 adalah 70 persen.
Direktur Pelabuhan
dan Pengerukan, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI
Kemal Heryandi memaparkan tentang "Expansion of Tanjung Priok
Port, Cilamaya, Karawang, West Java Province".***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/Setiyono/Setiyono)
14-06-2013 15:18:31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar