KERUKUNAN BERAGAMA
TARIK PERHATIAN TV PORTUGAL
Oleh Zenita Gibbon
London, 13/6
(Antara) - Kerukunan umat beragama di Indonesia merupakan contoh yang
mengesankan dan bagaimana seharusnya berbagai negara dapat meniru di
negara muslim terbesar di dunia itu.
Hal itu indah
dan bermakna sekali, ungkap Jurnalis TV terbesar Portugal, RTP,
Armando Seixas Ferreira, bersama rekan kameraman RTP, Rui Silva, yang
menuangkannya ke dalam film dokumenter berjudul A Ilha de Cristo (The
Island of Christ).
Pensosbud KBRI
Lisbon Tri Wahyuni kepada Antara London, Kamis, mengatakan Film
dokumenter tersebut ditayang di saluran TV RTP1, program Linha da
Frente (Front Line), pada Kamis pukul 21.00 waktu Portugal.
Pulau Flores di
Indonesia diinjili oleh misionaris Portugis 500 tahun yang lalu. Di
Larantuka, Katolik dan Muslim bergabung untuk melaksanakan upacara
dari Pekan Suci di satu-satunya pulau Katolik di Indonesia.
Dalam film
berdurasi 30 menit dan disiarkan secara nasional di seluruh Portugal
dan Asia, Afrika dan Amerika Latin, melalui saluran RTP Informação
di negara CPLP, Armando mengupas detik-detik perayaan ritual Paskah
Semana Santa.
Ribuan umat
Katolik dari berbagai pulau di Indonesia datang berbondong-bondong
merayakannya. Kaum muslim yang merupakan mayoritas penduduk
Indonesia, membantu saudara sebangsanya datang dan beribadah.
Menurut
Armando, hal ini indah dan bermakna sekali. Kerukunan umat beragama
di Indonesia merupakan contoh yang mengesankan dan bagaimana
seharusnya dunia atau negara lainnya bisa meniru.
Armando dan Rui
Silva berkesempatan mengunjungi Larantuka, Flores Timur, pada
Maret-April lalu, bertepatan dengan perayaan Paskah Semana Santa di
Larantuka.
Kesempatan
berkunjung ke Indonesia tidak disia-siakan kedua wartawan, yang
memang telah lama mengimpikan meliput Indonesia dan warisan Portugis
di Tanah Air.
Kunjungan
jurnalistik Armando dan Rui Silva merupakan bagian dari program
framtrip Kemparekraf RI dan KBRI Lisabon tahun 2013, demikian Tri
Wahyuni. ***4***
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 13-06-2013 09:23:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar