Jumat, 14 Juni 2013

NAMIBIA

INDONESIA RAIH PENGHARGAAN PLATINUM DI NAMIBIA

Oleh Zeynita Gibbons
London 8/6 (Antara) - Stan Indonesia di Windhoek, Namibiaberhasil, yang mengusung tema "Indonesia: the Ultimate Spa Destination" meraih penghargaan kategori Platinum yang merupakan penghargaan tertinggi dalam penyelenggara Namibia Tourism Expo 2013.

Prestasi bagi KBRI Windhoek yang tahun ini memperoleh Platinum mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya di ajang yang sama memperoleh kategori Emas, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi dan Pensosbud KBRI Namibia, Pramudya Sulaksono, kepada Antara London, Sabtu.

Selain KBRI, stan yang mendapatkan penghargaan kategori platinum adalah institusi pariwisata andalan Namibia, seperti Gondwana Collection.

Penghargaan kategori Platinum merupakan penghargaan tertinggi dalam Namibia Tourism Expo (NTE) 2013. Selain itu, juga dibagikan kategori emas (gold) dan perak (silver).

Dengan mengusung tema "Indonesia: the Ultimate Spa Destination" dan masuknya spa dalam kategori wisata khusus, diharapkan akan memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan spa utama di Asia, bahkan di dunia.

Kehadiran spa therapist dari PT Pangan Sari Utama memperkenalkan pijatan khas Indonesia selama pameran berhasil menarik perhatian pengunjung.

"I wish I can have more of this!" ujar Maggie Nangolo usai dipijat ibu Putu Sintayani di stan KBRI.

Beberapa pengunjung mengharapkan dibukanya spa Indonesia di Namibia dan, bahkan ada yang menawarkan kerja sama untuk mengundang spa therapist ke Namibia.

Selain itu, dengan pelayanan staf yang ramah, KBRI menyebarkan brosur yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengenai informasi pelatihan spa dan beberapa brosur tentang spa di berbagai daerah di Indonesia dam brosur mengenai tujuan wisata di Indonesia.

KBRI bekerja sama dengan salah satu biro perjalanan wisata di Windhoek. Dalam info keterangan dasar tersebut juga memuat informasi mengenai bagaimana memperoleh visa kunjungan Indonesia melalui KBRI Windhoek.

Dharma Wanita Persatuan (DWP), KBRI Windhoek ikut mempromosi kuliner dengan menyediakan panganan tradisional (jajan pasar) Indonesia, seperti kue-ku, kue lapis, kue talam labu, lumpia, semar mendem, cenil, risoles, martabak, dan cheese stick serta teh Indonesia mendapat perhatian pengunjung. Bahkan, pertunjukan alat musik gender dan wayang golek tokoh cepot juga telah menarik perhatian pengunjung, khususnya anak-anak.

Duta Besar RI di Windhoek Agustinus Sumartono berharap stan Indonesia dalam NTE pada ahun berikutnya tidak hanya diwakili KBRI Windhoek, tetapi juga instansi pemerintah lainnya, khususnya Kemenparekraf dalam upaya menggarap potensi Namibia sebagai kawasan potensial di Afrika bagian selatan.

Diharapkan melalui partisipasi aktif KBRI dalam pameran ini semakin banyak masyarakat Namibia dan negara sekitar yang berwisata ke Indonesia yang dapat menjadi salah satu negara tujuan wisata di wilayah Asia Tenggara.

Penyelenggara NTE 2013 adalah harian Republikein, surat kabar swasta Namibia berbahasa Afrikaan/Inggris yang diterbitkan salah satu perusahaan penerbitan terbesar di Namibia, Democratic Media Holding.

Pramudya Sulaksono menjelaskan bahwa NTE merupakan acara tahunan dan sudah berlangsung sejak 1999 antara bulan Mei dan Juni di Ibu Kota Windhoek.

NTE, lanjut dia, mulai menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu pameran terbesar di Namibia pada beberapa tahun terakhir.

***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/B/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 08-06-2013 07:09:38


Tidak ada komentar: