INDONESIA RAIH
PENGHARGAAN PLATINUM DI NAMIBIA
Oleh Zeynita
Gibbons
London 8/6
(Antara) - Stan Indonesia di Windhoek, Namibiaberhasil, yang
mengusung tema "Indonesia: the Ultimate Spa Destination"
meraih penghargaan kategori Platinum yang merupakan penghargaan
tertinggi dalam penyelenggara Namibia Tourism Expo 2013.
Prestasi bagi
KBRI Windhoek yang tahun ini memperoleh Platinum mengalami
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya di ajang yang sama
memperoleh kategori Emas, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi dan
Pensosbud KBRI Namibia, Pramudya Sulaksono, kepada Antara London,
Sabtu.
Selain KBRI,
stan yang mendapatkan penghargaan kategori platinum adalah institusi
pariwisata andalan Namibia, seperti Gondwana Collection.
Penghargaan
kategori Platinum merupakan penghargaan tertinggi dalam Namibia
Tourism Expo (NTE) 2013. Selain itu, juga dibagikan kategori emas
(gold) dan perak (silver).
Dengan
mengusung tema "Indonesia: the Ultimate Spa Destination"
dan masuknya spa dalam kategori wisata khusus, diharapkan akan
memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan spa utama di Asia, bahkan
di dunia.
Kehadiran spa
therapist dari PT Pangan Sari Utama memperkenalkan pijatan khas
Indonesia selama pameran berhasil menarik perhatian pengunjung.
"I wish I
can have more of this!" ujar Maggie Nangolo usai dipijat ibu
Putu Sintayani di stan KBRI.
Beberapa
pengunjung mengharapkan dibukanya spa Indonesia di Namibia dan,
bahkan ada yang menawarkan kerja sama untuk mengundang spa therapist
ke Namibia.
Selain itu,
dengan pelayanan staf yang ramah, KBRI menyebarkan brosur yang
dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengenai
informasi pelatihan spa dan beberapa brosur tentang spa di berbagai
daerah di Indonesia dam brosur mengenai tujuan wisata di Indonesia.
KBRI bekerja
sama dengan salah satu biro perjalanan wisata di Windhoek. Dalam info
keterangan dasar tersebut juga memuat informasi mengenai bagaimana
memperoleh visa kunjungan Indonesia melalui KBRI Windhoek.
Dharma Wanita
Persatuan (DWP), KBRI Windhoek ikut mempromosi kuliner dengan
menyediakan panganan tradisional (jajan pasar) Indonesia, seperti
kue-ku, kue lapis, kue talam labu, lumpia, semar mendem, cenil,
risoles, martabak, dan cheese stick serta teh Indonesia mendapat
perhatian pengunjung. Bahkan, pertunjukan alat musik gender dan
wayang golek tokoh cepot juga telah menarik perhatian pengunjung,
khususnya anak-anak.
Duta Besar RI
di Windhoek Agustinus Sumartono berharap stan Indonesia dalam NTE
pada ahun berikutnya tidak hanya diwakili KBRI Windhoek, tetapi juga
instansi pemerintah lainnya, khususnya Kemenparekraf dalam upaya
menggarap potensi Namibia sebagai kawasan potensial di Afrika bagian
selatan.
Diharapkan
melalui partisipasi aktif KBRI dalam pameran ini semakin banyak
masyarakat Namibia dan negara sekitar yang berwisata ke Indonesia
yang dapat menjadi salah satu negara tujuan wisata di wilayah Asia
Tenggara.
Penyelenggara
NTE 2013 adalah harian Republikein, surat kabar swasta Namibia
berbahasa Afrikaan/Inggris yang diterbitkan salah satu perusahaan
penerbitan terbesar di Namibia, Democratic Media Holding.
Pramudya
Sulaksono menjelaskan bahwa NTE merupakan acara tahunan dan sudah
berlangsung sejak 1999 antara bulan Mei dan Juni di Ibu Kota
Windhoek.
NTE, lanjut
dia, mulai menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu pameran
terbesar di Namibia pada beberapa tahun terakhir.
***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/B/D.
Kliwantoro/D. Kliwantoro) 08-06-2013 07:09:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar