Pesta Rakyat di Athena Gelar Balap Karung Mundur
News ID: 336840
London (ANTARA) - Balap karung merupakan salah satu permainan favorit pesta rakyat dalam peringatan HUT RI setiap tahunnya, namun yang berbeda adalah perlombaan balap karung di Athena yang diselenggarakan di Stadion Panellinios Athena Yunani pada hari Minggu.
Pelaksana Fungsi Penerangan KBRI Athena, Kristina Natalia dalam keterangan yang diterima Antara London, Selasa mengatakan bosan dengan perlombaan balap karung yang biasa, balap karung peringatan HUT RI ke-74 tahun ini dilakukan dengan posisi mundur dengan cepat mencapai garis finish.
Balap karung hanyalah salah satu dari permainan yang dilombakan pada peringatan ulang tahun RI ke-74 tahun bagi masyarakat Indonesia yang menetap di Athena.
Selain balap karung, pada pertandingan yang diadan KBRI di Athena juga menghadirkan beberapa permainan yang terdiri dari futsal, bola voli, badminton, tarik tamban dan gaple.
Untuk anak-anak juga diberi kesempatan untuk dapat merasakan euforia ulang tahun kemerdekaan dengan mengikuti permainan dan lomba seperti dart, balap kelereng, dan memasukkan pensil ke dalam botol.
Dalam pesta rakyat juga disuguhkan berbagai macam makanan khas Indonesia seperti nasi pecel, bakso, sate, siomay, tempe goreng, lontong sayur dan ketinggalan minuman cendol, es mentimun, jamu kunyit dan sebagainya.
Pesta rakyat menjadi ajang berkumpulnya masyarakat Indonesia di Yunani sekaligus saling unjuk keunggulan masing-masing komunitas dalam berbagai perlombaan.
Berasal dari berbagai daerah dan suku di Indonesia, masyarakat Indonesia di Yunani memiliki beberapa komunitas berdasarkan suku maupun keagamaan, seperti Kerma Bali (Perkumpulan Masyarakat Bali), Arwangi (Organisasi perkumpulan masyarakat Banyuwangi), Pawangayun (Organisasi khusus perkumpulan masyarakat Jawa yang berbahasa Ngapak/ Cilacap), Pamujos (Organisasi Perkumpulan masyarakat Tulung Agung).
Selain itu juga ada Perkumpulan Masyarakat Manado,Kawanua serta komunitas yang berdasarkan keagamaan seperti komunitas Rohani Islam (Rohis), Persekutuan Umat Kristen di Indonesia (Perki), dan Gereja Bethel Indonesia (GBI).
Meskipun berasal dari latar belakang berbeda, namun perbedaan tidak manjadikan masyarakat Indonesia yang ada terpecah belah. dalam setiap kegiatan dapat dirasakan rasa kekompakan maupun rasa persaudaraan dari masyarakat Indonesia. “Meskipun kami berbeda, namun kami tetap bangsa Indonesia yang tinggal diperantauan, masyarakat Indonesia di Yunani terlepas dari latar belakang apapun itu adalah saudara kami, di harti kami tetap merah putih”, ujar mereka.(ZG)
Pelaksana Fungsi Penerangan KBRI Athena, Kristina Natalia dalam keterangan yang diterima Antara London, Selasa mengatakan bosan dengan perlombaan balap karung yang biasa, balap karung peringatan HUT RI ke-74 tahun ini dilakukan dengan posisi mundur dengan cepat mencapai garis finish.
Balap karung hanyalah salah satu dari permainan yang dilombakan pada peringatan ulang tahun RI ke-74 tahun bagi masyarakat Indonesia yang menetap di Athena.
Selain balap karung, pada pertandingan yang diadan KBRI di Athena juga menghadirkan beberapa permainan yang terdiri dari futsal, bola voli, badminton, tarik tamban dan gaple.
Untuk anak-anak juga diberi kesempatan untuk dapat merasakan euforia ulang tahun kemerdekaan dengan mengikuti permainan dan lomba seperti dart, balap kelereng, dan memasukkan pensil ke dalam botol.
Dalam pesta rakyat juga disuguhkan berbagai macam makanan khas Indonesia seperti nasi pecel, bakso, sate, siomay, tempe goreng, lontong sayur dan ketinggalan minuman cendol, es mentimun, jamu kunyit dan sebagainya.
Pesta rakyat menjadi ajang berkumpulnya masyarakat Indonesia di Yunani sekaligus saling unjuk keunggulan masing-masing komunitas dalam berbagai perlombaan.
Berasal dari berbagai daerah dan suku di Indonesia, masyarakat Indonesia di Yunani memiliki beberapa komunitas berdasarkan suku maupun keagamaan, seperti Kerma Bali (Perkumpulan Masyarakat Bali), Arwangi (Organisasi perkumpulan masyarakat Banyuwangi), Pawangayun (Organisasi khusus perkumpulan masyarakat Jawa yang berbahasa Ngapak/ Cilacap), Pamujos (Organisasi Perkumpulan masyarakat Tulung Agung).
Selain itu juga ada Perkumpulan Masyarakat Manado,Kawanua serta komunitas yang berdasarkan keagamaan seperti komunitas Rohani Islam (Rohis), Persekutuan Umat Kristen di Indonesia (Perki), dan Gereja Bethel Indonesia (GBI).
Meskipun berasal dari latar belakang berbeda, namun perbedaan tidak manjadikan masyarakat Indonesia yang ada terpecah belah. dalam setiap kegiatan dapat dirasakan rasa kekompakan maupun rasa persaudaraan dari masyarakat Indonesia. “Meskipun kami berbeda, namun kami tetap bangsa Indonesia yang tinggal diperantauan, masyarakat Indonesia di Yunani terlepas dari latar belakang apapun itu adalah saudara kami, di harti kami tetap merah putih”, ujar mereka.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar