Indonesia tawarkan Empat Sektor Potensial Investasi
News ID: 309393
London (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan empat sektor potensial untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu sektor manufaktur, pariwisata, perikanan, dan infrastruktur.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga di tengah dinamika perekonomian global, sangat kondusif untuk iklim investasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Gubernur BI dalam Forum Investasi Infrastruktur Indonesia (Indonesia Infrastructure Investment Forum - IIIF) 2019 yang digelar di gedung venues St. Paul's, Aldersgate London, Selasa.
Dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019 ikut memberikan sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Dr. Bambang Brodjonegoro dan dilanjutkan paparan dari Kepala BKPM, dihadiri Dubes Indonesia di London Dr Rizal Sukma dan Richard Graham, yang menjabat sebagai Utusan Dagang Inggris untuk Indonesia.
Lebih lanjut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan untuk mendukung tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk pengembangan empat sektor potensial investasi di Indonesia, Bank Indonesia terus melakukan bauran kebijakan serta melakukan sinergi dengan Pemerintah dan OJK.
Dikatakannya peluang investasi dari empat sektor potensial yaitu, di sektor manufaktur, peluang investasi difokuskan kepada tiga komoditi ekspor Indonesia, yaitu automotive, tekstil dan alas kaki. Peluang investasi untuk sektor pariwisata difokuskan pada pengembangan prioritas tujuan pengembangan dan branding pariwisata Indonesia (Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Joglo Semar, Bali, Jakarta, Banyuwangi, Bromo dan Kepulauan Riau). Sedangkan untuk sektor perikanan, peluang investasi terbuka untuk di sisi produksi, mengingat besarnya potensi sumber daya alam Indonesia.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, potensi sektor infrastruktur, mengacu kepada Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur yang telah mengeluarkan daftar proyek strategis yang terdiri dari 15 proyek dan tiga program.
Untuk mendukung pembangunan proyek infrastruktur, Bank Indonesia terlibat dalam Strategi Nasional Pendalaman Pasar Keuangan sebagai implementasi reformasi struktural pada pembiayaan infrastruktur dan terus mengembangkan instrumen hedging di fx market sebagai bagian dari promosi pembiayaan inovatif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.
IIIF 2019 menjadi ajang promosi peluang investasi di empat sektor tersebut dan dihadiri pelaku usaha, kalangan investor, institusi keuangan, dan asosiasi pengusaha juga akan digelar di Paris.
Penyelenggaraan IIIF 2019 merupakan kerjasama antara Kantor KBRI London dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London, Kantor Perwakilan Bank Indonesia London, Kementerian Pariwisata serta Kementrian Perhubungan itu juga di adakan one on one meeting bagi para investor Inggris yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Pelaksanan IIIF 2019 adalah perwujudan program linkage Investor Relation Unit/IRU-Regional Investor Relation Unit/RIRU-Global Investor Relation Unit/GIRU yang merupakan upaya integrasi kegiatan hubungan investor di tingkat regional, nasional maupun internasional. Linkage IRU-RIRU-GIRU tersebut ditujukan untuk mensinergikan upaya dan peran kementerian/lembaga dan Bank Indonesia dalam mengelola persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia untuk mendorong aliran investasi ke Indonesia, antara lain melalui kegiatan promosi terpadu, demikian Kepala Perwakilan BI London, Donny Hutabarat. (ZG)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga di tengah dinamika perekonomian global, sangat kondusif untuk iklim investasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Gubernur BI dalam Forum Investasi Infrastruktur Indonesia (Indonesia Infrastructure Investment Forum - IIIF) 2019 yang digelar di gedung venues St. Paul's, Aldersgate London, Selasa.
Dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019 ikut memberikan sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Dr. Bambang Brodjonegoro dan dilanjutkan paparan dari Kepala BKPM, dihadiri Dubes Indonesia di London Dr Rizal Sukma dan Richard Graham, yang menjabat sebagai Utusan Dagang Inggris untuk Indonesia.
Lebih lanjut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan untuk mendukung tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk pengembangan empat sektor potensial investasi di Indonesia, Bank Indonesia terus melakukan bauran kebijakan serta melakukan sinergi dengan Pemerintah dan OJK.
Dikatakannya peluang investasi dari empat sektor potensial yaitu, di sektor manufaktur, peluang investasi difokuskan kepada tiga komoditi ekspor Indonesia, yaitu automotive, tekstil dan alas kaki. Peluang investasi untuk sektor pariwisata difokuskan pada pengembangan prioritas tujuan pengembangan dan branding pariwisata Indonesia (Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Joglo Semar, Bali, Jakarta, Banyuwangi, Bromo dan Kepulauan Riau). Sedangkan untuk sektor perikanan, peluang investasi terbuka untuk di sisi produksi, mengingat besarnya potensi sumber daya alam Indonesia.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, potensi sektor infrastruktur, mengacu kepada Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur yang telah mengeluarkan daftar proyek strategis yang terdiri dari 15 proyek dan tiga program.
Untuk mendukung pembangunan proyek infrastruktur, Bank Indonesia terlibat dalam Strategi Nasional Pendalaman Pasar Keuangan sebagai implementasi reformasi struktural pada pembiayaan infrastruktur dan terus mengembangkan instrumen hedging di fx market sebagai bagian dari promosi pembiayaan inovatif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.
IIIF 2019 menjadi ajang promosi peluang investasi di empat sektor tersebut dan dihadiri pelaku usaha, kalangan investor, institusi keuangan, dan asosiasi pengusaha juga akan digelar di Paris.
Penyelenggaraan IIIF 2019 merupakan kerjasama antara Kantor KBRI London dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London, Kantor Perwakilan Bank Indonesia London, Kementerian Pariwisata serta Kementrian Perhubungan itu juga di adakan one on one meeting bagi para investor Inggris yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Pelaksanan IIIF 2019 adalah perwujudan program linkage Investor Relation Unit/IRU-Regional Investor Relation Unit/RIRU-Global Investor Relation Unit/GIRU yang merupakan upaya integrasi kegiatan hubungan investor di tingkat regional, nasional maupun internasional. Linkage IRU-RIRU-GIRU tersebut ditujukan untuk mensinergikan upaya dan peran kementerian/lembaga dan Bank Indonesia dalam mengelola persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia untuk mendorong aliran investasi ke Indonesia, antara lain melalui kegiatan promosi terpadu, demikian Kepala Perwakilan BI London, Donny Hutabarat. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar