Promosi 70 tahun RI- Belgia di Copacabana Ghent
News ID: 317240
London (ANTARA) - Kedutaan besar Indonesia di Brusel dengan dekorasi Bali mempromosikan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Belgia dalam Festival musik digelar di kota Ghent yang disebut festival Copacobana diadakan untuk ke-10 berlangsung dari tanggal 28-30 Juni lalu.
Pensosbud KBRI Belgia, Ance Maylany kepada Antara London, Minggu menyebutkan sebanyak 60.000 pengunjung hadir pada festival Copacobana didukung Pemerintah Ghent sebagai event publik festival musik digandrungi warga di Flanders, wilayah Belgia berbahasa Belanda .
KBRI mempromosi kopi dan kuliner khas Indonesia dalam festival Copacobana yang menampilkan live musik, tenda-tenda dengan makanan dan minuman beragam dan themed object untuk spot instagram hingga tempat permainan anak. Kegiatan outdoor ini berlangsung selama tiga hari dan menampilkan band dan musisi Belgia berbasis pop, rock, jazz dan fusion.
Terdapat lima panggung yang menampilkan band lokal hingga pendatang dengan musik original dan berlangsung hingga larut malam.
Kesempatan ini dimanfaatkan KBRI untuk promosi kopi Kintamani , destinasi wisata hingga berinteraksi dengan pengunjung untuk memperoleh tanggapan melalui kuesioner terkait citra Indonesia di warga Belgia.
Festival menjadi tempat publik yang strategis mengetahui opini warga berkunjung yang umumnya generasi muda dan keluarga. Para warga menyampaikan opini beragam mengenai Indonesia, mulai dari tujuan wisata yang patut dikunjungi hingga negara dengan beragam komunitas.
Festival Copacabana diadakan Yayasan Anamma dengan misi sosial. Penyelenggaraan festival sepenuhnya merangkul masyarakat Ghent dan berbasis sukarela (musisi yang tampil, dekorasi hingga penjaga warung-warung makanan dan minuman).
“Festival ini bersifat sukarela, kami bekerja keras menghadirkan dan menjaga festival sebagai ajang sosial yang gratis untuk warga”, ujar salah satu penanggung jawab divisi Horeca, Pemerintah kota Ghent, Michiel De Wilde.
Tahun ini dalam tiga hari terdapat sekitar 500 orang sukarelawan bekerja pada Festival ini tanpa subsidi dari kota Ghent. Pendapatan dari festival disumbangkan untuk pembangunan Rumah Budaya di kota Ghent yang akan menampung lebih banyak pertunjukan seni, dan kegiatan sosial dan budaya lainnya.
Copacobana merupakan Festival musik berbasis sukarela yang banyak di Belgia. Kehadiran KBRI dan dengan dekorasi Bali dan tenda yang menjual makanan Indonesia menarik minat pengunjung. “Buat kami ini juga sangat menarik, karena tema Indonesia pada tenda 7 merupakan warna baru pada pelaksanaan festival ini dari tahun-tahun sebelumnya”, demikian komentar pengunjung.
Beberapa pengunjung yang melintas terlihat berhenti dan membaca standing banner yang ditempatkan KBRI dan membaca, Did you know that 2019 marks the 70th anniversary of Indonesia-Belgium relations? Mereka hanya tersenyum dan menjawab, “No we don’t, but hey..now we know!”. Reaksi serupa diterima ketika tim KBRI secara bertanya pada pengunjung dan jawaban yang sama dengan tambahan “now we know, we learn something new every day right.
Kehadiran KBRI pada Festival ini menjadi kesempatan untuk dimanfaatkan para band Indonesia yang ingin memanfaatkan tampil di festival musik dengan skala menengah dan mendapat eksposur yang baik. Tahun depan semoga musisi asal Indonesia dapat “manggung” di Festival ini, demikian komentar para pengunjung.(ZG)
Pensosbud KBRI Belgia, Ance Maylany kepada Antara London, Minggu menyebutkan sebanyak 60.000 pengunjung hadir pada festival Copacobana didukung Pemerintah Ghent sebagai event publik festival musik digandrungi warga di Flanders, wilayah Belgia berbahasa Belanda .
KBRI mempromosi kopi dan kuliner khas Indonesia dalam festival Copacobana yang menampilkan live musik, tenda-tenda dengan makanan dan minuman beragam dan themed object untuk spot instagram hingga tempat permainan anak. Kegiatan outdoor ini berlangsung selama tiga hari dan menampilkan band dan musisi Belgia berbasis pop, rock, jazz dan fusion.
Terdapat lima panggung yang menampilkan band lokal hingga pendatang dengan musik original dan berlangsung hingga larut malam.
Kesempatan ini dimanfaatkan KBRI untuk promosi kopi Kintamani , destinasi wisata hingga berinteraksi dengan pengunjung untuk memperoleh tanggapan melalui kuesioner terkait citra Indonesia di warga Belgia.
Festival menjadi tempat publik yang strategis mengetahui opini warga berkunjung yang umumnya generasi muda dan keluarga. Para warga menyampaikan opini beragam mengenai Indonesia, mulai dari tujuan wisata yang patut dikunjungi hingga negara dengan beragam komunitas.
Festival Copacabana diadakan Yayasan Anamma dengan misi sosial. Penyelenggaraan festival sepenuhnya merangkul masyarakat Ghent dan berbasis sukarela (musisi yang tampil, dekorasi hingga penjaga warung-warung makanan dan minuman).
“Festival ini bersifat sukarela, kami bekerja keras menghadirkan dan menjaga festival sebagai ajang sosial yang gratis untuk warga”, ujar salah satu penanggung jawab divisi Horeca, Pemerintah kota Ghent, Michiel De Wilde.
Tahun ini dalam tiga hari terdapat sekitar 500 orang sukarelawan bekerja pada Festival ini tanpa subsidi dari kota Ghent. Pendapatan dari festival disumbangkan untuk pembangunan Rumah Budaya di kota Ghent yang akan menampung lebih banyak pertunjukan seni, dan kegiatan sosial dan budaya lainnya.
Copacobana merupakan Festival musik berbasis sukarela yang banyak di Belgia. Kehadiran KBRI dan dengan dekorasi Bali dan tenda yang menjual makanan Indonesia menarik minat pengunjung. “Buat kami ini juga sangat menarik, karena tema Indonesia pada tenda 7 merupakan warna baru pada pelaksanaan festival ini dari tahun-tahun sebelumnya”, demikian komentar pengunjung.
Beberapa pengunjung yang melintas terlihat berhenti dan membaca standing banner yang ditempatkan KBRI dan membaca, Did you know that 2019 marks the 70th anniversary of Indonesia-Belgium relations? Mereka hanya tersenyum dan menjawab, “No we don’t, but hey..now we know!”. Reaksi serupa diterima ketika tim KBRI secara bertanya pada pengunjung dan jawaban yang sama dengan tambahan “now we know, we learn something new every day right.
Kehadiran KBRI pada Festival ini menjadi kesempatan untuk dimanfaatkan para band Indonesia yang ingin memanfaatkan tampil di festival musik dengan skala menengah dan mendapat eksposur yang baik. Tahun depan semoga musisi asal Indonesia dapat “manggung” di Festival ini, demikian komentar para pengunjung.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar