Pragawati Jerman meriahkan sister city Jakarta Berlin
News ID: 350516
London (ANTARA) - Busana rancangan tiga disainer Indonesia, Merdi Sihombing, Novita Yunus dan Linda, dengan mengunakan kain tradisional Indonesia diperagakan pragawati asal Jerman dalam acara resepsi peringatan 25 tahun kerja sama Sister City, Jakarta- Berlin menjadi perhatian sekitar 600 orang penonton di gedung Classsic Remis, Berlin Jerman, akhir pekan.
Lenggok para model Jerman yang berasal dari berbagai etnis menjadi pertunjukan yang unik wujud dari konsep East meets West, demikian Pensosbud KBRI Berlin Hannan Hadi kepada Antara London, Senin.
Hal tersebut juga membuktikan kain tradisional Indonesia dapat diaplikasikan menjadi busana modern dan anggun dan cocok untuk etnis manapun.
Acara resepsi yang dibuka Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno dihadiri pejabat pemerintah Kota Berlin serta Duta Besar negara sahabat dan beberapa wakil dari kedutaan besar asing di Berlin. Selain itu juga hadir pengusaha, kelompok media, bloggers, dan pencinta seni di kota Berlin.
Dalam sambutannya, Dubes Oegroseno mengatakan resepsi ini adalah puncak dari peringatan 25 tahun kerja sama Kota Kembar Jakarta – Berlin jatuh pada bulan April 2019. Rangkaian kegiatan peringatan Sister City ini sudah dimulai sejak tahun lalu dengan berbagai kegiatan.
Diantaranya pertemuan Start Up, pengiriman pelatih dari Berlin untuk Tim Sepak Bola Jakarta. Pengiriman tenaga ahli dari Berlin untuk magang di Pemerintah DKI terkait dengan Smart City. Bulan lalu Tim sepak bola U-17 Jakarta berlaga di Berlin dan menjadi juara ketiga, ujar Dubes Oegroseno.
Rancangan pemilik tiga rumah mode, Merdi Sihombing, Batik Chic dan Culture Edge tampil dengan keunikannya mengusung tema eco-fashion dan sustainable-fashion.
Merdi Sihombing mengolah kain ulos khas Sumatera Utara menjadi pakaian modern yang cocok dipakai di musim panas. Novita Yunus pemilik Batik Chic menampilkan kebaya modern dengan paduan batik dan ornamen kekinian cocok dipakai untuk suasana santai atau formal. Sementara Linda dari rumah mode Culture Edge rancangan busana modern dengan lukisan penari topeng betawi memanfaatkan berbagai kain tradisional Indonesia termasuk Ulos, Batik Motif Betawi, Kain Bali serta Lagosi dari Sulawesi.
Selain peragaan busana oleh model asal Jerman, malam Resepsi Jakarta Berlin juga dimeriahkan dengan music Jazz oleh penyanyi Syaharani, Craig Burton, dengan Musik Director Trias Fajar Anugrah.
Selain itu pertunjukan senam akrobatik dari Luzie Marschke dan balet artistik Nils Freyer. Tarian tradisional oleh sanggar tari D Jakfaro Entertainment Jakarta dan Lenggang Pertiwi Berlin. Acara pertunjukan di resepsi ditutup dengan lagu Tanah Air oleh Syaharani dan pengisi cara malam itu.
Melengkapi acara resepsi, hidangan olahan Chef Vindex Tengker turut memanjakan lidah para tamu. Dua menu utama yang disuguhkan, yaitu Nasi Uduk Pesmol Ikan dan Semur daging khas Betawi dilahap para tamu. Untuk pencuci mulut disajikan Rujak Betawi dan Lapis Legit lengkap dengan Bir Pletok.
Acara Resepsi di Classic Remis Berlin ini adalah bagian tiga acara puncak peringatan ulang tahun perak Jakarta Berlin. Dua acara lainnya diadakan di Hotel Ellington dan di Mall Kadewe, Pusat Perbelanjaan paling bergengsi di Berlin.(ZG)
Lenggok para model Jerman yang berasal dari berbagai etnis menjadi pertunjukan yang unik wujud dari konsep East meets West, demikian Pensosbud KBRI Berlin Hannan Hadi kepada Antara London, Senin.
Hal tersebut juga membuktikan kain tradisional Indonesia dapat diaplikasikan menjadi busana modern dan anggun dan cocok untuk etnis manapun.
Acara resepsi yang dibuka Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno dihadiri pejabat pemerintah Kota Berlin serta Duta Besar negara sahabat dan beberapa wakil dari kedutaan besar asing di Berlin. Selain itu juga hadir pengusaha, kelompok media, bloggers, dan pencinta seni di kota Berlin.
Dalam sambutannya, Dubes Oegroseno mengatakan resepsi ini adalah puncak dari peringatan 25 tahun kerja sama Kota Kembar Jakarta – Berlin jatuh pada bulan April 2019. Rangkaian kegiatan peringatan Sister City ini sudah dimulai sejak tahun lalu dengan berbagai kegiatan.
Diantaranya pertemuan Start Up, pengiriman pelatih dari Berlin untuk Tim Sepak Bola Jakarta. Pengiriman tenaga ahli dari Berlin untuk magang di Pemerintah DKI terkait dengan Smart City. Bulan lalu Tim sepak bola U-17 Jakarta berlaga di Berlin dan menjadi juara ketiga, ujar Dubes Oegroseno.
Rancangan pemilik tiga rumah mode, Merdi Sihombing, Batik Chic dan Culture Edge tampil dengan keunikannya mengusung tema eco-fashion dan sustainable-fashion.
Merdi Sihombing mengolah kain ulos khas Sumatera Utara menjadi pakaian modern yang cocok dipakai di musim panas. Novita Yunus pemilik Batik Chic menampilkan kebaya modern dengan paduan batik dan ornamen kekinian cocok dipakai untuk suasana santai atau formal. Sementara Linda dari rumah mode Culture Edge rancangan busana modern dengan lukisan penari topeng betawi memanfaatkan berbagai kain tradisional Indonesia termasuk Ulos, Batik Motif Betawi, Kain Bali serta Lagosi dari Sulawesi.
Selain peragaan busana oleh model asal Jerman, malam Resepsi Jakarta Berlin juga dimeriahkan dengan music Jazz oleh penyanyi Syaharani, Craig Burton, dengan Musik Director Trias Fajar Anugrah.
Selain itu pertunjukan senam akrobatik dari Luzie Marschke dan balet artistik Nils Freyer. Tarian tradisional oleh sanggar tari D Jakfaro Entertainment Jakarta dan Lenggang Pertiwi Berlin. Acara pertunjukan di resepsi ditutup dengan lagu Tanah Air oleh Syaharani dan pengisi cara malam itu.
Melengkapi acara resepsi, hidangan olahan Chef Vindex Tengker turut memanjakan lidah para tamu. Dua menu utama yang disuguhkan, yaitu Nasi Uduk Pesmol Ikan dan Semur daging khas Betawi dilahap para tamu. Untuk pencuci mulut disajikan Rujak Betawi dan Lapis Legit lengkap dengan Bir Pletok.
Acara Resepsi di Classic Remis Berlin ini adalah bagian tiga acara puncak peringatan ulang tahun perak Jakarta Berlin. Dua acara lainnya diadakan di Hotel Ellington dan di Mall Kadewe, Pusat Perbelanjaan paling bergengsi di Berlin.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar