REMAJA INDONESIA JUARA
DUBAI INTERNATIONAL HOLY QURAN AWARD
London, 2/8
(ANTARA) - Ulul Amri Jaenudin (21) asal Tangerang menjadi pemenang
keempat dari lima pemenang yang dipilih dalam kategori Pelantun Ayat
Al Quran Terbaik dalam acara "The Dubai International Holy Quran
Award" (DIHQA) yang diadakan Pemerintah Dubai untuk ke-17
kalinya dari 16-30 Juli.
Peserta Indonesia
memperoleh skor nilai yang sama dengan pemenang ketiga yang berasal
dari Mesir. Sementara pemenang pertama diraih peserta dari
Bangladesh, demikian Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna
Wijaya kepada Antara London, Kamis.
Rangkaian
kegiatan utama DIHQA adalah perlombaan untuk kategori "Hafiz Al
Quran" atau menghafal Al Quran yang dimenangkan peserta dari
Arab Saudi. Sebanyak 10 peserta dipilih sebagai pemenang untuk
kategori utama.
Sebanyak 90
peserta dari 90 negara turut berpartisipasi dalam DIHQA dan 10
peserta diantaranya gugur di babak kualifikasi. Setiap negara hanya
mengirimkan seorang peserta dengan batas usia maskimal 21 tahun.
Acting Konsul
Jenderal RI di Dubai, Heru Sudradjat menyampaikan kebanggaannya atas
keberhasilan yang dicapai peserta Indonesia tahun ini. Kemenangan ini
tentunya turut meningkatkan citra Indonesia yang semakin positif di
Dubai maupun UAE.
Dikatakannya
keikutsertaan peserta Indonesia yang diundang khusus oleh pemerintah
Dubai setiap tahunnya juga merupakan suatu bentuk penghargaan
tersendiri dari pemerintah Dubai.
Pada
penyelenggaraan tahun lalu Indonesia memperoleh kehormatan lebih
karena panitia memilih mantan Menteri Agama Indonesia, Dr. Haji Said
Agil Husin Al Munawar, MA sebagai salah satu dari lima orang juri.
Ketua panitia
DIHQA yang sekaligus juga merupakan Penasihat Ruler of Dubai bidang
Kemanusiaan dan Kebudayaan, Ibrahim Mohammad Bumilha, menyatakan
kegiatan bertujuan untuk mendorong para generasi muda agar lebih
mencintai, mengerti dan mengamalkan ajaran agama Islam sebagaimana
yang terangkum di dalam Al Quran.
Sementara itu,
Udin Saepudin Muhidin dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam, Kementerian Agama Indonesia, yang turut sebagai pendamping
peserta Indonesia menyatakan kegembiraannya atas kemenangan yang
diraih peserta Indonesia tahun ini.
Dikatakannya
kemenangan ini merupakan bukti kualitas peserta Indonesia yang tidak
kalah walaupun harus bersaing dengan para peserta lainnya dari banyak
negara, khususnya dari negara-negara yang berbahasa Arab yang
memiliki keunggulan dalam hal penguasaan bahasa secara lebih fasih.
Ulul Amri
Jaenudin menyatakan sukacitanya atas kemenangan yang diraihnya dan
keikutsertaannya dalam ajang di Dubai ini yang paling berkesan
dibandingkan ajang perlombaan serupa di beberapa negara yang
diikutinya seperti di Yordania dan Arab Saudi.
Rangkaian
kegiatan DIHQA yang telah dimulai sejak tanggal 16 Juli 2013, selain
diisi dengan perlombaan tingkat nasional dan internasional menghapal
dan melantunkan Al Quran, juga diisi dengan kegiatan ceramah
keagamaan dan pemilihan "The Islamic Personality of the Year".
Ceramah
mengetengahkan tema mengenai suri tauladan kehidupan Nabi Muhammad
SAW. Para penceramah yang hadir atas undangan panitia adalah para
pakar Islam yang berasal dari beberapa negara. Kegiatan ceramah
berlangsung selama dua minggu di beberapa tempat di Dubai.
Acara penutupan
DIHQ yang berlangsung di gedung Kadin Dubai The Dubai Chamber of
Commerce Hall' dihadiri Wakil Ruler of Dubai, Sheikh Maktoum bin
Mohammad bin Rashid Al Maktoum yang menyerahkan hadiah kepada
pemenang.
Kegiatan DIHQA
yang diadakan rutin oleh pemerintah Dubai setiap tahun sejak tahun
1997 merupakan perwujudan dari ide Wakil Presiden yang juga Perdana
Menteri UAE sekaligus Ruler of Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al
Maktoum.
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 02-08-2013 11:39:29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar