KEINDAHAN
TENUN NUSANTARA DALAM RESEPSI HUT RI DI JENEWA
London, 25/8 (ANTARA) - Keragaman budaya Indonesia dalam berbagai
bentuknya menjadi objek kekaguman undangan dan delegasi serta tamu
asing di Kota Jenewa yang hadir dalam acara resepsi diplomatik
Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-68 bertempat di Hotel
Intercontinental, Jenewa.
Sekretaris Pertama, Politik II, Rolliansyah Soemirat kepada Antara
London, Minggu, mengatakan berbagai hidangan seni kuliner khas
Indonesia, pertunjukan budaya, serta penataan dekorasi yang bernuansa
Indonesia menambah kental atmosfir pengalaman Indonesia pada acara
resepsi diplomatik yang merupakan puncak dari rangkaian kegiatan
peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-68.
Duta Besar/WakilTetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi
Internasional Lainnya di Jenewa, Dubes Triyono Wibowo, menyambut
sekitar 300 tamu undangan diantaranya pimpinan dan staf dari berbagai
Perutusan Tetap dari berbagai negara dan organisasi internasional
yang berkedudukan di Jenewa.
Resepsi diplomati HUT RI juga dihadiri mitra kerja pejabat
pemerintah Swiss, kanton/negara bagian Jenewa, serta perwakilan dari
masyarakat Indonesia di Jenewa, termasuk Warga Negara Indonesia yang
bekerja di organisasi internasional di Jenewa.
Tingkat kehadiran yang tinggi dari para tamu asing tersebut
sangatlah menggembirakan, terutama mengingat acara tersebut
diselenggarakan pada saat delegasi yang berdomisili di Jenewa masih
dalam masa liburan musim panas.
Hal ini juga semakin menandakan tingginya penghargaan dari para
delegasi asing di Jenewa terhadap profile Indonesia serta Delegasi
Indonesia di Jenewa.
Sebagaimana yang selalu dilakukan dalam setiap kesempatan resepsi,
PTRI Jenewa selalu berupaya menampilkan sesuatu yang baru dalam
berbagai acara.
Pada acara ini, PTRI Jenewa bekerjasama dengan beberapa WNI serta
perkumpulan budaya masyarakat Indonesia di Jenewa telah menampilkan
pertunjukan tari Ondel-Ondel dari Jakarta dan tari Cendrawasih dari
Bali.
Tema dekorasi Tenun Nusantara, dan pengunjung berkesempatan
menyaksikan pameran berbagai jenis kain tenun dari berbagai daerah di
tanah air. Kain-kain tenun yang ditampilkan merupakan koleksi pribadi
dari istri Watapri, Ny Moelik Triyono Wibowo.
Berbagai makanan dan cemilan khas Indonesia menjadikan `pengalaman¿
Indonesia tersebut lengkap. Makanan tradisional yang disajikan
termasuk nasi goreng, kambing guling dan sate ayam, serta berbagai
cemilan khas Nusantara, termasuk dadar gulung dan lemper yang
semuanya tandas disantap para tamu.
Para tamu secara spontan melontarkan apresiasi yang tinggi atas
pengalaman Indonesia yang dirasakan dan sulit dilupakan. Hal tersebut
pada pada gilirannya dapat menjadikan mereka sebagai promotor
Indonesia di dunia internasional. ***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 25-08-2013 06:31:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar