RUJAK CINGUR HIDANGAN
DI PESTA RAKYAT JENEWA
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 20/8
(Antara) - Rujak Cingur dan Sate Padang menajdi hidangan yang sangat
digemari masyarakat yang hadir pada Pesta Rakyat dalam rangka
menyambut HUT ke-68 Kemerdekaan Indonesia di Jenewa.
Sekretaris
Pertama Ekonomi I PTRI Jenewa Elsa Miranda kepada Antara London,
Senin, mengatakan masyarakat Indonesia di Jenewa ikut meramaikan
Pesta Rakyat yang digelar pertama kalinya di Wisma Duta Besar/Wakil
Tetap RI di Jenewa.
Dubes Triyono
Wibowo mengatakan bahwa pesta rakyat ini digelar menutup rangkaian
kegiatan pertandingan olahraga dalam rangka HUT RI, dan juga pesta
bagi masyarakat Indonesia untuk bersantai dan bergembira bersama
sambil menikmati makanan khas Indonesia.
Lima belas
stand yang diusung masyarakat Indonesia berdiri di halaman Wisma,
menawarkan makanan dan minuman, serta berbagai kerajinan tangan dan
pakaian bercorak tradisional.
Bahkan salah
satu stand merupakan inisiatif spontan warga yang tinggal 160 km dari
Jenewa dan baru mendengar mengenai rencana penyelenggaraan Pesta
Rakyat satu hari sebelumnya.
Keceriaan dan
kegembiraan di tengah cuaca cerah musim panas semakin terlihat saat
berbagai perlombaan dan pertandingan untuk anak-anak dan dewasa .
Berbagai lomba
yang digelar itu, antara lain balap karung, sepak bola sarung, dorong
balon dengan tongkat, lomba memasukkan pensil dalam botol, balap
kelereng, tarik tambang, dan permainan lainnya yang menjadikan siang
itu penuh tawa dan sorak sorai.
Selain
masyarakat Indonesia, beberapa warga setempat dan warga asing
pemerhati Indonesia ikut dalam perlombaan tradisional. Mereka juga
tampak menikmati berbagai menu khas Indonesia seperti rujak cingur,
sate padang, sate Madura, gudeg, dan martabak manis.
Salah seorang
warga Jepang mengakui merasa kangen dengan suasana Jakarta. "Saya
kangen sekali dengan Jakarta," ujarnya dan menambahkan bahwa ia
juga ikut dalam lomba sepak bola sarung. "Tidak menang, tetapi
saya senang sekali," ujarnya yang fasih berbahasa Indonesia dan
pernah tinggal di Jakarta yang bekerja di organisasi internasional di
Jenewa.
Di sela-sela
suasana kekeluargaan dan kebersamaan sambil menikmati kuliner tanah
air, pengunjung dihibur dengan pertunjukan musik serta tarian
tradisional berupa Tari Yapong dan Tari Angsa sumbangan Paguyuban
Joglo Semar, serta pertunjukan angklung kelompok Le Sangkuriang
membawakan lagu Manuk Dadali dan Osole Mio.
Dalam acara
pesta rakyat juga dibagikan lebih dari 100 hadiah baik bagi pemenang
pertandingan olah raga, permainan selama Pesta Rakyat, maupun door
prize.
Selama acara
berlangsung, terkumpul dana sebesar 1170 franc Swiss dari door prize,
yang disumbangkan kepada Yayasan Pendidikan Dana Dutika Cendrawasih
Jakarta, guna mendukung pengelolaan sekolah yang menampung siswa
kurang mampu.
Dubes Triyono
Wibowo mengharapkan pesta rakyat yang baru pertama kali
diselenggarakan di Jenewa menjadi tradisi setiap tahun dalam rangka
peringatan hari kemerdekaan Indonesia. ***4***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah)
20-08-2013 05:47:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar