REMAJA
INDONESIA IKUTI LONDON YOUTH SCIENCE FORUM
London, 25/8 (Antara) - Sebanyak 11 remaja Indonesia dari tiga
institusi berbeda yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas
Indonesia, dan Binus International High School Serpong, mengikuti
forum London International Youth Science Forum 2013 di Imperial
College London, Inggris.
London International Youth Science Forum (LIYSF) 2013 diikuti 350
saintis muda dari seluruh dunia yang berumur 17-21 tahun dari 59
negara, demikian ketua delegasi Indonesia Garindra Pasha kepada
Antara London, Minggu.
Peserta yang mengikuti LIYSF 2013 merupakan para pemenang dari
kompetisi ilmiah tingkat nasional dan olimpiade sains di negaranya,
serta perwakilan terbaik dari berbagai institusi pendidikan dan
komunitas sains.
Garindra Pasha mengatakan ia dan Andina Rosnandi dari jurusan
Manajemen Rekayasa Industri, Wililam Lautama dari jurusan Teknik
Industri serta Aria Trimadya Putra, Dedi Sutarma dan Dewi Ratna Sari
dari jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung mewakili Indonesian
Science and Math Societies (ISMS), suatu konsorsium himpunan profesi
sains dan matematika di Indonesia.
Forum yang mengambil tema "Crossing Sciences Boundaries"
merupakan agenda tahunan yang rutin diadakan sejak tahun 1959
mengangkat pentingnya suatu integrasi dari berbagai cabang ilmu
pengetahuan untuk berkolaborasi dalam penyelesaian masalah.
LIYSF menampilkan rangkaian acara mulai dari penjelasan dan
demonstrasi sains dari para peneliti terdepan, kunjungan industri,
pusat penelitian, institusi sains, termasuk laboraturium dan
universitas berkelas dunia.
Dua mahasiswa Indonesia memaparkan penelitian mereka yaitu Andina
Rosnandi berjudul "Study Of Employee Satisfaction Based On
Herzberg Theory Using Kano Method And Quality Function Deployment"
dan Garindra Pasha dengan judul penelitian "Optimizing Flow
Capacity in Piping Network using the Simplex Network Method".
LIYSF membuka kesempatan yang unik untuk mendiskusikan berbagai isu
dunia dengan para saintis muda dari latar belakang, budaya, dan
daerah yang berbeda. Interaksi tersebut akan memperluas kekayaan ilmu
pengetahuan dan pemahaman tentang manusia. Berbagai macam ide yang
muncul akan diuji.
President LIYSF 2013 Professor Richard O'Kennedy, ketua Biomedical
Diagnostics Institute di Dublin City University mengakui acara ini
akan menjadi pengalaman yang akan terus diingat dan mengingatkan kita
akan tanggung jawab sebagai penduduk dunia, ujarnya.
Selain menjadi ajang untuk mengasah dan memperluas kemampuan peserta
dalam bidang sains, terdapat pula agenda sosial dan pertukaran budaya
yang dapat menjadi gerbang membangun kerjasama internasional nantinya
antar saintis muda dari berbagai negara.
Delegasi dari Indonesia pun mendapat kehormatan melalui audisi
panitia LIYSF untuk menampilkan medley tari yang apik pada segmen
acara International Cabaret di Royal Colege of Music, Imperial
College.
Tari tersebut merupakan perpaduan tarian tradisional yang berasal
dari kebudayaan Minang, Sunda, Betawi, dan Jawa.
Selama di Inggris delegasi Indonesia di forum yang berlangsung dua
minggu itu mendapat sambutan hangat dari KBRI di London dan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) London dan juga diundang mengikuti
acara di KBRI London. ***4***
(T.ZG)
(T.H-ZG/B/B.
Situmorang/B. Situmorang) 25-08-2013 14:14:41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar