BERITA GEMPA HIASI MEDIA MASA INGGERIS
London, 1/10 (ANTARA) - Peristiwa gempa bumi yang berkekuatan 7,6 pada Skala Richter (SR) di Padang, Sumatra Barat, Rabu sore, yang menelan hampir 500 korban jiwa penduduk setempat, menghiasi media masa di Inggris, Kamis.
Televisi BBC dan berita pagi GMTV, Sky News, dalam siaran beritanya Kamis pagi terus menerus menayangkan berita mengenai gempa yang direlai dari stasiun televisi swasta Jakarta seperti TVOne maupun Metro TV.
Adanya gempa susulan yang terjadi pada pukul 08.52 WIB, Kamis sekitar 225 km sebelah tenggara Padang, tepatnya di Sungaipenuh, Kabupaten Kerinci, sekitar 400 km dari Kota Jambi, juga menjadi perhatian.
"Second earthquake hits Indonesia as toll rises over 400," tulis The Times, sementara The Guardian menulis dalam halaman mukanya, "Desperate hunt for the living as Sumatra quake toll mounts".
Harian The Guardian melaporkan berita gempa lebih dari dua halaman beserta foto dari para pekerja sosial membantu bara korban yang terhimpit reruntuhan.
Begitupun harian The Independent halaman muka memuat gambar seorang remaja putri yang mengenakan baju putih dengan gambar bendera merah putih di lengan menjadi korban gempa.
Sementara itu stasiun televisi Amerika CNN juga menulis dalam 'breaking news'-nya, "Death toll rises after quate," terus menerus memberikan perkembangan sekitar gempa.
The Daily Mail yang mengaitkan gempa di Sumatra dengan peristiwa yang sama di Pacific menulis, "Thousands missing as second Indonesian earthquake hits hours after Pacific tsunami kills British boy".
Dalam beritanya The Daily Mail menulis ribuan orang dikhawatirkan meninggal dalam dua gempa bumi di Indonesia hanya beberapa jam setelah tsunami menghantam negara kepulauan Pasifik Samoa, menewaskan dua tahun anak laki-laki Inggris.
Para pejabat Inggris berusaha keras untuk mencari informasi apakah ada wisatawan Inggris yang menjadi korban dalam bencana di Sumbar itu.
Sementara itu masyarakat Indonesia yang berada di Kerajaan Inggris ramai ramai mengalang dana untuk membantu para saudaranya di Sumatara Barat. Di antaranya lembaga sosial Chariots For Children yang diketuai Nizma Agustjik turun ke jalan untuk mengalang dana bagi korban di Sumatra Barat.
"Saya juga mengadakan kerjasama dengan LSM Inggris 'Helping Hand' untuk mengalang dana dan menurut rencana pada awal minggu saya akan langsung ke Sumatra untuk membawa bantuan dari masyarakat Inggris," ujarnya.
Beberapa warga Sumatra Barat yang tinggal di Birmingham menggelar acara pengumpulan dana, begitupun yayasan sosial Indonesia di London lainnya seperti yayasan An Nissa melalui jaringan facebook. ***4*** (U-ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 01-10-2009 21:28:34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar