Selasa, 20 Oktober 2009

PEMERINTAH DUKUNG PENINGKATAN HUBUNGAN SWASTA INDONESIA-RUSIA

PEMERINTAH DUKUNG PENINGKATAN HUBUNGAN SWASTA INDONESIA-RUSIA

London, 20/10 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Rusia memberikan dukungan penuh upaya kalangan pengusaha kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan ditandatangani kerja sama pembentukan Joint Business Council Indonesia - Rusia di Jakarta, Selasa.

Pernyataan pers Direktorat Eropa Tengah dan Timur Deplu yang diterima koresponden ANTARA London, Selasa, menyebutkan penandatangan kerja sama itu dilakukan Ketua Business Council Indonesia Jend (Purn) Luhut Panjaitan dan Perwakilan Business Council Rusia-Indonesia dengan Mikhail Kuritsyn.

Pembentukan Joint Business Council sebagai upaya bersama KADIN Indonesia dan Russia Federation Chamber of Commerce and Industry (RFCCI).

Penandatanganan tersebut merupakan salah satu hasil dari rangkaian Sidang ke-6 Komisi Bersama RI-Rusia dan Forum Bisnis yang diselenggarakan di Jakarta, 18-20 Oktober.

Delegasi Indonesia dipimpin Duta Besar Retno L.P. Marsudi, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa - Deplu dan terdiri atas wakil-wakil Kementerian terkait di Indonesia, pemerintah daerah, KADIN dan kalangan pengusaha. Sementara delegasi Rusia dipimpin Anatoliy I. Yarochkin.

Dalam Sidang Komisi Bersama tersebut, Indonesia dan Rusia juga melakukan pembahasan upaya peningkatan kerja sama bilateral di berbagai sektor, antara lain: bidang perdagangan, perbankan, energi, pertambangan, pertanian dan pariwisata. Isu regional dan multilateral juga dibahas dalam pertemuan tersebut.

Angka perdagangan Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2008 yaitu mencapai 1,667 miliar dolar AS atau mencapai peningkatan sebesar 114,49 persen dibanding dengan nilai perdagangan tahun 2007.

Karena pengaruh krisis dunia, diperkirakan nilai perdagangan tahun 2009 akan mengalami penurunan. Namun, kedua delegasi sepakat bahwa kondisi 2009 merupakan kondisi yang eksepsional dan upaya untuk memulihkan kerja sama perdagangan perlu terus dilakukan.

Di bidang investasi, kedua negara saat ini sedang memajukan kerja sama di bidang minyak dan pertambangan, antara lain: antara Pertamina dengan LukOil (minyak bumi), PT. Antam dengan RusAl (Bauksit), PT Minang Jordanindo dan Chelyabinsk Tractor Plant (Traktor). Penjajagan kerja sama pembangunan jalur kereta api dan terminal laut batubara di Kalimantan Tengah juga sedang dijajagi dengan Rusia.

Angka wisatawan Rusia yang datang ke Indonesia juga mengalami peningkatan yang cukup berarti. Pada tahun 2008, jumlah wisatawan Rusia mencapai 69.625 orang atau mencapai peningkatan sebesar 54,5 persen dibanding dengan angka pada tahun 2007 (45.064 jiwa). Turis Rusia dikenal sebagai turis dengan masa tinggal yang cukup lama dan dengan pengeluaran yang cukup tinggi.

Kerja sama bilateral yang mengalami kemajuan signifikan adalah di bidang pendidikan. Kerja sama antara universitas di Indonesia dengan berbagai universitas di Rusia terus mengalami peningkatan pada tahun 2008. Tren positif yang sama juga terjadi pada pemberian beasiswa.

Dalam kaitan ini, pemerintah Indonesia telah memberikan tawaran beasiswa Darmasiswa kepada mahasiswa Rusia. Sejak tahun 1996, tercatat sekitar 160 mahasiswa Rusia telah menjadi penerima beasiswa Darmasiswa.

Indonesia dan Rusia memperingati 60 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2009. Dalam rangka memperingati hubungan tersebut, pada tahun ini, Rusia telah menyelenggarakan Russian Days di Jakarta dan Yogyakarta. Untuk tahun 2010, Indonesia akan menyelenggarakan Indonesian Days di Rusia.***1***
(U-ZG)
(T.H-ZG/C/I011/I011) 20-10-2009 16:36:21

Tidak ada komentar: