ARTI
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN BAGI SWISS DIBAHAS
London, 15/5 (ANTARA) - Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community -AEC) mempromosikan potensi AEC di Swiss dengan menggelar
forum diskusi, ASEAN Economic Community in 2015, bertempat di
Kuppelraum, Universitas Bern, Swiss, Selasa.
Councellor, Fungsi Politik KBRI Bern Renata Siagian kepada Antara
London, Kamis mengatakan forum diskusi diprakasai KBRI Bern bekerja
sama dengan lembaga think tank berbasis keanggotaan individu yang
menyoroti politik luar negeri Swiss, Foraus didukung kedutaan besar
negara ASEAN untuk Konfederasi Swiss.
Acara yang dibuka Maximilian Stern dari Foraus tersebut menampilkan
pembicara Prof. Jean-Pierre Lehmann, Prof Emeritus Politik Ekonomi
Internasional dari IMD, Lausanne, Presiden Kamar Dagang Swiss-Asia
Dr. Urs Lustenberger dan Koordinator Regional, Divisi Asia Pasifik
Departemen Luar Negeri Swiss, Leo Trembley.
Dalam presentasinya, Prof. Lehmann yang juga merupakan salah satu
pendiri Evian Grup, memberikan gambaran dan mengenai potensi ekonomi
ASEAN yang kerap tertutupi oleh kecepatan pertumbuhan ekonomi raksasa
China.
Dikatakannya, masyarakat dunia pada umumnya mengabaikan kemajuan
ekonomi suatu negara atau kawasan tidak hanya tergantung dari
kecepatan pertumbuhan tetapi juga tergantung kesinambungan
pertumbuhan ekonominya.
Dalam kurun waktu antara 1950-2005, hanya terdapat 13 negara/kesatuan
politik yang memiliki kesinambungan pertumbuhan sebesar tujuh persen
dalam 25 tahun, dimana delapan berada di Asia.
Dari kedelapan kesatuan politik tersebut, empat adalah negara anggota
ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Prof. Lehmann menyatakan pihaknya tidak melihat adanya pelajaran yang
bisa diambil ASEAN dari Uni Eropa, mengingat karakter keanggotaan
ASEAN yang jauh berbeda dengan Uni Eropa, dimana terdapat perbedaan
budaya dan demografi, perbedaan sistem politik dan ekonomi, maupun
perkembangan sejarah masa kini dari negara-negara ASEAN.
ASEAN bukan suatu melting pot, tetapi kumpulan negara yang hidup dan
bertumbuh bersama secara damai (peaceful coexistence).
Dr.
Urs Lustenberger sebagai pebisnis, menyoroti ASEAN sebagai tujuan
investasi yang sangat menarik.
Berbeda dengan di China, berinvestasi di kawasan ASEAN tidak
membutuhkan dana yang besar namun dapat menghasilkan keuntungan yang
berlipat ganda.
Hal ini sangat sesuai dengan ciri-khas Ekonomi Swiss yang kuat dan
bertumpu pada Usaha Kecil dan Menengah. Ia juga menyinggung resiko
investasi dalam suatu negara raksasa seperti China, sekiranya terjadi
guncangan politik.
Membandingkan kawasan ASEAN dengan Eropa, Dr. Lustenberger menyatakan
saat ini harapan untuk pertumbuhan ekonomi jauh lebih besar di
kawasan ASEAN dibandingkan dengan Eropa, antara lain karena keragaman
potensi masing-masing negara, serta dinamika demografi yang memiliki
prosentasi usia produktif maupun pasar yang sangat besar.
ZG)
(T.H-ZG/B/Setiyono/Setiyono)
16-05-2013 18:30:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar