Rabu, 29 Mei 2013

FILM PENDEK

FILM PENDEK KARYA MAHASISWA INDONESIA DI CANNES

Oleh Zeynita Gibbons
Cannes, 20/5 (ANTARA) - Film pendek karya sineas muda Indonesia Roland Wiryawan berjudul "Would You" yang berdurasi tiga menit diputar di Short Film Corner Film Festival Cannes yang berlangsung di kota Cannes, Perancis.

"Saya merasa bangga film karya saya bisa juga diputar dalam festival film bergengsi di Cannes," ujar Roland kepada ANTARA, yang dijumpai di pavilion Indonesia di Internasional Village Cannes, Senin.

Roland Wiryawan, baru lulus dari University of Southern California, diundang khusus mengunjungi Cannes dari 14-26 Mei dan mendapat kehormatan dalam acara Short Film Corner di Festival Film Cannes.

Dikatakannya kunjungannya ke Cannes merupakan batu loncatan dalam dunia seni sinematik film pendek di USC School of Cinematic Arts, University of Southern California yang memilih "Would You " secara resmi filmnya untuk dipilih diputar di kategori Short Film Corner di Festival Film Cannes.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk dapat menunjukkan kepada dunia pekerjaan saya sebagai pembuat film," katanya.

Roland menambahkan karyanya bukan pertama kalinya tampil di festival film internasional.

Selama tiga tahun belajar di salah satu sekolah film paling bergengsi di dunia, USC School of Cinematic Arts, Roland mempersiapkan dirinya.

"Film pendek lain saya "Lee" sebelumnya tampil di Festival Film Internasional di London, Toronto, dan Los Angeles.

"Membuat film adalah gairah sejati saya. Saya sudah mencoba jalur karir lain," ujar lulusan Universitas Indonesia jurusan Hukum.

Sebelum di luar negeri, Roland aktif dalam industri hiburan, menekuni pekerjaan sebagai penyiar radio, dan event organizer.

"Saya sangat mencintai hiburan tetapi saat ini ingin fokus pada industri film," katanya.

Film "Would You" adalah kisah dua anak muda dan persahabatan sebelum dan setelah sedikit perbedaan sosial datang dan menempatkan dalam perspektif yang berbeda dan menyentuh masalah rasisme dan kepolosan orang-orang muda dan orang tua.

Hidup dan belajar pembuatan film selama hampir tujuh tahun di Los Angeles, California, Roland masih memiliki keterikatan batin dengan tanah airnya Indonesia.

Tahun ini, ia berencana untuk kembali dan mulai pra-produksi pada fitur pertama yang menggabungkan sejarah Indonesia dan sentuhan modern, dikemas dengan petualangan dan tindakan.

Selama di Cannes Film Festival, Roland memperluas cakrawala dan berharap bertemu dan berkolaborasi dengan pembuat film global lainnya. ***4***(ZG)

(T.H-ZG/B/Subagyo/C/Subagyo) 20-05-2013 15:11:20

Tidak ada komentar: