FILM
PENDEK KARYA MAHASISWA INDONESIA DI CANNES
Oleh
Zeynita Gibbons
Cannes, 20/5 (ANTARA) - Film pendek karya sineas muda
Indonesia Roland Wiryawan berjudul "Would You" yang
berdurasi tiga menit diputar di Short Film Corner Film Festival
Cannes yang berlangsung di kota Cannes, Perancis.
"Saya merasa bangga film karya saya bisa juga
diputar dalam festival film bergengsi di Cannes," ujar Roland
kepada ANTARA, yang dijumpai di pavilion Indonesia di Internasional
Village Cannes, Senin.
Roland Wiryawan, baru lulus dari University of Southern
California, diundang khusus mengunjungi Cannes dari 14-26 Mei dan
mendapat kehormatan dalam acara Short Film Corner di Festival Film
Cannes.
Dikatakannya kunjungannya ke Cannes merupakan batu
loncatan dalam dunia seni sinematik film pendek di USC School of
Cinematic Arts, University of Southern California yang memilih "Would
You " secara resmi filmnya untuk dipilih diputar di kategori
Short Film Corner di Festival Film Cannes.
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk dapat
menunjukkan kepada dunia pekerjaan saya sebagai pembuat film,"
katanya.
Roland menambahkan karyanya bukan pertama kalinya tampil
di festival film internasional.
Selama tiga tahun belajar di salah satu sekolah film
paling bergengsi di dunia, USC School of Cinematic Arts, Roland
mempersiapkan dirinya.
"Film pendek lain saya "Lee" sebelumnya
tampil di Festival Film Internasional di London, Toronto, dan Los
Angeles.
"Membuat film adalah gairah sejati saya. Saya sudah
mencoba jalur karir lain," ujar lulusan Universitas Indonesia
jurusan Hukum.
Sebelum di luar negeri, Roland aktif dalam industri
hiburan, menekuni pekerjaan sebagai penyiar radio, dan event
organizer.
"Saya sangat mencintai hiburan tetapi saat ini
ingin fokus pada industri film," katanya.
Film "Would You" adalah kisah dua anak muda
dan persahabatan sebelum dan setelah sedikit perbedaan sosial datang
dan menempatkan dalam perspektif yang berbeda dan menyentuh masalah
rasisme dan kepolosan orang-orang muda dan orang tua.
Hidup dan belajar pembuatan film selama hampir tujuh
tahun di Los Angeles, California, Roland masih memiliki keterikatan
batin dengan tanah airnya Indonesia.
Tahun ini, ia berencana untuk kembali dan mulai
pra-produksi pada fitur pertama yang menggabungkan sejarah Indonesia
dan sentuhan modern, dikemas dengan petualangan dan tindakan.
Selama di Cannes Film Festival, Roland memperluas
cakrawala dan berharap bertemu dan berkolaborasi dengan pembuat film
global lainnya. ***4***(ZG)
(T.H-ZG/B/Subagyo/C/Subagyo)
20-05-2013 15:11:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar