BANYAK
PRODUSER TERTARIK UNTUK MELAKUKAN SHOOTING FILM DI INDONESIA
Cannes, Perancis, 24/5 (Antara) - Banyak produser film
tertarik untuk melakukan shooting atau pengambilan gambir di
Indonesia yang kaya dengan berbagai macam budaya, serta daerah
menarik peninggalan sejarah seperti Borobudur.
Staf khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Cokorda Istri Dewi kepada Antara London, Jumat, di sehubungan
dengan banyaknya produser film asing yang menyatakan keinginannya
untuk melakukan pengambilan gambar di Indonesia.
Banyak insentif yang diberikan pemerintah Indonesia
kepada produser film asing yang ingin melakukan shooting di
Indonesia, ujar Cokorda Istri Dewi yang datang ke pavilion Indonesia
di Internastional Village Festival Film Cannes, Cannes Perancis yang
berlangsung selama 10 hari, 15 sampai 26 Mei.
Film asing yang pernah shooting di Indonesia diantaranya
"Eat Pray Love" yang dibintangi Julia Robert, dengan
mengambil gambar di Ubud, Bali.
Menurut Lorna Tee, film produser and film festival
consultant, kelahiran Malaysian yang bermarkas di Hong Kong,
Indonesia memiliki keindahan alam mulai dari gunung, pantai dan juga
tempat peninggalan sejarah seperti Borobudur.
"Harusnya Indonesia bisa mengeksplor berbagai
daerah untuk bisa dijual dan menjadi tempat shooting film
mancanegara," ujar Lorna Tee yang ikut memproduki film
"Postcards from the Zoo" bersama sutradara Indonesia Edwin,
yang berhasil diputar dalam Berlinale, Berlin 2011.
Cokorda Istri Dewi, staf khusus menteri Pariwisata dan
EKonomi Kreatif bidang perencanaan dan program mengakui bahwa memang
banyak daerah di tanah air yang bisa menjadi lokasi shooting film,
hanya saja kebijaksanaan dari pemerintah masih belum maksimal
meskipun banyak keuntungan yang diperoleh para produser film.
"Komitmen Indonesia untuk bisa memberikan pelayanan
kepada produser yang akan melakukan shooting di Indonesia sangat
besar khususnya dalam memberikan pelayanan one stop shoping,"
ujar Cokorda Istri Dewi.
Ada beberapa hal yang diberikan kemudahan bagi produser
film asing yang melakukan shooting di Indonesia yaitu kebijaksanaan
keimingrasian yang dipermudah, pemberian visa, fasilitas bea cukai
bagi peralatan yang dibawa serta berbagai izin yang perlu dikeluarkan
bagi kegiatan shooting itu sendiri.
Diantaranya izin dari Kepolisian, izin keramaian serta
izin dari pemerintah daerah bila shooting dilakukan di berbagai
daerah. Sementara itu Guillaume Catala dari East West Synergy yang
membantu produser Eat Pray and Love mengatakan bahwa di berbagai
negara setiap produser film yang akan melakukan shooting mendapatkan
pengembalian tax sebesar 30 persen.
Kebijaksananya bagi perusahaan film yang akan melakukan
pengambilan gambar di Indonesia tertuang dalam kebijaksanaan yang
dikeluargan oleh kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif
mengenai prosedur of film making.
Mengenai kehadiran pavilion Indonesia di Internasional
Village untuk pertama kalinya, Cokorda Istri Dewi mengakui sudah
cukup memadai hanya saja perlu dipikirkan berbagai pavilion Indonesia
bisa menarik lebih banyak lagi pengunjung.
Selama Festival Film Cannes Indonesia diwakili
Indonesian Motion Picture Association (PPFI) dilakukan promosi
sebanyak 50 judul film yang berada di Marche Du Film dan tayangan dua
film Indonesia Sang Penari dan Rectoverso. ***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 24-05-2013 09:47:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar