Rabu, 08 Mei 2013

PPI UK


DIREKTUR PBB INGATKAN PPI BERSIHKAN PEMERINTAHAN KOTOR

London, 28/4 (Antara) - Direktur PBB mengingatkan agar para pelajar Indonesia di Inggris dan PPI lainnya bersiap mengambil peran membersihkan pemerintahan yang kotor dan merajalelanya korupsi, paling tidak dalam 20 tahun ke depan.

Hal itu terungkap dalam latihan dasar kepemimpinan (LDK) bagi mahasiswa dan pelajar yang diselenggaraan PPI UK di KBRI London, Sabtu waktu setempat, sebagaimana disampaikan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia UK, Haikal Bekti Anggoro kepada Antara London, Minggu.

Latihan dasar kepemimpinan disampaikan Direktur PBB di bidang Principles of Responsible Investment, James Gifford, dibuka Deputy Chief of Mission KBRI London, Harry Kandou, dalam upaya membekali para mahasiswa dan pelajar sebagai generasi penerus.

Dalam sambutannya Harry Kandou menyampaikan kegiatan LDK sangat penting untuk para pelajar yang tergabung dalam PPI UK dalam upaya menyamakan langkah mereka bersama para pengurus dalam berbagi program kerja agar dapat tercapai.

Acara diisi oleh Ersa Tri Wahyuni, pakar organisasi yang sedang menyelesaikan S3 di Manchester University, yang menyampaikan mengenai berbagai elemen berorganisasi untuk para peserta.

Hal itu akan dapat menjadi bekal bagi para peserta yang mungkin kelak akan bergabung di berbagai organisasi besar maupun di pemerintahan, ujarnya.

Haikal mengatakan acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) digelar PPI UK untuk mengembangkan potensi para calon pemimpin bangsa di berbagai bidang. Para peserta merupakan ketua dan pengurus PPI Cabang dan juga pengurus PPI Pusat, ujarnya.

Sementara itu James Gifford menyebut para peserta akan menjadi pemimpin Indonesia pada 20 tahun mendatang. Ada dua pilihan, menerima situasi atau mengambil tanggungjawab untuk mengubahnya (-red). "In 20 years, PPI members around the world will be the elite in Indonesia. There are two primary choices in our life, to accept the situation or to take responsibility to change them".

James Gifford, Direktur dari UNPRI yang menangani sekitar 34 triliun dollar AS di bidang Responsible Investment, mengajak pelajar untuk tidak menerima saja kondisi Indonesia yang saat ini berisikan korupsi dan tata olah pemerintahan yang buruk.

Dia menyebut generasi pada saat ini harus menjadi "stand up", siap mengambil peran menangani permasalahan negara.

Ia merefleksikan untuk mengubah negara Indonesia sangatlah mungkin berdasarkan pengalaman negara-negara barat. Ia menyampaikan bahwa korupsi dan pemerintahan kotor merajalela di dunia barat pada satu-dua generasi yang lalu.

"The west was rotten 1-2 years ago", ujarnya. Dan karena adanya generasi yang berani melakukan perubahan, maka negara-negara barat tersebut kini memiliki pemerintahan yang baik.

Ia berpendapat bahwa sudah saatnya generasi pada saat ini untuk berdiri dan melakukan perubahan. "Enough is enough, we have to change this," ujar pendiri Centre for Sustainable Leadership ini.

Dia percaya bahwa para peserta yang hadir, beserta anggota PPI di seluruh dunia, ketika nanti berusia 40-50 tahun, sudah berhasil memajukan Indonesia menjadi negara yang bersih, memiliki integritas.

"Government with integrity, bureaucracy with integrity," ujar James Gifford, yang memulai kariernya di Australia sebagai seorang aktivis penentang perusakan alam hanya semata-mata untuk mengeruk kekayaan.

Dia juga memberikan masukan-masukan untuk menjadi pemimpin di masa depan. Dua di antara masukan-masukannya adalah, "Leave your ego behind, empower people" (tinggalkan sikap ego, bangun masyarakat-red) dan "Know your strengths and weaknesses; we all can't be good in everything" (kenali kekuatan dan kelemahan, kita semua tidak selalu baik dalam segala hal-red).

Sementara itu Atase Pendidikan KBRI London, TA Fauzi Soelaiman, menyampaikan demokrasi adalah bentuk yang paling pas dalam memimpin organisasi pelajar seperti PPI.

Pemimipin harus mengerti apa yang dibutuhkan serta mengayomi para anggotanya. Ia harus bisa merangkul semua level anggota dan mengajak yang tidak aktif bisa turut berperan.

Hal yang paling penting, pemimpin haruslah menjadi pemberi contoh yang baik, demikian Fauzi Soelaiman, yang pernah menjadi Ketua PPI (Permias) di Minnesota, Amerika Serikat. (ZG)
rewrite
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 28-04-2013 12:48:22

Tidak ada komentar: