DIREKTUR
PBB INGATKAN PPI BERSIHKAN PEMERINTAHAN KOTOR
London, 28/4 (Antara) - Direktur PBB mengingatkan agar para pelajar
Indonesia di Inggris dan PPI lainnya bersiap mengambil peran
membersihkan pemerintahan yang kotor dan merajalelanya korupsi,
paling tidak dalam 20 tahun ke depan.
Hal itu terungkap dalam latihan dasar kepemimpinan (LDK) bagi
mahasiswa dan pelajar yang diselenggaraan PPI UK di KBRI London,
Sabtu waktu setempat, sebagaimana disampaikan Ketua Perhimpunan
Pelajar Indonesia UK, Haikal Bekti Anggoro kepada Antara London,
Minggu.
Latihan dasar kepemimpinan disampaikan Direktur PBB di bidang
Principles of Responsible Investment, James Gifford, dibuka Deputy
Chief of Mission KBRI London, Harry Kandou, dalam upaya membekali
para mahasiswa dan pelajar sebagai generasi penerus.
Dalam sambutannya Harry Kandou menyampaikan kegiatan LDK sangat
penting untuk para pelajar yang tergabung dalam PPI UK dalam upaya
menyamakan langkah mereka bersama para pengurus dalam berbagi program
kerja agar dapat tercapai.
Acara diisi oleh Ersa Tri Wahyuni, pakar organisasi yang sedang
menyelesaikan S3 di Manchester University, yang menyampaikan mengenai
berbagai elemen berorganisasi untuk para peserta.
Hal itu akan dapat menjadi bekal bagi para peserta yang mungkin kelak
akan bergabung di berbagai organisasi besar maupun di pemerintahan,
ujarnya.
Haikal mengatakan acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) digelar PPI
UK untuk mengembangkan potensi para calon pemimpin bangsa di berbagai
bidang. Para peserta merupakan ketua dan pengurus PPI Cabang dan juga
pengurus PPI Pusat, ujarnya.
Sementara itu James Gifford menyebut para peserta akan menjadi
pemimpin Indonesia pada 20 tahun mendatang. Ada dua pilihan, menerima
situasi atau mengambil tanggungjawab untuk mengubahnya (-red). "In
20 years, PPI members around the world will be the elite in
Indonesia. There are two primary choices in our life, to accept the
situation or to take responsibility to change them".
James Gifford, Direktur dari UNPRI yang menangani sekitar 34 triliun
dollar AS di bidang Responsible Investment, mengajak pelajar untuk
tidak menerima saja kondisi Indonesia yang saat ini berisikan korupsi
dan tata olah pemerintahan yang buruk.
Dia menyebut generasi pada saat ini harus menjadi "stand up",
siap mengambil peran menangani permasalahan negara.
Ia merefleksikan untuk mengubah negara Indonesia sangatlah mungkin
berdasarkan pengalaman negara-negara barat. Ia menyampaikan bahwa
korupsi dan pemerintahan kotor merajalela di dunia barat pada
satu-dua generasi yang lalu.
"The west was rotten 1-2 years ago", ujarnya. Dan karena
adanya generasi yang berani melakukan perubahan, maka negara-negara
barat tersebut kini memiliki pemerintahan yang baik.
Ia berpendapat bahwa sudah saatnya generasi pada saat ini untuk
berdiri dan melakukan perubahan. "Enough is enough, we have to
change this," ujar pendiri Centre for Sustainable Leadership
ini.
Dia percaya bahwa para peserta yang hadir, beserta anggota PPI di
seluruh dunia, ketika nanti berusia 40-50 tahun, sudah berhasil
memajukan Indonesia menjadi negara yang bersih, memiliki integritas.
"Government with integrity, bureaucracy with integrity,"
ujar James Gifford, yang memulai kariernya di Australia sebagai
seorang aktivis penentang perusakan alam hanya semata-mata untuk
mengeruk kekayaan.
Dia juga memberikan masukan-masukan untuk menjadi pemimpin di masa
depan. Dua di antara masukan-masukannya adalah, "Leave your ego
behind, empower people" (tinggalkan sikap ego, bangun
masyarakat-red) dan "Know your strengths and weaknesses; we all
can't be good in everything" (kenali kekuatan dan kelemahan,
kita semua tidak selalu baik dalam segala hal-red).
Sementara itu Atase Pendidikan KBRI London, TA Fauzi Soelaiman,
menyampaikan demokrasi adalah bentuk yang paling pas dalam memimpin
organisasi pelajar seperti PPI.
Pemimipin harus mengerti apa yang dibutuhkan serta mengayomi para
anggotanya. Ia harus bisa merangkul semua level anggota dan mengajak
yang tidak aktif bisa turut berperan.
Hal yang paling penting, pemimpin haruslah menjadi pemberi contoh
yang baik, demikian Fauzi Soelaiman, yang pernah menjadi Ketua PPI
(Permias) di Minnesota, Amerika Serikat. (ZG)
rewrite
(T.H-ZG/B/T.
Susilo/T. Susilo) 28-04-2013 12:48:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar