TARI
PAYUNG PESONA MASYARAKAT KOTA VRATZA BULGARIA
Vratza, Bulgaria 1/5 (ANTARA) - Tari Payung dari Sumatera Barat yang
ditampilkan dengan lincah tim Tari Pesona Mawar Nusantara (PMN)
beranggotakan pelajar dari Bulgaria tampil mempesona dalam The 8th
Vratza International Folklore Festival di kota Vratza yang berjarak
satu setengah jam dari Sofia, Rabu malam.
Festival yang diikuti 100 peserta dari kelompok folkfore dari lima
negara dan Indonesia satu satunya dari Asia dibuka Walikota Vratza,
kata Dina Martina kepada ANTARA London, Rabu.
"Saya senang bisa membawakan tarian dari Indonesia," ujar
Petra Rogleva (30) kepada ANTARA London yang menguasai lebih dari 15
tarian dan telah bergabung dengan tim Tari Pesona Mawar Nusantara
(PMN) yang berada dibawah naungan pembinaan KBRI Sofia selama
sembilan tahun.
Dalam festival Folkrore yang berlangsung hingga 1 Mei itu, Tari
Pesona Mawar Nusantara (PMN) juga menampilkan tarian tradisional
keraton Jawa Tengah "Golek Manis" yang dibawakan Kristina
Peneva, Polly Cherneva, Dessy Raikova, Dilyana M dan Viara Illieva.
Tari "Golek Manis" merupakan salah satu hasil pelatihan
guru tari dari ISI Surakarta, Dwi Wahyudiarto¿ yang ditugaskan
mengajarkan tari di KBRI Sofia selama tiga bulan pada bulan Januari
hingga Maret lalu.
Sementara Tari Manuk Rawul dari Bali yang dibawakan Elis Tiwiyati
dari Bali berhasil mempesona para pengunjung festival yang memenuhi
gedung kebudayaan kota Vsatsa yang dikelilingi pebukitan.
Dina
Martina mengatakan Grup Tari KBRI Sofia juga mendapat kehormatan
tampil pada saat pembukaan festival yang berlangsung di depan kantor
Walikota Vratza.
Partisipasi Indonesia tersebut adalah atas undangan Walikota Vratza
dalam rangka memperkenalkan budaya Asia yang berbeda dengan budaya
negara-negara Balkan.
Pada
sambutannya Walikota menyampaikan penghargaannya atas partisipasi
peserta dari beberapa negara, termasuk Indonesia.
Diharapkannya keikutsertaan Tim tari KBRI yang mewakili budaya Asia
dapat menambah semarak kegiatan festival serta memperkenalkan kepada
para peserta festival terhadap perbedaan budaya berbagai negara.
Selain menampilkan "Golek Manis" Grup Tari KBRI Sofia juga
menampilkan tari Manuk Rawe dan Tari Payung yang mendapatkan sambutan
hangat dari sekitar 600 penonton yang memenuhi Gedung Kebudayaan kota
Vratza.
Ikut hadir menyaksikan Festival tersebut, Pudentia MPSS, Dosen dan
peneliti pada Fakultas Ilmu Budaya Dasar Universitas Indonesia,
merupakan pengamat seni traditional mengakui kekagumannya dengan
penampilan kesenian Indonesia oleh remaja Bulgaria.
"Kesenian sangat universal, melalui tari masyarakat antar bangsa
dapat bersatu dan saling mengenal meskipun berasal dari budaya yang
berbeda," ujar Pudentia yang hadir di Sofia untuk mengikuti
forum diskusi intercalture dialog yang diadakan Kementerian luar
negeri Sofia.
Pudentia yang juga ketua Assosiasi Tradisi Lisan (ATL) mengakui
keefektifan promosi Budaya Indonesia tidak harus selalu melalui
keikutsertaan pada event besar Internasional, namun dapat dilakukan
melalui event internasional di kota-kota kecil secara continue dan
berkesinambungan sebagaimana keikutsertaan Tim tari KBRI Sofia di
kota Vratza.
Diakuinya kerja keras para pelajar Bulgaria untuk membawakan tarian
Indonesia patut dihargai, karena dengan kebudayaan dan kebiasaan yang
berbeda sangat sulit bagi mereka untuk dapat tampil dengan tarian
dari negara lain.
***4*** (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar