KISAH
PENJELAJAH JEFFREY POLNAJA KEJUTKAN BIKERS KANADA
London, 28/4 (Antara) - Kisah perjalanan Jeffrey Polnaja, yang
seorang diri menjelajah dunia menggunakan sepeda motor dan telah
mengarungi 77 negara, mengejutkan ratusan bikers dalam acara bertajuk
"The Horizons Unlimited Adventure Evening" di Kanada.
Dalam surat elektronik yang diterima Antara di London, Minggu,
petualang yang akrab disapa Kang JJ itu menceritakan pahit-getir
perjalanan panjang dengan berbagai rintangan, namun dia bisa tetap
"survive" mengatasi keadaan.
"Kisah-kisah dramatis, termasuk saat seorang diri berhasil
selamat dari ancaman terkaman beruang hutan, mengejutkan ratusan
bikers penjelajah dunia yang hadir," uangkap Jeffrey.
Ia menyampaikan presentasi kisah perjalanan "Ride for Peace"
(RFP) yang tengah dijalaninya itu di Holeshot Motorsport di British
Columbia, Langley, Kanada.
"Saya menjadi satu-satunya petualang motor dari Asia yang pernah
tampil di acara tersebut. 'It's good to have an end to journey
toward, but it is the journey that matters in the end,'" kata
Kang JJ.
Menurut dia, sekitar 100 penjelajah motor besar Kanada yang memenuhi
ruangan Holeshot Motorsport dengan antusias mendengarkan presentasi
Ride For Peace yang singgah di Vancouver setelah menjelajah Eropa dan
sebagian Asia sejak bulan lalu.
Jeffry akan melanjutkan perjalanan menuju Amerika Serikat dan
menembus Amerika Selatan. Namun cuaca di Kanada masih belum menentu,
dan salju tebal menutup sebagian besar rute yang akan dilalui.
Dia menjadi pusat perhatian dan bintang pada acara yang dimulai sore
hingga malam hari itu. Kang JJ mengungkapkan kisah penjelajahan RFP
seorang diri menggunakan sepeda motor dan telah mengunjungi 77
negara.
Kisah penjelajahan yang dramatis itu mampu memukau dan memikat
perhatian hadirin, karena hampir seluruhnya pernah merasakan
pengalaman menjelajah negeri orang dengan sepeda motor.
Mereka terpaku di tempat duduknya sepanjang presentasi dan tanya
jawab yang dilakukan dengan bantuan visual/photo dan film pendek.
"Emosi para bikers penjelajah seolah terbawa, mereka seakan
merasakan pahit getir perjalanan yang saya alami tersebut," ujar
Kang JJ.
Ada kalanya mereka terperangah, ketika mendengar cerita menjelajahi
medan off road di Siberia sejauh 1.450 kilometer dalam sehari dan
upaya untuk 'survivel' di berbagai kesulitan.
Saat Jeffrey menceritakan pengalaman beberapa tahun silam ketika
dirinya terancam oleh seekor beruang hutan di Bhutan, ada yang
tertawa lucu, walau banyak juga yang terheran-heran karena sang
petualang bisa selamat.
Namun para bikers juga merasa sedih manakala Jeffrey harus kehilangan
sepeda motor BMW R-1150-GS Adventure ketika diparkir di depan hotel
di dekat kantor polisi di Amsterdam, Belanda, Mei 2012.
Sepeda motor tesebut sangat besar artinya dan sudah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan bagi dirinya, namun Jeffrey tak bisa terus
menyesali kehilangan BMW tersebut pada misi keliling dunia keduanya
ini.
Ketika mendengar cerita motor dicuri di Amsterdam, semua sedih.
Mereka juga terperanjat ketika mengetahui musibah saat ditabrak mobil
di tengah gurun Baluchistan, hingga motor tersebut rusak dan
terseok-seok jalannya. Musibah saat diserempet truk tronton di
Kazakhstan melengkapi suka-duka perjalanan panjangnya.
Kehadiran Kang JJ dalam acara tersebut memenuhi undangan dari Grant
dan Susan Johnson, pendiri organisasi jelajah dunia "Horizons
Unlimited". Organisasi bagi para penjelajah dunia ini
beranggotakan ratusan ribu petualang bermotor dari berbagai penjuru
dunia.
Dalam sambutannya, Grant Johnson mengungkapkan kegembiraannya atas
kehadiran Kang JJ. Bagi keduanya, pertemuan itu merupakan yang
pertama setelah selama tujuh tahun berkomunikasi melalui surat
elektronik.
Horizons Unlimited yang dibentuk sejak tahun 1997 bertujuan untuk
menginspirasi, memberi informasi dan memperkuat koneksi
antarpenjelajah bermotor di seluruh dunia. Setiap tahun mereka
mengadakan beberapa pertemuan rutin di berbagai negara.
Grant Johnson juga menyatakan sangat ingin menjelajah Indonesia
dengan sepeda motor. Dia mengaku pernah mengunjungi Indonesia, namun
dalam kesempatan liburan dan aktivitas menyelam di Bunaken dan Bali.
Selain bercerita pengalaman, Jeffrey juga sempat memberikan kejutan
kepada para bikers dengan menyuguhkan sajian makanan khas Indonesia,
lemper. Penganan dari ketan berisi daging itu merupakan sumbangan
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Vancouver.
"Ini lucu. Mungkin karena senang dengan rasanya, ada bikers yang
diam-diam mengantongi lima lemper sekaligus. Malah ada yang mengira
lemper dimakan berikut daun pisang pembungkusnya," ujar Jeffrey
diselingi tawa. "Untung Grant Johnson memberi pengarahan agar
daun pisang (pembungkus) tidak ikut dimakan."
Bagi
Jeffrey berbicara di tengah publik seperti di kesempatan tersebut
memiliki arti tersendiri bagi Indonesia. Melalui kesempatan itu dia
bisa ikut memperkenalkan pariwisata Indonesia di mancanegara.
Ketika diperlihatkan peta Indonesia, mereka jadi ingin tahu banyaknya
pulau di tanah air kita, dan ingin lebih mengetahui segala keindahan
alam yang tidak bisa ditemukan di negerinya, demikian Kang JJ. (ZG)
(T.H-ZG/B/T.
Susilo/T. Susilo) 28-04-2013 10:52:28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar