Kamis, 16 Mei 2013

FILM HABIBIE

KJRI HAMBURG NONTON BARENG HABIBIE DAN AINUN

Oleh Zeynita Gibbons

London, 16/5 (Antara) - KJRI Hamburg menggelar acara nonton bareng Film Habibie dan Ainun yang dilanjutkan dengan bincang-bincang bersama Prof Dr Ing BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3, di aula KJRI, baru baru ini.

"Lebih dari 200 masyarakat Indonesia di Jerman utara yang terdiri dari pengurus dan anggota Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hamburg, Göttingen, Hanover, Bremen, dan PPI Kiel, 'Friends of Indonesia' (DIG) Hamburg, ormas Indonesia serta masyarakatHamburg dan sekitarnya menyaksikan film itu,"kata Imam Suwongso dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg kepada Antara London, Kamis.

Konjen RI Hamburg Marina Estella Anwar Bey menyampaikan apresiasi kepada Habibie yang berkenan hadir memberikan pencerahan terhadap masyarakat Indonesia di Jerman, khususnya kaum muda untuk senantiasa mendukung perjuangan pembangunan bangsa.

Diharapkan pemutaran film Habibie dan Ainun dapat memberikan motivasi dan inspirasi mengenai perjuangan dua sejoli dalam mengarungi bahtera kehidupan dan juga membangun bangsa Indonesia.

Dalam acara itu Habibie menjelaskan penulisan buku Habibie dan Ainun adalah sebagai cara mengobati indikasi penyakit yang dalam dunia kedokteran disebut "penyakit tenggelam dalam kesedihan". Meninggalnya Ainun membuat sosok Habibie larut dalam luka yang mendalam.

Tata bahasa yang jauh dari sempurna namun ditulis dengan alur dan inti cerita yang menakjubkan membuat buku tersebut dinilai "jenius" oleh rekannya Prof Billy Yudono.

Menurut Habibie film tersebut merupakan kisah nyata tentang pasangan muda yang memulai kehidupan tanpa memiliki apa-apa, namun mampu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi hingga mencapai prestasi karena dilandaskan pada rasa cinta suci, murni dan abadi.
Habibie menuturkan definisi cinta yang diangkat dalam film tersebut, yaitu adanya energi positif yang bersinergi dengan pribadinya, lingkungan sekitarnya, dengan karya sesama manusia dan pekerjaan serta tugas yang harus diselesaikannya.

Habibie dalam pesannya menyampaikan masyarakat Indonesia adalah manusia Pancasilais, berakhlak dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Diharapkan para generasi muda senantiasa semangat dan berjuang meraih masa depan yang lebih baik, dengan bekerja keras, rasional, adil, tetap rendah hati serta berlandaskan pada cinta yang murni, suci dan sejati.

Di akhir acara, Habibie menginformasikan mengenai akan segera terbitnya buku berjudul "Dimana Ainun".

Film Habibie dan Ainun yang berdurasi dua jam membuat haru hampir seluruh penonton yang menyaksikannya yang juga disiarkan secara langsung melalui PPI Dunia yang saat pelaksanaan diikuti lebih dari 250 pemirsa melalui internet.

***4***
(T.H-ZG/B/M.M. Astro/M.M. Astro) 16-05-2013 06:03:39

KBRI HAVANA GELAR MALAM BUDAYA INDONESIA

London, 16/5 (Antara) - KBRI Havana bekerja sama dengan Universidad Central "Marta Abreu" de Las Villas (UCLV) menyelenggarakan Malam Budaya Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kuba terutama di bidang sosial budaya kepada kalangan geneasi muda.

"Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa dan pejabat dari Pemerintah Provinsi Villa Clara seperti Sekretaris Majelis Kekuatan Rakyat Villa Clara, Marisol García Cabrera dan Direktur Hubungan Internasional Pemrov Villa Clara, Reday René Armas," kata Sekretaris Tiga KBRI Havana Arief Wicaksono P Putro kepada ANTARA London, Kamis.

Rektor UCLV Dr. Andrés Castro Alegria dan Wakil Rektor bidang Ekonomi Dr. Hugo Granela Martín juga ikut menghadiri malam budaya tersebut.

Arief memperkirakan hingga 400 mahasiswa menikmati pertunjukan beberapa kebudayaan Indonesia seperti alat musik Angklung (Jawa Barat) yang dimainkan oleh konservatorium musik Jose White dari Camaguay.

Selain itu, acara yang digelar di kampus UCLV Havana itu juga menampilkan Tari Yapong (Betawi), Tari Saman (Aceh) dan Tari Poco-poco (Maluku) oleh mahasiswa Universitas Havana yang mempelajari kebudayaan Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut juga ditampilkan tari dari kelompok "5 de deciembre" khas dari Kuba dan kawasan Karibia serta pagelaran busana bermotifkan batik.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor UCLV menyampaikan apresiasi atas upaya pengenalan kebudayaan Indonesia bagi masyarakat Villa Clara di UCLV dan berharap hubungan kerjasama terutama di bidang sosial budaya dapat terus ditingkatkan antara kedua pihak.

Sementara Dubes RI untuk Havana menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut kunjungan ke Villa Clara pada bulan April tahun lalu yang diantaranya diisi dengan kuliah publik di Fakultas Sastra UCLV.

Lebih lanjut, Dubes RI untuk Havana mengatakan antusiasme para mahasiswa pada kuliah publik yang ingin lebih mengetahui tentang Indonesia juga yang menjadi salah satu dasar penyelenggaraan kegiatan Malam Budaya Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah, Dubes juga melakukan wawancara dengan media lokal yang antara lain membicarakan mengenai kedekatan historis antara Indonesia dan Kuba di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya serta perkembangan hubungan bilateral antara kedua negara. (ZG)
(T.H-ZG/B/A. Novarina/A. Novarina) 16-05-2013 18:27:33


1 komentar:

Indah Jewel mengatakan...

nice article.. :)
salam kenal :)