INDONESIA
RAIH TRANSAKSI DALAM ESE 2013
London, 3/5 (ANTARA) - Indonesia berhasil meraih transaksi senilai
36,2 juta dolar dalam pameran pangan laut terbesar di dunia, European
Seafood Exposition (ESE) 2013, yang diselenggarakan di Brussel,
Belgia, baru baru ini.
Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa Arif Havas
Oegroseno kepada ANTARA London, Jumat mengatakan angka tersebut lebih
tinggi dari capaian tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 34,5 juta
dolar AS di tahun 2012 dan 32,1 juta dolar di 2011.
Dalam kesempatan pameran tersebut, ditandatangani pula dua MoU, yakni
antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan CBI (Center
for Promotion of Imports from Developing Countries) dan antara KKP
dengan SIPPO (Swiss Import Promotion Program).
European Seafood Exposition (ESE) ke-21 diselenggarakan Seafood
Processing Europe ke-15 yang diadakan bersamaan berhasil menarik
lebih dari 25.000 top buyers dan top sellers dari berbagai belahan
dunia.
Peserta pameran berasal dari lebih dari 70 negara sedangkan buyers
datang dari 140 negara di dunia dan merepresentasikan berbagai
kategori utama purchasing seperti importir dan eksportir, broker,
trader, processor, fishing company & aquaculture, distribution/
wholesale, serta foodservicing and catering.
Tahun ini terdapat 11 pengusaha pangan laut swasta yang
berpartisipasi dalam ESE, baik difasilitasi oleh Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) RI maupun oleh CBI (Center for Promotion of
Imports from Developing Countries),
Peserta lainnya yaitu PT Central Proteina Prima, Bahari Biru
Nusantara, Bumi Menara Internusa, Dharma Samudera Fishing Industry
Tbk, Inti Lautan Fajar Abadi, Istana Cipta Sembada (ICS), Pacific
Harvest CV, Rex Canning, Toba Seafood & Surimi Industries, Tuna
Permata Rezeki, dan Wirontono Baru.
Selama pameran, Paviliun Indonesia menampilkan demo memasak pangan
laut. Demo ini mendapat tanggapan positif dari para pengunjung
pameran yang berkesempatan menikmati pangan laut produksi Indonesia.
Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa Arif Havas
Oegroseno mengatakan potensi pasar ikan dan pangan laut lainnya di
Uni Eropa sangat besar mengingat 80 persen kebutuhan ikan dan pangan
laut Uni Eropa dipenuhi dari impor negara lain.
Indonesia memiliki banyak peluang peningkatan ekspor produk ikan dan
pangan laut lainnya ke Uni Eropa karena dibandingkan dengan kapasitas
yang dimiliki, ekspor Indonesia yang baru menempati pangsa sebesar
tiga persen.
Ia juga mengatakan kendala di produk ikan dan pangan laut lainnya
asal Indonesia ke Uni Eropa utamanya adalah kemampuan menjaga
kualitas pemrosesan hasil ikan.
Hal ini sebenarnya dapat diatasi melalui kerjasama semua pihak
terkait di Indonesia, khususnya pemerintah provinsi dan swasta, untuk
peningkatan kapasitas dan kualitas produk ikan dan ekspor pangan laut
Indonesia. Penyelenggaraan ESE berikutnya akan diadakan pada 6-8 Mei
mendatang. ***3***
T.ZG
(T.H-ZG/B/S.
Suryatie/S. Suryatie) 03-05-2013 08:45:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar