MAHASISWA
PERANCIS MENANGI LOMBA PIDATO BAHASA INDONESIA
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 21/5 (ANTARA) - Mahasiswa Perancis Kamel
Benslimane memenangi lomba pidato Bahasa Indonesia untuk pelajar dan
mahasiswa Perancis tahun 2013 yang diadakan dalam rangka memperingati
Hari Pendidikan Nasional tahun 2013.
Lomba yang diadakan KBRI Paris khusus ditujukan untuk
mahasiswa dan pelajar Perancis merupakan lomba pidato tahun kedua
yang diselenggarakan di Balai Budaya KBRI Paris, demikian Atase
Pendidikan KBRI Paris Syafsir Akhlus kepada ANTARA London, Selasa.
Dikatakannya bahwa lomba pidato bertujuan agar Bahasa
Indonesia sebagai bagian integral dari budaya Indonesia, dapat
dikenal lebih luas di Perancis, sekaligus menjadi alat diplomasi
pendidikan untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan
Perancis.
Pada tahun ini lomba pidato diikuti tujuh peserta, enam
di antaranya mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di dua perguruan
tinggi di Institut National des Langues et Civillisations Orientales
(INALCO) Paris dan Université de la Rochelle, sedangkan seorang
peserta adalah pelajar dari Lycee (SMA).
Peserta lomba pidato menampilkan beragam tema, seperti
Hoby Ramamonjy menampilkan judul "Batik", Kamel Benslimane
menampilkan "Pengalaman Saya Berkunjung ke Indonesia",
Adrien Marquie menampilkan judul "Garuda Pancasila".
Peserta lainnya Cassandre Randrianaina menampilkan judul
"Mengapa Orang Seperti Saya Mau Belajar Bahasa Indonesia?",
Michael Foe menampilkan judul "Pencak Silat" dan Bertille
Tetenoire menampilkan judul "Menjadi Sukarelawati Bersama
Yayasan IBU" dan Annabelle Sarah Berger menampilkan judul "Peran
UNICEF di Indonesia".
Seluruh peserta berupaya memberikan penampilan
terbaiknya, ada peserta yang mengajak hadirin bernyanyi, ada juga
peserta yang mampu membuat penonton tertawa dengan leluconnya.
Menurut Syafsir Akhlus, pada umumnya perserta tertarik
dengan keragaman budaya yang ada di Indonesia dan mereka berusaha
untuk mengangkat salah satu topik budaya pada pidato mereka.
Untuk menilai objektivitas dari penampilan peserta
lomba, tim juri menggunakan tujuh kriteria penilaian yaitu dari
penggunaan tata bahasa, bobot dan kedalaman isi pidato, kesinambungan
antar paragraf.
Selain itu, juga dinilai kejelasan pokok dan anak
kalimat dalam satu paragraph dan ketepatan ucapan serta keselarasan
ucapan dan tanda baca dan pemahaman ungkapan dalam Bahasa Indonesia.
Tim juri terdiri dari Wakil Dubes RI untuk Perancis
Ashariyadi Staf Kantor Perwakilan Indonesia untuk UNESCO/Mantan
Kepala Sekolah Indonesia di Tokyo Yukon Putra, dan mahasiswa doktorat
dari Ecole des Hautes Etudes en Scciences Sociales (EHESS) Paris,
Ghani Jaelani.
Setelah melakukan perhitungan yang cermat, dewan juri
memutuskan bahwa yang berhasil meraih juara pertama adalah Kamel
Benslimane dari Inalco Paris.
Kemenangan Kamel ini sudah dapat diprediksi sebelumnya
karena kemampuannya berbahasa serta melontarkan ungkapan-ungkapan
bermakna dalam Bahasa Indonesia lebih baik dari peserta lainnya.
Salah satu yang menarik yang disampaikan Kamel adalah di
dalam Bahasa Indonesia ada ungkapan "jauh dimata dekat dihati",
sedangkan di dalam Bahasa Perancis ada ungkapan "loins des yeux,
loin du coeur (jauh dimata, jauh dihati)".
Menurut Kamel, walaupun dia orang Perancis tetapi dia
lebih setuju dengan ungkapan yang ada di dalam Bahasa Indonesia
karena hal tersebut menunjukkan perasaan yang lebih halus.
Pada penutup pidatonya Kamel berpuisi: "Jika
Indonesia itu wanita, aku akan mengawininya. Jika Indonesia itu
pencuri, dia telah mencuri hatiku", yang langsung diikuti oleh
tepuk tangan yang meriah oleh para penonton.
Sebagai penghargaan atas prestasinya, pemenang pertama
pada lomba pidato ini mendapatkan hadiah utama tiket pergi pulang
Paris Jakarta dari Kantor Atase Pendidikan KBRI Paris.
Bagi peserta lainnya yang tidak berhasil menjadi juara
pertama, tiap peserta mendapatkan hadiah berupa satu harddisk
eksternal 1 Terrabyte.
Selain hadiah-hadiah tersebut, seluruh peserta juga
mendapat bingkisan berupa buku, compact disc dan souvenir tentang
Indonesia yang disiapkan oleh KBRI Paris.
Menurut Syafsir Akhlus, Atase Pendidikan KBRI Paris
lomba pada tahun ini menunjukkan peningkatan yang cukup berarti, baik
dari jumlah peserta maupun kualitas pidato yang disampaikan.
Lebih lanjut Akhlus menyampaikan bahwa Lomba ini akan
diadakan lagi pada tahun depan dengan mengupayakan agar peserta dari
kalangan pelajar sekolah menengah dapat ditingkatkan lagi jumlahnya.
***4***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah)
21-05-2013 11:31:56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar