PRESIDEN
BELARUS JADIKAN INDONESIA PLATFORM ASEAN
London, 8/5 (ANTARA) - Presiden Republik Belarus Alexander Lukashenko
menegaskan kesiapan Belarus untuk menjadikan Indonesia sebagai
platform atau pintu masuk perluasan perdagangan dan investasinya di
Asia Tenggara.
Hal itu
disampaikan Presiden Alexander Lukashenko saat menerima kunjungan
Ketua DPR RI, Dr. Marzuki Alie beserta enam anggota DPR RI yang
mengadakan kunjungan muhibah balasan ke Republik Belarus selama tiga
hari dari tanggal 3 hingga 6 Mei lalu.
Sekretaris
satu KBRI Moskow , Lailal K. Yuniarti kepada ANTARA London, Rabu
mengatakan selain bertemu dengan Presiden Alexander Lukashenko.
Ketua DPR RI beserta delegasi didampingi Dubes RI untuk Rusia dan
Belarus, Djauhari Oratmangun juga bertemu dengan Ketua Parlemen
Vladimir Andreichenko dan Perdana Menteri Mikhail Myasnikovich.
Dalam
pertemuan dengan Ketua DPR RI, Presiden Republik Belarus Alexander
Lukashenko mengatakan berdasarkan persetujuan dan kesepakatan dari
Indonesia. ¿Kami gembira dengan prospek kerjasama Belarus-Indonesia.
Kami akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk mencapainya¿
demikian ujarnya.
Kunjungan
Ketua DPR yang didampingi enam anggota terdiri dari Asmawati Marzuki
Alie (DPD), M. Jafar Hafsah (F-Demokrat), Tantowi Yahya (F-Golkar),
Adang Ruchiatna P. (F-PDIP), Abdul Hakim (F-PKS) dan Josef A. Nae Soi
(F-Golkar), diawali dengan upacara peletakan karangan bunga di
Monumen Kemenangan di pusat kota Minsk .
Ketua DPR
RI dan Ketua Parlemen Belarus pada kesempatan tersebut telah
menandatangani MoU kerjasama antar Parlemen Indonesia dan Belarus,
yang akan mendorong kerjasama antar komisi Parlemen kedua negara di
berbagai forum internasional.
Sebagai
landasan guna mempererat hubungan ini, kedua Ketua Parlemen sepakat
untuk mendukung prakarsa pembentukan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB)
di masing-masing Parlemen.
Untuk
menjaga keberlanjutan kerjasamanya, kedua Pihak sepakat untuk
mendorong upaya tindak lanjut dari komitmen-komitmen kerjasama yang
disepakati dengan Indonesia pada saat kunjungan Presiden Lukashenko
ke Jakarta bulan Maret lalu.
Terkait
dengan kerjasama bilateral di segala bidang, kedua belah pihak secara
spesifik, sepakat untuk mendukung dan memfasilitasi upaya joint
cooperation/ production pengadaan alat-alat berat, alat-alat
pertanian, bahan dasar pupuk, peralatan militer serta peningkatan
kerjasama bidang pendidikan dan sosial-budaya.
Dinyatakan
dukungan Parlemen dan keeratan hubungan diplomatik sangat diperlukan
untuk mewujudkannya. Untuk tujuan ini, baik Presiden Lukashenko
maupun Ketua Parlemen dan Perdana Menteri Belarus menyampaikan
kembali harapannya agar Indonesia dapat membuka perwakilan atau
Kedutaan Besarnya di Minsk.
Dalam
muhibah ini, Delegasi DPR RI berkesempatan mengunjungi Wilayah
Grodno, sekitar 250 km sebelah barat Minsk, ibukota Belarus dan
bertemu dengan Gubernurnya, Borisovich Shapiro.
Ketua DPR
RI dan Gubernur Grodno sepakat melakukan penjajakan kerjasama antara
Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Grodno. Sebagai tindak lanjut
dari kesepakatan ini, akan diadakan pertemuan tiga pihak antara
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan dengan Dubes RI dan Dubes Belarus
untuk Indonesia.
Dalam
rangka menjaga keberlangsungan tindak-lanjut hasil-hasil kunjungan
ini, maka kedua Dubes diminta baik oleh Ketua DPR, Ketua Parlemen
Belarus maupun PM Belarus untuk dapat segera menindaklanjutinya
dengan pemerintah masing-masing.
Dalam
kaitan ini, Ketua DPR RI akan memfasilitasi langkah-langkah tindak
lanjut dari kunjungan tersebut pada tataran pemerintah dan tataran
swasta di Indonesia. Kunjungan Muhibah Ketua DPR-RI beserta Delegasi
ke Belarus ini bertepatan dengan 20 tahun hubungan diplomatik
Indonesia ¿ Belarus.¿ (ZG)
(T.H-ZG/B/M.
Taufik/M. Taufik) 08-05-2013 09:22:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar