Oleh Zeynita Gibbons
London, 11/4 (Antara) - Lukisan
karya para seniman muda dari Desa Wisata Jelok, Gunung Kidul dan foto-foto
kehidupan masyarakat Yogyakarta dipamerkan di Pusat Kebudayaan Kota Best,
Belanda bagian selatan.
Pembukaan pameran dilakukan Duta
Besar I Gusti Agung Wesaka Puja bersama Wali Kota Best Anton van Aert, demikian
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi kepada
Antara London, Senin.
Duta Besar Puja menyampaikan
kegiatan tersebut merupakan sarana untuk meningkatkan hubungan antarmasyarakat
Belanda dan Indonesia atau yang disebut "people-to-people contact".
Melalui kegatan budaya itu diharapkan juga akan semakin memperkuat hubungan
kedua masyarakat, ujarnya.
Dubes Puja mengatakan acara
termudah untuk menciptakan saling pengertian adalah melalui budaya, dan pameran
tentang Yogyakarta ini tentu akan dapat meningkatkan hubungan antara masyarakat
kota Best dan Yogyakarta, terlebih slogan kedua kota yang juga sama yakni Yogya
Istimewa dan Best Bijzondere.
Sementara itu Wali Kota Anton van
Aert dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih karena KBRI Den Haag
bersama Yayasan Hibiscus menyelenggarakan pameran di Kota Best.
Aert juga sepakat bahwa melalui
kegiatan budaya akan merekatkan hubungan kedua masyarakat dan mendukung
kegiatan bersama lainnya seperti perdagangan dan investasi.
Pameran tahun ini mempromosikan
karya seniman seniman muda dari Desa Wisata Jelok yang tergabung dalam Galeri
Ombo. Beberapa lukisan yang dipamerkan antara lain tentang aktivitas masyarakat
dan pemandangan alam di sekitar Pantai Baron.
Sesuai tema, "Javaanse
Cultuur and Bizjondere Sultanaat van Yogyakarta" (Budaya Jawa Khususnya di
Kasultanan Yogyakarta) foto-foto yang dipamerkan kali ini adalah bidikan Hans
Jansen, yang mengabadikan hasil perjalanannya di Yogyakarta.
Foto-foto tentang kehidupan
masyarakat Yogyakarta yang dipamerkan kali ini sejumlah 100 karya, baik dalam
bentuk cetak maupun digital.
Jansen mengatakan kesannya yang
mendalam dengan keramahan masyarakat Yogyakarta dan pola hidup mereka yang
penuh rasa syukur. Hal ini dijelaskannya dalam foto-foto berbagai aktivitas
masyarakat yang dilakukan dengan tersenyum.
Pada pembukaan pameran yang akan
berlangsung sampai 2 Mei mendatang, juga ditampilkan tari Golek Ayun-ayun gaya
Yogyakarta dan "fashion show" anak-anak Best dalam berbagai pakaian
Batik.
Ine Waworuntu, Direktur Yayasan
Hibiscus menjelaskan bahwa kegiatan pameran kali ini adalah untuk yang ketiga
kalinya diselenggarakan di Kota Best.
Pada tahun pertama, yang
ditampilkan adalah tentang Indonesia secara umum, pada tahun 2015 lalu tentang
Jakarta dan tahun ini tentang Yogyakarta.
Yayasan yang dipimpinnya juga
aktif menyelenggarakan kegiatan pertukaran pelajar SMA, pada tahun 2015 Yayasan
Hibiscus membawa 30 anak dari Heerbeek College berkunjung ke salah satu SMA di
Yogyakarta dan pesantren di Temanggung.
Bersama KBRI Den Haag, Yayasan
Hibuscus juga akan menyelenggarakan "Indonesian Day" pada Minggu, 22
Mei 2016 dengan menampilkan berbagai tari dan musik tradisional,
"workshop" batik, "fashion show", bazaar aneka suvenir dan
makanan tradisional di Zalencentrum Prinsenhof, Best.
***4*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani)
11-04-2016 12:17:51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar