DI LONDON PRESIDEN JOKOWI
"BLUSUKAN" KE FENWICH
Oleh Zeynita Gibbons
London, 22/4 (Antara) - Dalam
kunjungan kerja di Kerajaan Inggris, kebiasaan Presiden Joko Widodo "blusukan"
ke pasar tidak dilewati, hanya saja kali ini Presiden Jowoki
"blusukan" ke pasar swalayan milik keluarga Fenwick yang didirikan
tahun 1882 oleh John James Fenwick berada di New Bond Street, London.
"Departemen store" atau
pasar swalayan yang berada di daerah pertokoan barang bermerek di Inggris --
busana karya lima perancang Indonesia, dengan nama Peggy Hartanto, Major Minor,
Sean and Sheila, Toton dan ByVelvet -- tidak saja ditampilkan tetapi juga
dijual di Fenwick, demikian Svida Alisjahbana dari Jakarta Fashion Weeks kepada
Antara London, Jumat.
Departemen store kelas atas di
Inggris itu menampilkan "Indonesia Fashion Foward" bertemakan
"Eastern Fashion comes to the West" itu menampilkan karya dari lima
perancang busana Indonesia hasil dari kerja sama dengan Angela Quaintrell dari
Centre for Fashion Enterprise London (CFE), Jakarta Fashion Week, dan British
Council.
Salah seorang disainer Toton
Januar HN, "co-founder" dari label TOTON kepada Antara London,
mengakui kesempatan untuk dapat melakukan "Pop-Up shop" di Fenwick
adalah sesuatu yang sangat dibanggakan bagi para desainer Indonesia.
"Seneng sih, tadinya
berharap bisa ngobrol lebih banyak dengan bapak Presiden Jokowi," ujar
Tonton mengakui Presiden Jokowi sosok yang sangat sederhana dan mengerti
aspirasi rakyat.
Menurut Tonton, yang mewakili
desainer Indonesia, Presiden Jokowi sangat perhatian terhadap industri kreatif
dan berharap dapat mengangkat nama Indonesia.
"Kata bapak memang tidak
mudah dan harus mulai dari skala kecil," ujar Tonton, menambahkan
Presiden
Jokowi juga bercerita mengenai kompleksitas dari industri.
Dengan kehadiran Presiden Jokowi
dan Triawan Munaf dari Bekraf, diharapkannya akan membuka jalan agar pemerintah
dapat ikut mendukung program Indonesia Fashion Forward tidak hanya dalam
memberdayakan (Capacity building) dengan melibatkan berbagai bidang seperti
pengrajin, "supply chain".
Tetapi juga akan dapat
meningkatkan "value" atau nilai dari ekonomi kreatif Indonesia
khususnya bidang "fashion", tapi juga membawa nama Indonesia di dunia
lewat bidang fashion, tutur Tonton.
Svida Alisjahbana mengatakan
Indonesia Fashion Forward (IFF) ini merupakan kolaborasi antara Badan Ekonomi
Kreatif (BE-KRAF), Jakarta Fashion Week (JFW), The British Council (BC) dan
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Ibu Kota Jakarta.
Program kuratif dan intensif
utamanya membangun kapasitas serta yang memiliki visi memperkuat desainer yang
terpilih dikenal di kawasan Asia, bahkan sampai ke pelaku fesyen internasional,
dilengkapi dengan pelajaran tentang bisnis fesyen yang tepat dan strategi
"branding" yang jitu.
Bagi Kepala Badan Kreatif Ekonomi
Triawan Munaf, Program IFF bertujuan untuk mengembangkan kapasitas industri
kreatif Indonesia melalui fesyen dan membangun Indonesia berada di panggung
fesyen kota-kota besar dunia pada 2025.
"Kreativitas dan desain
merupakan mata uang baru Indonesia."
Sementara itu pengamat mode di
Inggris Caya Fairrie, yang sudah puluhan tahun menetap di London memberikan
apresiasinya koleksi desainer Indonesia di Fenwick Bond Street ini sangat
'fresh' dan 'crisp' gaya tampilannya.
Misalnya, koleksi Peggy Hartanto,
kualitas dan 'craftsmanship'-nya sangat tinggi dan dalam kriteria yang sama
tersebut di atas menunjukkan daya saing yang ampuh dengan desainer-desainer
lain di Inggris, seperti disainer Amanda Wakely.
Sedangkan karya MajorMinor,
kolaborasi Eko Nugroho dan Ari Seputra, setiap potong dari kreasi mereka adalah
karya seni atau art work yang sangat berakar, seni yang dalam dan penuh arti.
"Karakteristik ini terlihat
jelas di karya selendang sutra mereka," demikian Caya Fairren yang setiap
tahun ikut mengamati mode pada acara pacuan kuda Royal Ascot yang terkenal, di
mana wanita Inggris tampil dalam balutan rancangan busana terkini lengkap
dengan topi nya itu.
Blusukan di departemen store
Fenwich juga memberikan kesan mendalam bagi Presiden Jokowi yang rendah hati
ini, seperti yang disebutnya dalam laman Facebook resmi Presiden Joko Widodo.
"Ada kebanggaan saat melihat
karya anak muda Indonesia dipamerkan di salah satu departemen store tertua di
London. Selama sebulan desainer muda Indonesia akan pameran di sana."
"Industri kreatif Indonesia
harus mendunia sehingga dapat dikenal di mancanegara. Kita memilki potensi
industri kreatif yang luar biasa. Tidak hanya bidang desain, kita juga punya
'handicraft' (kerajinan tangan) seni pertunjukkan serta tari," imbuhnya. ***3***
(T.ZG) (T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 22-04-2016 17:39:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar