QATAR DUKUNG INDONESIA KEMBALI
PIMPIN OPEC
Oleh Zeynita Gibbons
London, 21/4 (Antara) - Gubernur
Indonesia untuk Organization of the Petroleum Exporting Countries OPEC, Dr.
Widhyawan Prawiraatmadja meminta Qatar untung mendukung Indonesia agar kembali
memimpin OPEC.
Hal itu disampaikan Widhyawan Prawiraatmadja
dalam acara silaturahmi dan dialog dengan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan
Indonesia (IATMI) Qatar, di Wisma Duta usai menghadiri Pertemuan OPEC di Qatar,
demikian Counsellor KBRI Doha Boy Dharmawan kepada Antara London, Kamis.
Kunjungan Widyawan ke Qatar
mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Sudirman Said untuk
menghadiri Pertemuan OPEC.
Sebelumnya, pada pertemuan OPEC
yang dipimpin Menteri Energi dan Industri Qatar Dr. Mohamad bin Saleh Al-Sada
gagal mencapai kesepakatan.
Pertemuan yang melibatkan 18
negara penghasil minyak termasuk negara non-OPEC Rusia, gagal menstabilkan
output di level Januari hingga Oktober 2016. Pertemuan yang berikutnya
direncanakan pada Juni mendatang.
Akibat kegagalan tersebut, harga
minyak jatuh sekitar lima persen pada 18 April 2016. Pasar merespon negatif
karena adanya kekawatiran banjir pasokan bahan bakar yang tidak diinginkan.
Kegagalan terjadi setelah Arab
Saudi menuntut Iran bergabung dalam kesepakatan tersebut. Iran menyatakan
produksi minyaknya tidak akan dipangkas demi mendongkrak pangsa pasarnya.
Dalam pernyataannya, Menteri ESDM
mengatakan bahwa pertemuan bukan hanya membahas masalah minyak dunia tetapi
juga membahas kinerja ekonomi dunia khususnya emerging economies.
Menteri Sudirman menghimbau agar
pertemuan memiliki tujuan yang sama, negara peserta pertemuan memiliki tanggung
jawab guna mendukung setiap upaya memperbaiki ekonomi global sehingga dapat
mengimbangi ekonomi negara maju lainnya.
"Kami mengharapkan agar kita
terus berupaya untuk mewujudkan hal tersebut," demikian Sudirman Said.
Sementara itu Dubes RI Doha,
Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi yang menjadi anggota delegasi
mengatakan perundingan memerah pikiran dan berjalan alot hingga molor sampai
malam hari.
Sebagai Sekjen sementara OPEC,
Menteri Al-Sada sangat mendukung Indonesia untuk memimpin OPEC pada pemilihan
mendatang.
Sebelumnya, Qatar juga mendukung
Indonesia agar menjadi anggota OPEC kembali pada awal 2016. Keseriusan Qatar
tercermin dari pernyataan yang disampaikan ketika menerima kunjungan pejabat
tinggi Indonesia ke Qatar.
Pernyataan tersebut juga pernah
dilontarkan ketika pertemuan Delegasi DPD yang dipimpin Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) RI, Prof Dr. Farouk Muhammad dengan Menteri Saleh
Abdulla Al Sada pada akhir Desember 2015.
Qatar mengharapkan Indonesia
mengusulkan calonnya untuk menjadi Sekjen OPEC karena dianggap memiliki banyak
pakar Migas. Sebagai Sekjen OPEC sementara, Qatar beranggapan Indonesia dapat
berperan dalam menjembatani perbedaan antara anggota OPEC. Hubungan baik
Indonesia dengan Saudi Arabia dan Iran menyebabkan mengapa Indonesia digadang-gadang
sebagai Sekjen OPEC.
Menurut Widhyawan Prawiraatmadja,
Indonesia dianggap berhasil ketika memimpin OPEC karena memiliki hubungan yang
sangat baik dengan semua negara anggota OPEC. Selain itu Indonesia juga anggota
G-20 yang memiliki pengaruh, ujarnya.
Diutarakan pula bahwa berdasarkan
aturan OPEC, Sekjen OPEC selanjutnya ditentukan secara bergilir sesuai urutan
abjad. Kemungkinan besar setelah Qatar adalah Venezuela. Hasil keputusan OPEC
bersifat konsensus.
Mengingat kedekatan hubungan Venevuela
dengan Iran yang berseberangan dengan Saudi tentunya membuka peluang Indonesia
menjadi Sekjen OPEC berikutnya.
"Indonesia siap memimpin
OPEC jika dikehendaki anggota lainnya¿, ungkapnya. Kesiapan Indonesia juga
didukung penuh oleh Dubes Sidehabi. Indonesia harus memanfaat peluang
tersebut", ujarnya.(ZG)*****3*****(T.H-ZG/A/R. Sinaga/R. Sinaga)
21-04-2016 23:35:43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar