EKSPOR HASIL LAUT KE UNI EROPA
NAIK
Oleh Zeynita Gibbons
London, 28/4 (Antara) - Dubes RI untuk
Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Yuri O. Thamrin dalam sambutan saat pembukaan
Paviliun Indonesia di Seafood Expo Global (SEG), Brussel, menegaskan Indonesia siap meningkatkan ekspor hasil laut
ke Uni Eropa.
Pameran SEG ini merupakan pertemuan
industri perikanan global dengan pasar utama di Uni Eropa, Amerika Serikat dan
Jepang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 26-28 April 2016, kata
Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Brussel sebagaimana disampaikan Sekretaris Dua KBRI Brusel, Ade Rina Chaerony-Herdiyanto, kepada Antara
London, Rabu.
Pameran diikuti lebih dari 1700
perusahaan dari 75 negara, bertema branding seafood nasional - Indonesia
Seafood Naturally Diverse: Quali-safe and Sustainable, Paviliun Indonesia
berdiri megah dengan desain kapal Phinisi, di atas lahan 288 m2 yang terdiri
dari stand Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) seluas 64 m2 serta 18
perusahaan perikanan dan satu Asosiasi Tuna Indonesia.
Dubes Yuri, mengatakan untuk meningkatkan
ekspor hasil laut itu perlu dilakukan
langkah antara lain mengundang lebih banyak investor, meningkatkan daya saing
produk hasil laut Indonesia, pengembangan capacity building penanganan produk
hasil laut yang baik (good handling process), dan peningkatan akses pasar
Indonesia ke Uni Eropa melalui penyelesaian instrumen perjanjian bilateral
seperti Comprehensive Economic Partnership (CEPA) Indonesia-UE.
Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) R
Nilanto Perbowo mengatakan potensi Indonesia dalam bidang perikanan sangat besar.
Namun, nilai total impor produk
perikanan Indonesia ke Uni Eropa masih sedikit yaitu 426.000 dolar AS,
Indonesia berada di posisi ke-17 importir produk perikanan ke UE.
Jumlah ini, menurut Perbowo, belum
mencerminkan potensi yang kekayaan maritim dan potensi bahari Indonesia yang
menurutnya dapat mencapai 65 juta ton per tahun, namun hanya sekitar 20
persennya yang telah dioptimalkan.
Untuk itu Indonesia memfokuskan upaya-upaya
pemberantasan kegiatan perikanan illegal atau yang lebih dikenal illegal,
unregulated and unreported (IUU) fishing.
Selain terus mengkampanyekan Anti
IUUF (illegal, unregulated, unreported fishing) melalui pusat informasi yang
digawangi KKP, Paviliun Indonesia juga menyajikan demo masak, produk perikanan
andalan baik ikan segar maupun produk kalengan, serta display tata cara
perikanan Indonesia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Seafood Expo Global ini juga dinilai
sebagai salah satu event yang menentukan penjualan produk ikan dunia, di mana
81 persen pengunjung yang hadir merupakan pembeli aktif pasar ikan dunia. Pihak
penyelenggara pameran menargetkan tahun ini pengunjung SEG akan mencapai lebih
dari 27 ribu orang. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Lazuardi/A.
Lazuardi) 28-04-2016 13:44:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar