KONSER GAMELAN MENYAMBUT MUSIM
SEMI DI VANCOUVER
Oleh Zeynita Gibbons
London, 12/4 (Antara) - Alunan
musik gamelan diperdengarkan dalam acara "Spring Gamelan Concert"
yang berlangsung di World Art Centre, Simon Fraser University (SFU) Goldcorp
Centre for the Arts, Vancouver, Kanada.
Pagelaran gamelan kali ini
merupakan konser penutup kelas gamelan yang diselenggarakan setiap semester
awal tahun di SFU School for the Contemporary Arts, dan telah berlangsung sejak
tahun 1987, demikian Konsul Penerangan KJRI Vancouver, Yudhono Irawan kepada
Antara London, Selasa.
Sutrisno Hartana, warga Indonesia
yang menjadi pengajar di kelas tersebut, menularkan kepiawaiannya memainkan
instrumen gamelan Jawa kepada para mahasiswa dari berbagai negara, lengkap
dengan penjelasan mengenai makna yang terkandung dari gendhing-gendhing yang
dimainkan.
Untuk tahun 2016 ini, tercatat
setidaknya 35 mahasiswa SFU mengikuti kelas gamelan tersebut. Pada setiap akhir
kelas, biasanya di awal musim semi, mahasiswa menampilkan konser terbuka untuk
umum, untuk mempertontonkan hasil ketekunannya belajar selama kurang lebih
empat bulan.
Dalam kesempatan tersebut Konjen
RI Vancouver, Sri Wiludjeng menyampaikan penghargaannya kepada SFU atas
konsistensinya dalam menyelenggarakan kelas gamelan sebagai mata kuliah pilihan
bagi mahasiswa School for the Contemporary Arts.
Ia juga mengundang untuk
melakukan kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang yang menguntungkan
kedua belah pihak. Selain itu, ia menyampaikan penghargaan kepada pengajar dan
mahasiswa kelas gamelan yang berhasil menyuguhkan keindahan musik gamelan
kepada publik di Kanada.
Sementara itu Associate Dean,
School for Contemporary Art, Prof Martin Gorfrit menyampaikan apresiasi kepada
KJRI Vancouver yang mendukung penyelenggaraan konser Gamelan SFU setiap
tahunnya.
Dikatakannya instrumen gamelan
dapat dimainkan seluruh individu, baik tua maupun muda dan tidak bersifat
eksklusif hanya bagi mereka yang telah memiliki keahlian di bidang musik.
Konser gamelan yang berlangsung
selama 1,5 jam tersebut mampu memukau lebih dari 60 orang hadirin yang berasal
dari berbagai kalangan, termasuk beberapa orang Konsul Jenderal.
Mahasiswa tersebut selain
terampil memainkan gamelan secara tradisional, juga mampu memadukan instrumen
gamelan dengan instrumen musik kontemporer sehingga menghadirkan alunan nada
yang unik.
Dalam konser gamelan kali ini
tampil pula alunan suara merdu pesinden Jawa, Anis Wiji Astuti dan fragmen
singkat wayang kulit yang dibawakan oleh Sutrisno Hartana, dengan lakon
Kumbakarna.
Sebelumnya, kelompok gamelan
mahasiswa SFU dan dalang Sutrisno Hartana tampil dalam acara pembukaan pameran
wayang kulit di Museum Arkeologi dan Etnologi, SFU. Dengan penampilan
berturut-turut ini diharapkan dapat lebih menggugah ketertarikan masyarakat
Kanada terhadap budaya Indonesia.
Perangkat gamelan yang dimiliki
SFU saat ini merupakan donasi dari Pemerintah Indonesia saat berpartisipasi
pada Vancouver Expo 1986. Gamelan yang diberi nama Kiai Madu Sari tersebut
kemudian diberikan kepada SFU seusai pelaksanaan Expo.
Sejak saat itu, atas inisiasi dan
di bawah asuhan Prof Martin Bartlett (almarhum), guru besar pada
Electro-acoustic Music and world Music, Centre for the Arts - SFU, seni gamelan
mulai dipelajari dan dipertunjukkan di Vancouver. ***4*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani)
12-04-2016 13:32:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar