Kamis, 28 April 2016

MADAGASKAR



MASYARAKAT MADAGASKAR IKUT JAIPONGAN
Oleh Zeynita Gibbons

London, 12/4 (Antara) - Tari Jaipongan yang dikenal sebagai salah satu tarian pergaulan tradisional masyarakat Sunda menularkan keceriaan, spontanitas, humor, sekaligus kesederhanaan dalam setiap gerakannya berhasil mengajak masyarakat Madagaskar untuk ikut menarikannya.

KBRI Antananarivo mengelar Festival Kebudayaan dan Kuliner Indonesia 2016 di Hotel Ibis Madagaskar ditutup dengan pertunjukan Tari persahabatan Jaipongan bersama para hadirin dengan dipandu Tim Kesenian ISBI, demikian Sekretaris Tiga KBRI Antananarivo Deasy Kristianti kepada Antara, Selasa.

Berbagai reaksi dan gaya tarian hadirin yang mencoba mengikuti gerakan tarian Jaipongan mengundang tawa yang semakin memeriahkan acara penutupan festival yang disebut "Minggu Kebudayaan dan Kuliner Indonesia". Bahkan beberapa hadirin tampak masih mencoba gerakan tarian tersebut saat beranjak pulang.

Selain tari Jaipongan, tari Srikandi Mustakaweni, tari Topeng Klana, tari Bali Sekar Jagat, dan tari Sekar Jati menarik perhatian masyarakat di Madagaskar, juga penampilan musik tradisional yang menghadirkan lagu Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan), Apuse (Papua), Rek Ayo Rek (Jawa Timur), dan Pileuleuyan (Jawa Barat).

Dalam acara yang dihadiri 150 undangan juga dapat menikmati kuliner Indonesia antara lain asinan buah, gado-gado, bihun sayur, nasi putih, nasi goreng, mi goreng, sate ayam, sate lilit ikan, kepiting saus Pandang, tongseng domba, tumis sari laut, rendang minang, oseng-oseng sayur dan sayur kapau.

Sebagai makanan penutup, tersaji kue lumpur, setup pisang serta es teler.

Selain pertunjukan berbagai tarian dan permainan musik tradisional, juga ditampilkan peragaan busana pakaian daerah Indonesia seperti Palembang, Batak, Jawa, dan Kalimantan diperagakan dengan luwes oleh pemuda pemudi Indonesia dan Malagasy.

Kuasa Tetap RI Artanto S. Wargadinata menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Hotel Ibis, Chef Arie Parikesit (Kelana Rasa) beserta asisten Fatkhul Bari, Asep Jatnika beserta penari (Hani, Terry dan Desya).

Melalui festival ini, diharapkan banyak lagi masyarakat di Madagaskar dari berbagai kalangan semakin mengenal budaya dan kuliner Indonesia, ujarnya.

Sementara itu General Manager Hotel Ibis Madagaskar, Zak Mouafik berharap festival ini dapat menghidupkan kembali kenangan tentang budaya dan kuliner Indonesia bagi mereka yang pernah berkunjung ke Indonesia.

Selain dapat menimbulkan keinginan untuk berkunjung bagi mereka yang belum pernah ke Indonesia. "Acara ini akan menjadi kenangan terindah dan tidak akan terlupakan," ujarnya.

KBRI dalam kegiatan Promosi Indonesia Terpadu dalam "Indonesian Incorporated to Madagascar" dalam kerangka kerja sama yang saling mensejahterakan dan meninggalkan "legacy" Indonesia di Madagaskar, yang oleh wartawan setempat, Nary bahwa Indonesia adalah Negeri Sepupu.

Minggu Kebudayaan dan Kuliner Indonesia di Hotel Ibis berlangsung dari tanggal 4 hingga 8 April lalu diselenggarakan KBRI dengan dukungan dan kerja sama dari Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah RI, Hotel Ibis Madagaskar, ISBI dan Tim Kesenian, Chef Arie Parikesit beserta asisten Fatkhul Bari dari Kelana Rasa, serta Indra Ketaren (Ketua Indonesian Gastronomy Association/IGA).(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 12-04-2016 13:56:39



Tidak ada komentar: