MASYARAKAT MADAGASKAR IKUT
JAIPONGAN
Oleh Zeynita Gibbons
London, 12/4 (Antara) - Tari
Jaipongan yang dikenal sebagai salah satu tarian pergaulan tradisional
masyarakat Sunda menularkan keceriaan, spontanitas, humor, sekaligus
kesederhanaan dalam setiap gerakannya berhasil mengajak masyarakat Madagaskar
untuk ikut menarikannya.
KBRI Antananarivo mengelar
Festival Kebudayaan dan Kuliner Indonesia 2016 di Hotel Ibis Madagaskar ditutup
dengan pertunjukan Tari persahabatan Jaipongan bersama para hadirin dengan
dipandu Tim Kesenian ISBI, demikian Sekretaris Tiga KBRI Antananarivo Deasy
Kristianti kepada Antara, Selasa.
Berbagai reaksi dan gaya tarian
hadirin yang mencoba mengikuti gerakan tarian Jaipongan mengundang tawa yang
semakin memeriahkan acara penutupan festival yang disebut "Minggu
Kebudayaan dan Kuliner Indonesia". Bahkan beberapa hadirin tampak masih
mencoba gerakan tarian tersebut saat beranjak pulang.
Selain tari Jaipongan, tari
Srikandi Mustakaweni, tari Topeng Klana, tari Bali Sekar Jagat, dan tari Sekar
Jati menarik perhatian masyarakat di Madagaskar, juga penampilan musik
tradisional yang menghadirkan lagu Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan), Apuse
(Papua), Rek Ayo Rek (Jawa Timur), dan Pileuleuyan (Jawa Barat).
Dalam acara yang dihadiri 150
undangan juga dapat menikmati kuliner Indonesia antara lain asinan buah,
gado-gado, bihun sayur, nasi putih, nasi goreng, mi goreng, sate ayam, sate
lilit ikan, kepiting saus Pandang, tongseng domba, tumis sari laut, rendang
minang, oseng-oseng sayur dan sayur kapau.
Sebagai makanan penutup, tersaji
kue lumpur, setup pisang serta es teler.
Selain pertunjukan berbagai
tarian dan permainan musik tradisional, juga ditampilkan peragaan busana
pakaian daerah Indonesia seperti Palembang, Batak, Jawa, dan Kalimantan
diperagakan dengan luwes oleh pemuda pemudi Indonesia dan Malagasy.
Kuasa Tetap RI Artanto S.
Wargadinata menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Hotel Ibis, Chef
Arie Parikesit (Kelana Rasa) beserta asisten Fatkhul Bari, Asep Jatnika beserta
penari (Hani, Terry dan Desya).
Melalui festival ini, diharapkan
banyak lagi masyarakat di Madagaskar dari berbagai kalangan semakin mengenal
budaya dan kuliner Indonesia, ujarnya.
Sementara itu General Manager
Hotel Ibis Madagaskar, Zak Mouafik berharap festival ini dapat menghidupkan
kembali kenangan tentang budaya dan kuliner Indonesia bagi mereka yang pernah
berkunjung ke Indonesia.
Selain dapat menimbulkan
keinginan untuk berkunjung bagi mereka yang belum pernah ke Indonesia.
"Acara ini akan menjadi kenangan terindah dan tidak akan terlupakan,"
ujarnya.
KBRI dalam kegiatan Promosi
Indonesia Terpadu dalam "Indonesian Incorporated to Madagascar" dalam
kerangka kerja sama yang saling mensejahterakan dan meninggalkan
"legacy" Indonesia di Madagaskar, yang oleh wartawan setempat, Nary
bahwa Indonesia adalah Negeri Sepupu.
Minggu Kebudayaan dan Kuliner
Indonesia di Hotel Ibis berlangsung dari tanggal 4 hingga 8 April lalu
diselenggarakan KBRI dengan dukungan dan kerja sama dari Kementerian Kebudayaan
dan Pendidikan Dasar Menengah RI, Hotel Ibis Madagaskar, ISBI dan Tim Kesenian,
Chef Arie Parikesit beserta asisten Fatkhul Bari dari Kelana Rasa, serta Indra
Ketaren (Ketua Indonesian Gastronomy Association/IGA).(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C.
Hamdani) 12-04-2016 13:56:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar