Dubes Havas Indonesia mitra Hannover Messe 2020
News ID: 499528
London (ANTARA) - Dubes Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, Posisi mengatakan Indonesia sebagai negara mitra penyelenggara Hannover Messe 2020 sangat relevan dalam menyikapi situasi perekonomian global saat ini yang terdampak dari perang dagang AS – Tiongkok.
Indonesia akan memiliki peluang besar untuk merebut relokasi industri dengan melakukan positioning di salah satu perhelatan industri dan investasi global, Hannover Messe 2020, ujarnya pada saat briefing persiapan penyelenggaraan Hannover Messe di depan sejumlah media nasional dan media Jerman.
Pensosbud KBRI Berlin, Hannan Hadi kepada Antara London, Jumat menyebutkan acara briefing diadakan di KBRI Berlin, dihadiri CEO Hannover Messe, Dr. Jochen Köcler.
Dubes Oegroseno menayangkan video tentang profil ekonomi Indonesia terkini. Dari video tersebut, media yang hadir, khususnya media lokal di Jerman, memperoleh gambaran tentang besarnya potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia.
Menurut Dubes Oegroseno potensi riil ekonomi Indonesia ini belum banyak dipahami publik di Jerman.
“Sebagian orang tahu Indonesia tempat tujuan wisata, kenal Bali, Flores, Borobudur, Indonesia pilihan liburan yang cukup nyaman. Tapi sedikit yang tahu Indonesia salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia merupakan anggota G20. “We are beyond tourist destination, we are a large economy country”, ujarnya.
Sementara itu Dr. Köcler, mengatakan tidak butuh waktu lama bagi Deutch Messe dan Pemerintah Jerman menyetujui proposal Indonesia menjadi negara mitra Pameran Industri berlangsung tanggal 20-24 April 2020 mendatang.
Dalam kurun waktu kurang dari setahun kesepakatan MoU Negara Mitra dengan Indonesia ditandatangani. Ini adalah yang tersingkat. Sebelumnya ada yang butuh waktu lima tahun untuk menyetujui proposal negara mitra. “Kami yakin, dengan populasi, capaian ekonomi, geografis, serta stabilitas politik yang dimilikinya, Indonesia adalah negara yang tepat,” ujar Dr. Köcler.
Lebih lanjut Dubes Oegroseno menjelaskan adalah kali kedua Indonesia sebagai negara mitra Hannover Messe. Sebelumnya pada 1995 Indonesia pernah mengambil posisi ini.
Waktu itu dengan kredibilitas dan pengaruh besar almarhum Presiden BJ Habibie di Jerman, khususnya di bidang industri kedirgantaraan, Indonesia dipercaya sebagai negara mitra.
Sejak April lalu Indonesia resmi menjadi negara mitra penyelenggara Hannover Messe 2020 dan yang pertama untuk kawasan Asia Tenggara. Saat Swedia menjadi negara mitra di tahun 2019, pameran industri terbesar skala internasional ini didatangi 211.000 pengunjug dari 98 negara. 94 % dari pengunjung merupakan pelaku dagang dan 66% di antaranya para pengambil keputusan di perusahaannya. Dalam lima hari, pameran ini mencatat sekitar 6,5 juta kontak bisnis.(ZG)
Indonesia akan memiliki peluang besar untuk merebut relokasi industri dengan melakukan positioning di salah satu perhelatan industri dan investasi global, Hannover Messe 2020, ujarnya pada saat briefing persiapan penyelenggaraan Hannover Messe di depan sejumlah media nasional dan media Jerman.
Pensosbud KBRI Berlin, Hannan Hadi kepada Antara London, Jumat menyebutkan acara briefing diadakan di KBRI Berlin, dihadiri CEO Hannover Messe, Dr. Jochen Köcler.
Dubes Oegroseno menayangkan video tentang profil ekonomi Indonesia terkini. Dari video tersebut, media yang hadir, khususnya media lokal di Jerman, memperoleh gambaran tentang besarnya potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia.
Menurut Dubes Oegroseno potensi riil ekonomi Indonesia ini belum banyak dipahami publik di Jerman.
“Sebagian orang tahu Indonesia tempat tujuan wisata, kenal Bali, Flores, Borobudur, Indonesia pilihan liburan yang cukup nyaman. Tapi sedikit yang tahu Indonesia salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia merupakan anggota G20. “We are beyond tourist destination, we are a large economy country”, ujarnya.
Sementara itu Dr. Köcler, mengatakan tidak butuh waktu lama bagi Deutch Messe dan Pemerintah Jerman menyetujui proposal Indonesia menjadi negara mitra Pameran Industri berlangsung tanggal 20-24 April 2020 mendatang.
Dalam kurun waktu kurang dari setahun kesepakatan MoU Negara Mitra dengan Indonesia ditandatangani. Ini adalah yang tersingkat. Sebelumnya ada yang butuh waktu lima tahun untuk menyetujui proposal negara mitra. “Kami yakin, dengan populasi, capaian ekonomi, geografis, serta stabilitas politik yang dimilikinya, Indonesia adalah negara yang tepat,” ujar Dr. Köcler.
Lebih lanjut Dubes Oegroseno menjelaskan adalah kali kedua Indonesia sebagai negara mitra Hannover Messe. Sebelumnya pada 1995 Indonesia pernah mengambil posisi ini.
Waktu itu dengan kredibilitas dan pengaruh besar almarhum Presiden BJ Habibie di Jerman, khususnya di bidang industri kedirgantaraan, Indonesia dipercaya sebagai negara mitra.
Sejak April lalu Indonesia resmi menjadi negara mitra penyelenggara Hannover Messe 2020 dan yang pertama untuk kawasan Asia Tenggara. Saat Swedia menjadi negara mitra di tahun 2019, pameran industri terbesar skala internasional ini didatangi 211.000 pengunjug dari 98 negara. 94 % dari pengunjung merupakan pelaku dagang dan 66% di antaranya para pengambil keputusan di perusahaannya. Dalam lima hari, pameran ini mencatat sekitar 6,5 juta kontak bisnis.(ZG)