Produk obat-obatan Indonesia tembus pasar Polandia
News ID: 449990
London (ANTARA) - Indonesia melalui perusahaan PT Ferron Par Parmaceuticals,salah satu anak perusahaan Dexa Medika melakukan ekspor perdana ke Polandia dalam bentuk lima juta tablet Avamina SR (1 kontainer) yang salah satu fungsinya adalah mencegah dan mengurangi efek penyakit gula.
Seremoni penerimaan obat-obatan asal Indonesia dilakukan di kantor pusat Bioton, dihadiri Dubes RI untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah, demikian ikian Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Warsawa, Taufiq Lamsuhur kepada Antara London, Kamis.
President Direktur Bioton S.A. Robert Newmann saat seremoni penerimaan simbolik obat-obatan asal Indonesia di kantor pusat Bioton di daerah Mazowiecki, Warsawa, Polandia, Kamis (5/9) menyampaikan obat-obat produksi PT. Ferron Par Parmaceuticals telah melewati serangkaian uji klinis memenuhi standar kesehatan di Polandia dan kualitas produksi PT Ferron terbukti di lapangan.
Obat-obat dengan merek dagang Avamina ini, dibutuhkan oleh para penderita diabetes atau penyakit gula di Polandia, memiliki kecenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Sementara itu, Dubes Siti Nugraha Mauludiah mengatakan kerja sama antara Bioton S.A. dengan PT. Ferron Indonesia membuka lembaran baru kerja sama bilateral Indonesia-Polandia di sektor kesehatan.
Dia berharap kerja sama ini dapat berjalan langgeng dan meningkat di masa mendatang. Kepala Perwakilan RI di Polandia ini juga menilai perlunya Bioton, S.A. mempertimbangkan menanamkan investasi di Indonesia untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, tidak hanya Indonesia tetapi juga negara ASEAN lainnya.
Menurut Dubes terdapat kemungkinan pihak Bioton, S.A. menambahkan jumlah pesanan obat dari Indonesia, setelah melihat kualitas obat yang dihasilkan mitra Indonesianya dan kondisi pasar di Polandia yang sangat membutuhkan obat diabetes. Bahkan adanya keinginan pihak perusahaan menggunakan lebih banyak moda transportasi via udara untuk mempercepat kedatangan logistik barang ke negara Eropa Tengah.
Diharapkan dimasa datang, sektor kesehatan dapat menjadi salah satu primadona ekspor non migas didorong pemangku kepentingan terkait di dalam negeri.
Disamping bahan mentah dari obat-obat yang banyak terdapat di Indonesia, faktor utama adanya demand dari pasar yang semakin meningkat seiring dengan membaiknya kualitas hidup kelompok produktif di Polandia dan kawasan Eropa Tengah.
Diharapkan tahun ini pengiriman obat yang sama ke Polandia dapat mencapai 15 juta tablet. Polandia menjadi negara ketiga di Eropa yang menjadi tujuan export dari produk obat-obatan Dexa Medika, setelah Inggris dan Belanda.(ZG)
Seremoni penerimaan obat-obatan asal Indonesia dilakukan di kantor pusat Bioton, dihadiri Dubes RI untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah, demikian ikian Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Warsawa, Taufiq Lamsuhur kepada Antara London, Kamis.
President Direktur Bioton S.A. Robert Newmann saat seremoni penerimaan simbolik obat-obatan asal Indonesia di kantor pusat Bioton di daerah Mazowiecki, Warsawa, Polandia, Kamis (5/9) menyampaikan obat-obat produksi PT. Ferron Par Parmaceuticals telah melewati serangkaian uji klinis memenuhi standar kesehatan di Polandia dan kualitas produksi PT Ferron terbukti di lapangan.
Obat-obat dengan merek dagang Avamina ini, dibutuhkan oleh para penderita diabetes atau penyakit gula di Polandia, memiliki kecenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Sementara itu, Dubes Siti Nugraha Mauludiah mengatakan kerja sama antara Bioton S.A. dengan PT. Ferron Indonesia membuka lembaran baru kerja sama bilateral Indonesia-Polandia di sektor kesehatan.
Dia berharap kerja sama ini dapat berjalan langgeng dan meningkat di masa mendatang. Kepala Perwakilan RI di Polandia ini juga menilai perlunya Bioton, S.A. mempertimbangkan menanamkan investasi di Indonesia untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, tidak hanya Indonesia tetapi juga negara ASEAN lainnya.
Menurut Dubes terdapat kemungkinan pihak Bioton, S.A. menambahkan jumlah pesanan obat dari Indonesia, setelah melihat kualitas obat yang dihasilkan mitra Indonesianya dan kondisi pasar di Polandia yang sangat membutuhkan obat diabetes. Bahkan adanya keinginan pihak perusahaan menggunakan lebih banyak moda transportasi via udara untuk mempercepat kedatangan logistik barang ke negara Eropa Tengah.
Diharapkan dimasa datang, sektor kesehatan dapat menjadi salah satu primadona ekspor non migas didorong pemangku kepentingan terkait di dalam negeri.
Disamping bahan mentah dari obat-obat yang banyak terdapat di Indonesia, faktor utama adanya demand dari pasar yang semakin meningkat seiring dengan membaiknya kualitas hidup kelompok produktif di Polandia dan kawasan Eropa Tengah.
Diharapkan tahun ini pengiriman obat yang sama ke Polandia dapat mencapai 15 juta tablet. Polandia menjadi negara ketiga di Eropa yang menjadi tujuan export dari produk obat-obatan Dexa Medika, setelah Inggris dan Belanda.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar