Rohaniawan di Itala belajar membatik
News ID: 469590
London (ANTARA) - KBRI Vatikan mengelar pelatihan membatik yang diikuti rohaniwan dan rohaniwati Katolik yang berasal dari sepuluh Kongregasi (Tarekat) di Napoli dan sekitarnya di kota Napoli, Italia yang dilaksanakan di Basilica dell'Incoronata Madre del Buon Consiglio Kongregasi secara hierarki di bawah Vatikan.
Pensosbud KBRI Vatikan, Muhammad Ferdien kepada Antara London, Minggu menyebutkan pelatihan membatik dibuka Dubes RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono,yang dalam sambutannya menyampaikan kegiatan dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan para rohaniwan dan rohaniwati di Italia mengenai kekayaanbudaya Indonesia.
Dengan mengetahui budaya Indonesia, yang salah satunya adalah proses membatik, diharapkan rohaniwan dan rohaniwati dapat menyebarkan keterampilan ini kepada rekan dan kolega asing di Kongregasi masing-masing sehingga dapat memahami keberagaman dan keindahan budaya Indonesia.
Dalam pelatihan yang dipandu Ibu Venny, para peserta mendapat penjelasan
mengenai pengertian batik, jenis, dan coraknya. Arti batik sendiri berasal dari kata baris dan titik, yakni merujuk pada proses pembuatannya yang berasal dari barisan garis dan titik.
Mengenai jenisnya, terdapat dua macam batik, yaitu tulis dan cap, di mana batik tulis dipakai alat yang dinamakan canting, sedangkan batik cap dibuat dengan mengecap kain menggunakan perangkat berbahan tembaga.
Oleh karena itu, kain yang dapat disebut batik adalah yang telah melalui proses tulis atau cap tersebut. Untuk corak batik, secara umum terdapat motif pegunungan, pesisir, kerajaan, kontemporer, dan dengan pengaruh asing, seperti Arab, Eropa, dan Cina.
Selama acara, peserta tampak antusias dalam mengikuti pelatihan membatik. Hal ini dapat terlihat dari serius dan sabarnya rohaniwan dan rohaniwati ketika mendengarkan paparan maupun dalam melaksanakan praktik membatik.(ZG)
Pensosbud KBRI Vatikan, Muhammad Ferdien kepada Antara London, Minggu menyebutkan pelatihan membatik dibuka Dubes RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono,yang dalam sambutannya menyampaikan kegiatan dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan para rohaniwan dan rohaniwati di Italia mengenai kekayaanbudaya Indonesia.
Dengan mengetahui budaya Indonesia, yang salah satunya adalah proses membatik, diharapkan rohaniwan dan rohaniwati dapat menyebarkan keterampilan ini kepada rekan dan kolega asing di Kongregasi masing-masing sehingga dapat memahami keberagaman dan keindahan budaya Indonesia.
Dalam pelatihan yang dipandu Ibu Venny, para peserta mendapat penjelasan
mengenai pengertian batik, jenis, dan coraknya. Arti batik sendiri berasal dari kata baris dan titik, yakni merujuk pada proses pembuatannya yang berasal dari barisan garis dan titik.
Mengenai jenisnya, terdapat dua macam batik, yaitu tulis dan cap, di mana batik tulis dipakai alat yang dinamakan canting, sedangkan batik cap dibuat dengan mengecap kain menggunakan perangkat berbahan tembaga.
Oleh karena itu, kain yang dapat disebut batik adalah yang telah melalui proses tulis atau cap tersebut. Untuk corak batik, secara umum terdapat motif pegunungan, pesisir, kerajaan, kontemporer, dan dengan pengaruh asing, seperti Arab, Eropa, dan Cina.
Selama acara, peserta tampak antusias dalam mengikuti pelatihan membatik. Hal ini dapat terlihat dari serius dan sabarnya rohaniwan dan rohaniwati ketika mendengarkan paparan maupun dalam melaksanakan praktik membatik.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar