Norwegia negara pertama akui Kemerdekaan Indonesia
News ID: 465626
London (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Indonesia, Todung Mulya Lubis mengatakan banyak diantara kita yang tidak mengetahui Norwegia adalah salah satu negara yang pertama-tama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Hal ini disampaikan Dubes Todung Mulya Lubisoleh, dalam sambutannya pada resepsi diplomatik memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Wisma Indonesia, Rabu (11/9) .
Dikatakannya hubungan bilateral Indonesia Norwegia bahkan sudah dimulai sejak tahun1906, saat Konsulat Jenderal Norwegia berdiri di Batavia. Pada saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Norwegia menjadi salah satu negara langsung mengakui kemerdekaan Indonesia.
Hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia dimulai resmi pada 25 Januari 1950 dan tahun 2020 nanti, kita akan memulai perayaan 70 tahun hubungan diplomatic Indonesia-Norwegia”, ujar Duta Besar Mulya Lubis.
Fungsi penerangan dan Sosial Budaya KBRI Oslo, Nina Evayanti kepada Antara London, Kamis menyebutkan resepsi diplomatik yang diadakan KBRI Oslo itu merupakan kegiatan tahunan dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI.
Sekitar 150 undangan terdiri dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintahan dan parlemen Norwegia, pebisnis, akademisi, perwakilan kelompok masyarakat Indonesia dan friends of Indonesia di Norwegia menghadiri resepsi diplomatik.
Dubes Mulya Lubis menyampaikan harapan agar hubungan kerja sama Indonesia-Norwegia semakin meningkat dalam segala bidang.
Dikatakannya, Indonesia memiliki banyak keunggulan untuk dijadikan partner kerja sama dalam berbagai bidang, antara lain jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relative stabil.
Pertumbuhan ekonomi serta kondisi politik Indonesia dalam 20 tahun terakhir terhitung stabil, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,2% per tahun. Indonesia menjadi negara yang menarik karena, modernitas dan demokrasi dapat berjalan bersama dengan praktik agama Islam banyak dianut mayoritas penduduk Indonesia.
Masyarakat yang inklusif, komitmen terhadap perdamaian, kesetaraan, kebebasan beragama, berpendapat, dan penghormatan terhadap HAM merupakan hal-hal kecil menjadikan Indonesia negara yang menarik untuk diajak bekerja sama dalam berbagai bidang”, ujar Duta Besar Mulya Lubis.
Pada momen resepsi diplomatik, Dubes Mulya Lubis menyampaikan kepada para tamu berita duka cita meninggalnya Presiden RI ke-3, BJ Habibie. Dubes mengajak untuk mengheningkan cipta menghormati dan mengenang jasa-jasa Bapak BJ Habibie. “Hari ini menjadi hari yang menyedihkan bagi Bangsa Indonesia, karena Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaik yang dimilikinya”, ujar Dubes.
Resepsi diplomatik di Oslo menjadi ajang untuk kembali mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia. Kelompok Masyarakat Krama Bali Norwegia menampilkan tarian Legong Keraton mendapat sambutan meriah dari para tamu.
Koki Andreas Paresthu dari Restoran Daun Muda Jakarta langsung ke Oslo menyiapkan sajian spesialnya, seperti nasi goreng kambing, karedok, sate ayam manado, dan ayam sambal dabu-dabu.
“Kami senang acara hari ini berjalan lancar dan sukses. Selain meningkatkan silaturahmi dengan partner kerja sama, acara ini juga cukup efektif memperkenalkan kebudayaan dan kuliner Indonesia yang banyak diminati masyarakat Norwegia”, demikian Nilton Amaral, Pejabat Fungsi Politik KBRI Oslo. (ZG)
Hal ini disampaikan Dubes Todung Mulya Lubisoleh, dalam sambutannya pada resepsi diplomatik memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Wisma Indonesia, Rabu (11/9) .
Dikatakannya hubungan bilateral Indonesia Norwegia bahkan sudah dimulai sejak tahun1906, saat Konsulat Jenderal Norwegia berdiri di Batavia. Pada saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Norwegia menjadi salah satu negara langsung mengakui kemerdekaan Indonesia.
Hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia dimulai resmi pada 25 Januari 1950 dan tahun 2020 nanti, kita akan memulai perayaan 70 tahun hubungan diplomatic Indonesia-Norwegia”, ujar Duta Besar Mulya Lubis.
Fungsi penerangan dan Sosial Budaya KBRI Oslo, Nina Evayanti kepada Antara London, Kamis menyebutkan resepsi diplomatik yang diadakan KBRI Oslo itu merupakan kegiatan tahunan dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI.
Sekitar 150 undangan terdiri dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintahan dan parlemen Norwegia, pebisnis, akademisi, perwakilan kelompok masyarakat Indonesia dan friends of Indonesia di Norwegia menghadiri resepsi diplomatik.
Dubes Mulya Lubis menyampaikan harapan agar hubungan kerja sama Indonesia-Norwegia semakin meningkat dalam segala bidang.
Dikatakannya, Indonesia memiliki banyak keunggulan untuk dijadikan partner kerja sama dalam berbagai bidang, antara lain jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relative stabil.
Pertumbuhan ekonomi serta kondisi politik Indonesia dalam 20 tahun terakhir terhitung stabil, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,2% per tahun. Indonesia menjadi negara yang menarik karena, modernitas dan demokrasi dapat berjalan bersama dengan praktik agama Islam banyak dianut mayoritas penduduk Indonesia.
Masyarakat yang inklusif, komitmen terhadap perdamaian, kesetaraan, kebebasan beragama, berpendapat, dan penghormatan terhadap HAM merupakan hal-hal kecil menjadikan Indonesia negara yang menarik untuk diajak bekerja sama dalam berbagai bidang”, ujar Duta Besar Mulya Lubis.
Pada momen resepsi diplomatik, Dubes Mulya Lubis menyampaikan kepada para tamu berita duka cita meninggalnya Presiden RI ke-3, BJ Habibie. Dubes mengajak untuk mengheningkan cipta menghormati dan mengenang jasa-jasa Bapak BJ Habibie. “Hari ini menjadi hari yang menyedihkan bagi Bangsa Indonesia, karena Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaik yang dimilikinya”, ujar Dubes.
Resepsi diplomatik di Oslo menjadi ajang untuk kembali mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia. Kelompok Masyarakat Krama Bali Norwegia menampilkan tarian Legong Keraton mendapat sambutan meriah dari para tamu.
Koki Andreas Paresthu dari Restoran Daun Muda Jakarta langsung ke Oslo menyiapkan sajian spesialnya, seperti nasi goreng kambing, karedok, sate ayam manado, dan ayam sambal dabu-dabu.
“Kami senang acara hari ini berjalan lancar dan sukses. Selain meningkatkan silaturahmi dengan partner kerja sama, acara ini juga cukup efektif memperkenalkan kebudayaan dan kuliner Indonesia yang banyak diminati masyarakat Norwegia”, demikian Nilton Amaral, Pejabat Fungsi Politik KBRI Oslo. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar