Tari Gending Sriwijaya Pukau Warga Madrid
News ID: 496692
London (ANTARA) - Tidak kurang dari 800 pasang mata terpesona dengan pertunjukan tari diawali dengan tari Gending Sriwijaya dari Palembang iringan musik ceria dan dinamis disertai gerakan para penari yang lincah dan gemulai serta kostum anggun membuat penonton tidak berkedip memenuhi gedung pertunjukan EDP Gran Via, Madrid.
Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Madrid, Ekalyptha Setyo Cahyono kepada Antara London, Kamis menyebutkan selain tari Gending Sriwijaya, yayasan budaya Paguyuban Citra pimpinan Linda Gumelar menampilkan tari daerah antara lain tari Kinang Kilaras dari Jakarta, tari Saman dari Aceh, Tari Bubuka dari Jawa Barat dan ditutup dengan tari Karepa dari Papua.
Koreografi tarian yang dinamis dan kostum gemerlap warna warni menarik perhatian pengunjung tentang keaneka ragaman dan keindahan budaya Indonesia mengingat sebagian masyarakat Spanyol selama ini mengenal Bali.
Diantara penampilan tari dan lagu penonton juga disuguhi pameran koleksi batik milik Ibu Darwina Soetowo yang dibawakan dengan anggun oleh peragawati memukau penonton. Tidak hanya mata, telinga penonton juga berhasil dimanjakan lantunan suara emas milik Lea Simanjuntak membawakan medley lagu-lagu Nusantara dengan iringan Sasando.
Lantunan yang tidak kalah merdu dari Tuty Maryati membawakan lagu Bengawan Solo, Tor-Tor Tandok serta lagu Thailand dan India membuat Duta Besar Hermono dan beberapa penonton ikut bernyanyi dan berjoget diatas panggung.
Ibu Linda Gumelar disela-sela pertunjukan mengucapkan rasa terima kasih dan bangga meliat antusias masyarakat Spanyol. Paguyuban Citra telah mengadakan pertunjukan di 17 negara, Spanyol adalah negara pertama pertunjukan dengan komposisi paling lengkap mulai dari lagu, peragaan busana batik dan tari dalam satu rangkaian dan di Madrid pulalah jumlah penonton paling membludak dibanding dengan negara sebelumnya, ujar Linda Gumelar.
Rangkaian pertunjukan akhirnya ditutup dengan lagu Tanah Airku yang diikuti dengan haru oleh Diaspora Indonesia dan tarian poco-poco yang membuat penonton berdiri dari kursinya, turun ke koridor dan naik keatas panggung untuk bergoyang bersama.
Hingga rangkaian pertunjukan berakhir lampu-lampu mulai dimatikan penonton tidak ingin beranjak hingga membuat panitia dari gedung berulang kali mengumumkan acara telah usai dan penonton diminta meninggalkan gedung pertunjukan. Banyak dari penonton yang masih tinggal dalam gedung menyampaikan rasa kagumnya kepada budaya Indonesia dan sangat menikmati pertunjukan yang ditampilkan malam itu.
Dubes Hermono mengatakan kedatangan Paguyuban Citra pimpinan Agum Gumelar ke Spanyol adalah dalam rangka memperkenalkan budaya indonesia ke mancanegara.
Diharapkan dengan adanya pertunjukan budaya semacam itu mampu mendorong lebih banyak lagi wisatawan asal Spanyol berkunjung ke Indonesia. Jumlah wisatawan Spanyol ke Indonesia rata-rata 80 ribu per tahun.(ZG)
Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Madrid, Ekalyptha Setyo Cahyono kepada Antara London, Kamis menyebutkan selain tari Gending Sriwijaya, yayasan budaya Paguyuban Citra pimpinan Linda Gumelar menampilkan tari daerah antara lain tari Kinang Kilaras dari Jakarta, tari Saman dari Aceh, Tari Bubuka dari Jawa Barat dan ditutup dengan tari Karepa dari Papua.
Koreografi tarian yang dinamis dan kostum gemerlap warna warni menarik perhatian pengunjung tentang keaneka ragaman dan keindahan budaya Indonesia mengingat sebagian masyarakat Spanyol selama ini mengenal Bali.
Diantara penampilan tari dan lagu penonton juga disuguhi pameran koleksi batik milik Ibu Darwina Soetowo yang dibawakan dengan anggun oleh peragawati memukau penonton. Tidak hanya mata, telinga penonton juga berhasil dimanjakan lantunan suara emas milik Lea Simanjuntak membawakan medley lagu-lagu Nusantara dengan iringan Sasando.
Lantunan yang tidak kalah merdu dari Tuty Maryati membawakan lagu Bengawan Solo, Tor-Tor Tandok serta lagu Thailand dan India membuat Duta Besar Hermono dan beberapa penonton ikut bernyanyi dan berjoget diatas panggung.
Ibu Linda Gumelar disela-sela pertunjukan mengucapkan rasa terima kasih dan bangga meliat antusias masyarakat Spanyol. Paguyuban Citra telah mengadakan pertunjukan di 17 negara, Spanyol adalah negara pertama pertunjukan dengan komposisi paling lengkap mulai dari lagu, peragaan busana batik dan tari dalam satu rangkaian dan di Madrid pulalah jumlah penonton paling membludak dibanding dengan negara sebelumnya, ujar Linda Gumelar.
Rangkaian pertunjukan akhirnya ditutup dengan lagu Tanah Airku yang diikuti dengan haru oleh Diaspora Indonesia dan tarian poco-poco yang membuat penonton berdiri dari kursinya, turun ke koridor dan naik keatas panggung untuk bergoyang bersama.
Hingga rangkaian pertunjukan berakhir lampu-lampu mulai dimatikan penonton tidak ingin beranjak hingga membuat panitia dari gedung berulang kali mengumumkan acara telah usai dan penonton diminta meninggalkan gedung pertunjukan. Banyak dari penonton yang masih tinggal dalam gedung menyampaikan rasa kagumnya kepada budaya Indonesia dan sangat menikmati pertunjukan yang ditampilkan malam itu.
Dubes Hermono mengatakan kedatangan Paguyuban Citra pimpinan Agum Gumelar ke Spanyol adalah dalam rangka memperkenalkan budaya indonesia ke mancanegara.
Diharapkan dengan adanya pertunjukan budaya semacam itu mampu mendorong lebih banyak lagi wisatawan asal Spanyol berkunjung ke Indonesia. Jumlah wisatawan Spanyol ke Indonesia rata-rata 80 ribu per tahun.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar