Dubes Resmikan Rumah Budaya Indonesia di Brusel
News ID: 465586
London (ANTARA) - Dutabesar Indonesia di Brusel Yuri O. Thamrin meresmikan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di KBRI Brussel sebagai pusat mempromosikan budaya Indonesia di Brusel, Belgia
Peresmian RBI yang diadakan dalam rangka perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik Belgia – Indonesia, diharapkan menjadi langkah konkrit KBRI Brussel dalam membawa hubungan Indonesia dan Belgia semakin bermakna, khususnya dalam memperkuat people to people contact antar kedua negara”, ujar Dubes Yuri.
Dikatakannya gagasan pendirian Rumah Budaya Indonesia tercetus sejak digelarnya Festival Europalia Indonesia tahun 2017 – 2018 di Belgia diikuti oleh sedikitnya 160ribu peminat budaya.
Besarnya minat masyarakat Belgia terhadap budaya Indonesia pada Festival Europalia Indonesia menjadi pendorong dididirikannya Rumah Budaya Indonesia di Brussel.
Sebagai ibukota Uni Eropa, Brussel merupakan kota yang strategis untuk mempromosikan budaya Indonesia, bukan hanya ke masyarakat Blegia, tapi juga masyarakat Uni Eropa.
Peresmian Rumah Budaya Indonesia berlangsung meriah pada Rabu dihadiri lebih dari 100 undangan terdiri dari guru sekolah, perwakilan universitas dan institut seni, kalangan seniman, peminat budaya, dan kalangan pejabat dari berbagai kementerian di Belgia. Pemotongan pita tandai acara pembukaan Rumah Budaya Indonesia.
Diiringi dengan musik Kulintang persembahan dari Dharma Wanita KBRI Brussel, ragam tari dan gamelan, undangan diajak berpetualang dalam mendalami ragam budaya Indonesia. RBI menampilkan eksibisi bertema wayang (wayang kulit dan wayang golek) diakui sebagai Masterpiece of Oral and Tangible Heritage oleh UNESCO.
RBI menawarkan program menarik untuk dimanfaatkan warga Belgia dan Uni Eropa, di antaranya kursus Bahasa Indonesia, kursus tari, instrumen tradisional Indonesia seperti gamelan dan kolintang, dan pemutaran film Indonesia. Semua program ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya. Secara periodik, RBI akan mengadakan pameran, program kuliner, dan menerima kunjungan.
Untuk menjaring animo pengunjung, RBI memiliki program ‘RBI Goes to School’ dan ‘RBI’s Adoption Program’ dan akan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah di Belgia.
Bekerja sama dengan pihak sekolah, tim RBI akan menghadirkan alat musik, tarian Indonesia dan membuat kerajinan tangan Indonesia.
Peresmian RBI ditutup dengan tari Rantak dari Sumatera Barat yang dinamis dan bersemangat, sejalan dengan motto Perayaan hubungan 70 tahun Indonesia yakni, “Go Further Together”. (ZG)
Peresmian RBI yang diadakan dalam rangka perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik Belgia – Indonesia, diharapkan menjadi langkah konkrit KBRI Brussel dalam membawa hubungan Indonesia dan Belgia semakin bermakna, khususnya dalam memperkuat people to people contact antar kedua negara”, ujar Dubes Yuri.
Dikatakannya gagasan pendirian Rumah Budaya Indonesia tercetus sejak digelarnya Festival Europalia Indonesia tahun 2017 – 2018 di Belgia diikuti oleh sedikitnya 160ribu peminat budaya.
Besarnya minat masyarakat Belgia terhadap budaya Indonesia pada Festival Europalia Indonesia menjadi pendorong dididirikannya Rumah Budaya Indonesia di Brussel.
Sebagai ibukota Uni Eropa, Brussel merupakan kota yang strategis untuk mempromosikan budaya Indonesia, bukan hanya ke masyarakat Blegia, tapi juga masyarakat Uni Eropa.
Peresmian Rumah Budaya Indonesia berlangsung meriah pada Rabu dihadiri lebih dari 100 undangan terdiri dari guru sekolah, perwakilan universitas dan institut seni, kalangan seniman, peminat budaya, dan kalangan pejabat dari berbagai kementerian di Belgia. Pemotongan pita tandai acara pembukaan Rumah Budaya Indonesia.
Diiringi dengan musik Kulintang persembahan dari Dharma Wanita KBRI Brussel, ragam tari dan gamelan, undangan diajak berpetualang dalam mendalami ragam budaya Indonesia. RBI menampilkan eksibisi bertema wayang (wayang kulit dan wayang golek) diakui sebagai Masterpiece of Oral and Tangible Heritage oleh UNESCO.
RBI menawarkan program menarik untuk dimanfaatkan warga Belgia dan Uni Eropa, di antaranya kursus Bahasa Indonesia, kursus tari, instrumen tradisional Indonesia seperti gamelan dan kolintang, dan pemutaran film Indonesia. Semua program ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya. Secara periodik, RBI akan mengadakan pameran, program kuliner, dan menerima kunjungan.
Untuk menjaring animo pengunjung, RBI memiliki program ‘RBI Goes to School’ dan ‘RBI’s Adoption Program’ dan akan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah di Belgia.
Bekerja sama dengan pihak sekolah, tim RBI akan menghadirkan alat musik, tarian Indonesia dan membuat kerajinan tangan Indonesia.
Peresmian RBI ditutup dengan tari Rantak dari Sumatera Barat yang dinamis dan bersemangat, sejalan dengan motto Perayaan hubungan 70 tahun Indonesia yakni, “Go Further Together”. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar