PANDORA di Belanda Sedot Perhatian Belasan Ribu Pengunjung
News ID: 471328
London (ANTARA) - Masih dalam rangkaian Perayaan Kemerdekaan Indonesia yang ke-74, KBRI Den Haag mengadakan acara yang dinanti-nanti warga Indonesia dan Friends of Indonesia di Belanda, Pasar Indonesia Raya (PANDORA) selama tiga hari pada tanggal 13-15 September lalu.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pandora kali ini diselenggarakan di gedung Broodfabriek Expo & Event Centre, Rijswijk, Belanda dan mampu meyedot perhatian belasan ribu pengunjung di Belanda, ujar Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Den Haag - Belanda, Fery Iswandy kepada Antara London, Senin.
Pandora 2019 dibuka secara resmi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, dan Wali Kota Rijswijk, Michel Bezuijen, dan dihadiri sejumlah Dubes negara sahabat, antara lain Dubes Cina, Dubes El Salvador, Dubes Thailand, Dubes Kuwait, Dubes Banglades, dan kalangan pers Belanda dari The Holland Times dan Diplomat Magazine.
Sebelum acara dibuka secara resmi, Dubes Puja menyempatkan diri untuk tampil bersama dengan Dharma Wanita Persatuan KBRI Den Haag yang dibalut dalam busana indah nusantara dan menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah, termasuk lagu Indonesia Tanah Air Beta.
Salah satu lirik syair lagu menyentuh yang disenandungkan adalah ungkapan kecintaan terhadap tanah air Indonesia, sebagai negara terindah yang tiada duanya. Penampilan disambut tepuk tangan meriah ribuan pengunjung yang memang sangat rindu dengan tanah air.
Wali Kota Rijswijk mengungkapkan kegembiraannya atas undangan dan kesempatan untuk menghadiri kembali pembukaan acara Pandora tahun 2019 yang telah menjadi salah satu acara favorit di kota tersebut. “Saya tidak berfikir lama ketika menerima tawaran untuk hadir di acara Pandora dari Dubes Puja. Saya merasa bangga karena ini adalah ketiga kalinya kota Rijswijk dipilih sebagai tempat diselenggarakannya festival dan perhelatan kebudayaan Indonesia terbesar di Belanda.
Acara Pandora berjalan dengan sukses sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ujar Michel.
Sementara itu, Dubes Puja diawal pidato pembukaannya menyatakan dirinya merasa bahagia sekali karena dapat merayakan hari kemerdekaan bersama dengan tamu undangan, komunitas Indonesia, dan seluruh pengunjung yang hadir. Acara ini adalah acara yang paling dinanti-nanti setiap tahunnya.
"What a beautiful day.
Selamat datang kepada seluruh pengunjung dan selamat mengikuti acara Pandora tahun ini. Saya berharap anda semua dapat menikmati dan bergembira dengan berbagai macam suguhan musik, tari-tarian, dan makanan lezat dari seluruh nusantara. Saya yakin anda semua akan pulang dengan perut kenyang", ujar Dubes Puja.
Pandora tahun ini diikuti 47 stan kuliner nusantara dan 37 stan produk Indonesia. Bahkan aroma masakan Indonesia mulai tercium dari luar gedung Broodfabriek.
Pengunjung dapat menikmati berbagai masakan Indonesia antara lain Padang, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jakarta, Medan, Betawi dan bermacam jenis bakso dan mie ayam, serta berbagai jajan pasar dan kue-kue nusantara. Di meja makan, beberapa pengunjung wanita duduk berkelompok sambil asik menikmati makanan dengan berbincang-bicang.
Kegiatan Pandora menarik dikunjungi karena selain tidak dipungut bayaran untuk masuk, tapi juga pengunjung dapat menikmati berbagai macam makanan dengan harga terjangkau tanpa harus repot-repot memasak di rumah. Di stan penjual, berjejer bermacam-macam produk Indonesia dari teh, sabun, kain, rempah-rempah, tanaman Indonesia, kerajinan, serta makanan ringan.
Seorang pedagang kain kebaya Erna, mengaku jauh-jauh datang ke Belanda dari Jakarta demi mengikuti acara ini. “Alhamdulillah, dari hari pertama stan saya banyak dikunjungi oleh pembeli. Dagangan laris manis padahal ini pertama kalinya dirinya ikut Pandora. Tahun depan pasti saya akan ikut lagi."
Erna bukanlah satu-satunya pedagang yang datang langsung dari Indonesia. Erna mengaku datang bersama beberapa teman lainnya dan merasakan hal yang sama. Bertha, wirausaha muda Indonesia yang sedang menempuh studi di Amsterdam juga turut serta memperkenalkan produk-produknya.
Bertha memperkenalkan produk tas dengan bahan dasar kain tenun dari NTT bermerk Ayotupas Handmade Indonesia dan produk kaos batik berdesain minimalis namun modern merk SeKawan. Dirinya sudah mulai menjual produk Ayotupas satu tahun yang lalu di Amsterdam, dan bulan lalu mulai memperkenalkan produknya di Bali.
Selain itu, deretan stan juga diramaikan oleh stan dari Transvision, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Yayasan Alzheimer, BNI dan Garuda Indonesia. Acara Pandora juga diwarnai oleh berbagai pertunjukan musik, tari, dan peragaan busana.
Berbagai artis dan seniman asli Indonesia yang telah menetap di Belanda dan juga seniman yang langsung didatangkan dari tanah air seperti Kelompok Musik Tradisional Ki Ageng Ganjur dan Imam Jimbrot beserta Mel Shandy, Bali Blues Brothers dan Gus Teja, Bona Indonesian Idol serta Fitri Carlina meramaikan acara ini. “Saya sangat senang berada di sini. Saya sangat suka masakan Indonesia. Saya senang acara ini karena saya bisa menikmati masakan Indonesia," ujar Rick Maliangkay, warga negara Belanda.
Seorang pengunjung lain dari Nigeria, Mohammed, mengaku datang tiap hari ke Pandora. Dia mendengar acara ini dari temannya orang Indonesia. "Acara ini sangat menarik, pengunjung di sini juga sangat ramah, dan makanannya sangat enak. Saya sangat suka es cendol." ujar Mohammed.
Selain dihadiri ribuan warga Indonesia, warga Belanda keturunan Indonesia serta warga Belanda, tampak juga pengunjung yang berasal dari negara-negara lain seperti Maroko, Turki, China, India serta warga Eropa lainnya. Pandora tahun 2018 dihadiri belasan ribu pengunjung.(ZG)
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pandora kali ini diselenggarakan di gedung Broodfabriek Expo & Event Centre, Rijswijk, Belanda dan mampu meyedot perhatian belasan ribu pengunjung di Belanda, ujar Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Den Haag - Belanda, Fery Iswandy kepada Antara London, Senin.
Pandora 2019 dibuka secara resmi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, dan Wali Kota Rijswijk, Michel Bezuijen, dan dihadiri sejumlah Dubes negara sahabat, antara lain Dubes Cina, Dubes El Salvador, Dubes Thailand, Dubes Kuwait, Dubes Banglades, dan kalangan pers Belanda dari The Holland Times dan Diplomat Magazine.
Sebelum acara dibuka secara resmi, Dubes Puja menyempatkan diri untuk tampil bersama dengan Dharma Wanita Persatuan KBRI Den Haag yang dibalut dalam busana indah nusantara dan menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah, termasuk lagu Indonesia Tanah Air Beta.
Salah satu lirik syair lagu menyentuh yang disenandungkan adalah ungkapan kecintaan terhadap tanah air Indonesia, sebagai negara terindah yang tiada duanya. Penampilan disambut tepuk tangan meriah ribuan pengunjung yang memang sangat rindu dengan tanah air.
Wali Kota Rijswijk mengungkapkan kegembiraannya atas undangan dan kesempatan untuk menghadiri kembali pembukaan acara Pandora tahun 2019 yang telah menjadi salah satu acara favorit di kota tersebut. “Saya tidak berfikir lama ketika menerima tawaran untuk hadir di acara Pandora dari Dubes Puja. Saya merasa bangga karena ini adalah ketiga kalinya kota Rijswijk dipilih sebagai tempat diselenggarakannya festival dan perhelatan kebudayaan Indonesia terbesar di Belanda.
Acara Pandora berjalan dengan sukses sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ujar Michel.
Sementara itu, Dubes Puja diawal pidato pembukaannya menyatakan dirinya merasa bahagia sekali karena dapat merayakan hari kemerdekaan bersama dengan tamu undangan, komunitas Indonesia, dan seluruh pengunjung yang hadir. Acara ini adalah acara yang paling dinanti-nanti setiap tahunnya.
"What a beautiful day.
Selamat datang kepada seluruh pengunjung dan selamat mengikuti acara Pandora tahun ini. Saya berharap anda semua dapat menikmati dan bergembira dengan berbagai macam suguhan musik, tari-tarian, dan makanan lezat dari seluruh nusantara. Saya yakin anda semua akan pulang dengan perut kenyang", ujar Dubes Puja.
Pandora tahun ini diikuti 47 stan kuliner nusantara dan 37 stan produk Indonesia. Bahkan aroma masakan Indonesia mulai tercium dari luar gedung Broodfabriek.
Pengunjung dapat menikmati berbagai masakan Indonesia antara lain Padang, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jakarta, Medan, Betawi dan bermacam jenis bakso dan mie ayam, serta berbagai jajan pasar dan kue-kue nusantara. Di meja makan, beberapa pengunjung wanita duduk berkelompok sambil asik menikmati makanan dengan berbincang-bicang.
Kegiatan Pandora menarik dikunjungi karena selain tidak dipungut bayaran untuk masuk, tapi juga pengunjung dapat menikmati berbagai macam makanan dengan harga terjangkau tanpa harus repot-repot memasak di rumah. Di stan penjual, berjejer bermacam-macam produk Indonesia dari teh, sabun, kain, rempah-rempah, tanaman Indonesia, kerajinan, serta makanan ringan.
Seorang pedagang kain kebaya Erna, mengaku jauh-jauh datang ke Belanda dari Jakarta demi mengikuti acara ini. “Alhamdulillah, dari hari pertama stan saya banyak dikunjungi oleh pembeli. Dagangan laris manis padahal ini pertama kalinya dirinya ikut Pandora. Tahun depan pasti saya akan ikut lagi."
Erna bukanlah satu-satunya pedagang yang datang langsung dari Indonesia. Erna mengaku datang bersama beberapa teman lainnya dan merasakan hal yang sama. Bertha, wirausaha muda Indonesia yang sedang menempuh studi di Amsterdam juga turut serta memperkenalkan produk-produknya.
Bertha memperkenalkan produk tas dengan bahan dasar kain tenun dari NTT bermerk Ayotupas Handmade Indonesia dan produk kaos batik berdesain minimalis namun modern merk SeKawan. Dirinya sudah mulai menjual produk Ayotupas satu tahun yang lalu di Amsterdam, dan bulan lalu mulai memperkenalkan produknya di Bali.
Selain itu, deretan stan juga diramaikan oleh stan dari Transvision, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Yayasan Alzheimer, BNI dan Garuda Indonesia. Acara Pandora juga diwarnai oleh berbagai pertunjukan musik, tari, dan peragaan busana.
Berbagai artis dan seniman asli Indonesia yang telah menetap di Belanda dan juga seniman yang langsung didatangkan dari tanah air seperti Kelompok Musik Tradisional Ki Ageng Ganjur dan Imam Jimbrot beserta Mel Shandy, Bali Blues Brothers dan Gus Teja, Bona Indonesian Idol serta Fitri Carlina meramaikan acara ini. “Saya sangat senang berada di sini. Saya sangat suka masakan Indonesia. Saya senang acara ini karena saya bisa menikmati masakan Indonesia," ujar Rick Maliangkay, warga negara Belanda.
Seorang pengunjung lain dari Nigeria, Mohammed, mengaku datang tiap hari ke Pandora. Dia mendengar acara ini dari temannya orang Indonesia. "Acara ini sangat menarik, pengunjung di sini juga sangat ramah, dan makanannya sangat enak. Saya sangat suka es cendol." ujar Mohammed.
Selain dihadiri ribuan warga Indonesia, warga Belanda keturunan Indonesia serta warga Belanda, tampak juga pengunjung yang berasal dari negara-negara lain seperti Maroko, Turki, China, India serta warga Eropa lainnya. Pandora tahun 2018 dihadiri belasan ribu pengunjung.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar