Swiss akan produksi kereta api di Banyuwangi
News ID: 483362
London (ANTARA) - Perusahaan produsen keretaapi Swiss Stadler Rail menandatangani perjanjian investasi dengan PT INKA dalam bentuk pendirian perusahaan joint venture untuk membangun pabrik kereta api di Banyuwangi.
Penandatangan perjanjian dilakukan Executive Chairman Stadler Rail Peter Spuhler dan Presiden Direktur PT INKA Budi Noviantoro disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Duta Besar RI Muliaman D Hadad.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat menyebutkan penandatangan dilakukan Jumat (20/9) di kantor pusat Stadler Rail di Bussnang, Swiss.
Menteri BUMN Rini Sumarno menyatakan investasi ini sangat mendukung program pembangunan sarana transportasi di Indonesia dimana volume penumpang kereta api terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Sementara itu, Duta Besar RI Bern menyatakan disamping mendapatkan investasi dan alih teknologi serta memenuhi kebutuhan kereta api di Indonesia, produksi perusahaan joint venture ini juga mempunyai peluang besar untuk diekspor ke negara di kawasan.
Untuk tahap pertama, total nilai investasi akan mencapai US$ 100 juta untuk memproduksi 125 gerbong per tahun yang akan ditingkatkan menjadi 1000 gerbang per tahun. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini.
Pabrik akan dibangun di area seluas 83 Ha di kota Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh tiga km dari lokasi pabrik. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada tahun 2020. Untuk mendukung pengembangan SDM guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail akan mendirikan sekolah vokasi perkeretaapian di Indonesia.
Dubes Muliaman mengatakan kesepakatan investasi Swiss yang pertama setelah penandatanganan Indonesia – EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) bulanDesember 2018. Diharapkan kerjasama ini akan mendorong kerjasama investasi di sektor lainnya antara kedua negara. (ZG)
Penandatangan perjanjian dilakukan Executive Chairman Stadler Rail Peter Spuhler dan Presiden Direktur PT INKA Budi Noviantoro disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Duta Besar RI Muliaman D Hadad.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat menyebutkan penandatangan dilakukan Jumat (20/9) di kantor pusat Stadler Rail di Bussnang, Swiss.
Menteri BUMN Rini Sumarno menyatakan investasi ini sangat mendukung program pembangunan sarana transportasi di Indonesia dimana volume penumpang kereta api terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Sementara itu, Duta Besar RI Bern menyatakan disamping mendapatkan investasi dan alih teknologi serta memenuhi kebutuhan kereta api di Indonesia, produksi perusahaan joint venture ini juga mempunyai peluang besar untuk diekspor ke negara di kawasan.
Untuk tahap pertama, total nilai investasi akan mencapai US$ 100 juta untuk memproduksi 125 gerbong per tahun yang akan ditingkatkan menjadi 1000 gerbang per tahun. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini.
Pabrik akan dibangun di area seluas 83 Ha di kota Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh tiga km dari lokasi pabrik. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada tahun 2020. Untuk mendukung pengembangan SDM guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail akan mendirikan sekolah vokasi perkeretaapian di Indonesia.
Dubes Muliaman mengatakan kesepakatan investasi Swiss yang pertama setelah penandatanganan Indonesia – EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) bulanDesember 2018. Diharapkan kerjasama ini akan mendorong kerjasama investasi di sektor lainnya antara kedua negara. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar