Dukungan Alumni Darmasiswa pada Promosi Kopi Indonesia di Polandia
News ID: 439176
Krakow (ANTARA) -
Para alumni Darmasiswa Indonesia asal Polandia unjuk kebolehan dalam kegiatan Promosi Kopi dan Budaya Indonesia yang berlangsung di alun-alun kota Krakow, salah satu kota yang masuk dalam kategori UNESCO World Heritage Site ini, baik pada hari pertama maupun hari kedua festival, 30-31 Agustus.
Dawit Martin, Tomasz Matlingiewicz, Leon Gilberto Medellin Lopez, Ilse Peralta Lopez dan Dennisse Peralta Lopez Matlingiewicz dengan lincah memainkan gamelan Jawa dan tarian-tarian Nusantara dihadapan pengunjung festival. Beberapa permainan gamelan ditampilkan adalah Gending Kebo Giro, Wilujeng, Srepegan, Jagung-Jagung, Sang Penebus, Uga-Uga, Wilujeng Mlampah, dan Arjuna Mangsah.
Disamping permainan gamelan, alumni Darmasiswa lainnya yakni Dennissee Peralta Matlingiewicz dan Ilse Peralta Lopez mempesona penonton dengan tarian yang mereka bawakan, yakni Eka Prawira, Cendrawasih dan Yapong.
Sementara Joanna Wacławek, tidak mau kalah, berkontribusi dalam memperkenalkan batik Indonesia kepada para pengunjung yang menceritakan proses pembuatan dan sejarah Batik serta beragam batik.
Sebagian dari alumni Indonesia ini bergabung dalam Group Warsawa Gamelan, sebagian lagi bergabung secara insidentil sesuai dengan jadwal kosong yang dimiliki.
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah, yang membuka secara resmi acara Festival Kopi dan Budaya Indonesia pada Jumat lalu (30/8) kepada koresponden Antara London menyampaikan KBRI Warsawa sangat terbantu dengan adanya keberadaan para alumni Program Darmasiswa di Polandia.
Selain pengetahuaan mereka terhadap budaya Indonesia, para alumni tersebut juga menunjukkan semangat dan komitmen yang tinggi untuk berkontribusi dalam setiap kegiatan promosi Indonesia.
Dubes Nining demikian Dubes Siti Nugraha Mauludiah, biasa disapa menilai kebersamaan yang dimiliki oleh para pemain gamelan Jawa luar biasa dan mengagumkan. Kebersamaan tersebut terlihat mulai dari proses latihan, pengangkutan alat-alat gamelan, pemasangan, saat bermain dan saat membongkar kembali peralatan musik tradisional Jawa tersebut sebelum dikembalikan ke ruangan gamelan KBRI di Warsawa.
Bagi yang mengetahui secara detail peralatan gamelan, akan lebih dapat memahami bagaimana diperlukannya kehati-hatian yang tinggi dan akurat saat mengangkut, serta tenaga yang cukup besar untuk memasang dan membongkar kembali alat-alat musik yang berasal dari lempengan-lempengan tembaga tersebut. Yang lebih membanggakan kata Dubes Nining yang sebelumnya menjabat Konsul Jenderal di KJRI Shanghai menurut nya kebesaran hati para alumni tersebut untuk berbagi ilmu bermain gamelan kepada para anggota PPI Polandia, sehingga alunan musik gamelan yang dimainkan menjadi lebih hidup dan terdengar merdu di telinga pengunjung paviliun utama Indonesia yang berada di tengah-tengah alun-alun kota Krakow.
Festival kopi dan budaya Indonesia yang berlangsung selama dua hari di akhir Agustus berlangsung sukses, tidak hanya dari sisi pengunjung yang ingin menyaksikan musik gamelan, tarian nusantara dan kegiatan terkait di panggung, tetapi juga dari sisi promosi kopi yang dilakukan. Sampel kopi Indonesia laris manis dan antrian panjang pengunjung terjadi.
Exposure mengenai produk kopi Indonesia dan specialities-nya semakin dikenal publik Polandia. Kepala Fungsi Ekonomi Perwakilan RI, Taufiq menyebutkan bahwa festival kali ini adalah media promosi kopi Indonesia, persiapan partisipasi pada International Coffee Festival 2020, diadakan di Warsawa, Polandia, tahun depan. (ZG)
Para alumni Darmasiswa Indonesia asal Polandia unjuk kebolehan dalam kegiatan Promosi Kopi dan Budaya Indonesia yang berlangsung di alun-alun kota Krakow, salah satu kota yang masuk dalam kategori UNESCO World Heritage Site ini, baik pada hari pertama maupun hari kedua festival, 30-31 Agustus.
Dawit Martin, Tomasz Matlingiewicz, Leon Gilberto Medellin Lopez, Ilse Peralta Lopez dan Dennisse Peralta Lopez Matlingiewicz dengan lincah memainkan gamelan Jawa dan tarian-tarian Nusantara dihadapan pengunjung festival. Beberapa permainan gamelan ditampilkan adalah Gending Kebo Giro, Wilujeng, Srepegan, Jagung-Jagung, Sang Penebus, Uga-Uga, Wilujeng Mlampah, dan Arjuna Mangsah.
Disamping permainan gamelan, alumni Darmasiswa lainnya yakni Dennissee Peralta Matlingiewicz dan Ilse Peralta Lopez mempesona penonton dengan tarian yang mereka bawakan, yakni Eka Prawira, Cendrawasih dan Yapong.
Sementara Joanna Wacławek, tidak mau kalah, berkontribusi dalam memperkenalkan batik Indonesia kepada para pengunjung yang menceritakan proses pembuatan dan sejarah Batik serta beragam batik.
Sebagian dari alumni Indonesia ini bergabung dalam Group Warsawa Gamelan, sebagian lagi bergabung secara insidentil sesuai dengan jadwal kosong yang dimiliki.
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah, yang membuka secara resmi acara Festival Kopi dan Budaya Indonesia pada Jumat lalu (30/8) kepada koresponden Antara London menyampaikan KBRI Warsawa sangat terbantu dengan adanya keberadaan para alumni Program Darmasiswa di Polandia.
Selain pengetahuaan mereka terhadap budaya Indonesia, para alumni tersebut juga menunjukkan semangat dan komitmen yang tinggi untuk berkontribusi dalam setiap kegiatan promosi Indonesia.
Dubes Nining demikian Dubes Siti Nugraha Mauludiah, biasa disapa menilai kebersamaan yang dimiliki oleh para pemain gamelan Jawa luar biasa dan mengagumkan. Kebersamaan tersebut terlihat mulai dari proses latihan, pengangkutan alat-alat gamelan, pemasangan, saat bermain dan saat membongkar kembali peralatan musik tradisional Jawa tersebut sebelum dikembalikan ke ruangan gamelan KBRI di Warsawa.
Bagi yang mengetahui secara detail peralatan gamelan, akan lebih dapat memahami bagaimana diperlukannya kehati-hatian yang tinggi dan akurat saat mengangkut, serta tenaga yang cukup besar untuk memasang dan membongkar kembali alat-alat musik yang berasal dari lempengan-lempengan tembaga tersebut. Yang lebih membanggakan kata Dubes Nining yang sebelumnya menjabat Konsul Jenderal di KJRI Shanghai menurut nya kebesaran hati para alumni tersebut untuk berbagi ilmu bermain gamelan kepada para anggota PPI Polandia, sehingga alunan musik gamelan yang dimainkan menjadi lebih hidup dan terdengar merdu di telinga pengunjung paviliun utama Indonesia yang berada di tengah-tengah alun-alun kota Krakow.
Festival kopi dan budaya Indonesia yang berlangsung selama dua hari di akhir Agustus berlangsung sukses, tidak hanya dari sisi pengunjung yang ingin menyaksikan musik gamelan, tarian nusantara dan kegiatan terkait di panggung, tetapi juga dari sisi promosi kopi yang dilakukan. Sampel kopi Indonesia laris manis dan antrian panjang pengunjung terjadi.
Exposure mengenai produk kopi Indonesia dan specialities-nya semakin dikenal publik Polandia. Kepala Fungsi Ekonomi Perwakilan RI, Taufiq menyebutkan bahwa festival kali ini adalah media promosi kopi Indonesia, persiapan partisipasi pada International Coffee Festival 2020, diadakan di Warsawa, Polandia, tahun depan. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar