Perusahaan Indonesia cari peluang di Yunani
News ID: 465514
London (ANTARA) - Sebanyak 21 perusahaan, yang bergerak di bidang industri mebel, makanan dan minuman termasuk kopi dan perhiasan mencari peluang dalam bisnis dalam pameran internasional Thessaloniki International Fair (TIF) ke 84, yang berlangsung di Athena dari tanggal 7 sampai 15 September mendatang.
Pensosbud KBRI Athena Kristina Natalia kepada Antara London, Kamis mengatakan Indonesia menjadi salah satu peserta pameran TIF yang merupakan ajang pameran tahunan terbesar di Yunani dan bahkan di seluruh kawasan Balkan, telah berlangsung sejak tahun 1926.
Dikatakannya keikutsertaan Indonesia kali ini cukup istimewa, karena pada tahun 2019 ini Indonesia dapat menghadirkan sebanyak 21 perusahaan menempati area seluas 117 m2 di tengah-tengah paviliun 5 TIF, yang dibagi dalam enam stan.
Duta Besar RI untuk Yunani, Ferry Adamhar mengatakan luasnya stan Indonesia dalam TIF kali ini tidak terlepas dari meningkatnya perdagangan RI-Yunani dalam tiga tahun terakhir mencapai 300 juta USD pada 2018. Peningkatan ini bagian dari visi menjadikan Yunani sebagai pintu masuk alternatif bagi produk Indonesia ke Eropa, terutama kawasan Laut Tengah, Eropa Timur dan Balkan, ujarnya.
Diharapkan keikutsertaan Indonesia dalam TIF kali ini dapat menjadi pemicu bagi perusahaan Indonesia untuk meningkatkan bisnis dengan Yunani dan meningkatkan ekspor ke Eropa melalui Yunani.
Pada saat ini Yunani telah dan akan menoleh ke Asia. Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya India sebagai peserta/negara kehormatan dalam TIF ke 84 ini.
PM Mitsotakis dalam sambutannya pada pembukaan TIF menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kerja sama dengan India sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi terbesar dunia di berbagai sektor, seperti teknologi.
“Indonesia merupakan negara yang terjauh yang mengikuti kegiatan Thessaloniki International Fair (TIF) ke 84 ini, diharapkan keikutsertaan Indonesia semaki meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dan Yunani”, demikian Dubes Ferry Adamhar.
Pensosbud KBRI Athena Kristina Natalia kepada Antara London, Kamis mengatakan Indonesia menjadi salah satu peserta pameran TIF yang merupakan ajang pameran tahunan terbesar di Yunani dan bahkan di seluruh kawasan Balkan, telah berlangsung sejak tahun 1926.
Dikatakannya keikutsertaan Indonesia kali ini cukup istimewa, karena pada tahun 2019 ini Indonesia dapat menghadirkan sebanyak 21 perusahaan menempati area seluas 117 m2 di tengah-tengah paviliun 5 TIF, yang dibagi dalam enam stan.
Duta Besar RI untuk Yunani, Ferry Adamhar mengatakan luasnya stan Indonesia dalam TIF kali ini tidak terlepas dari meningkatnya perdagangan RI-Yunani dalam tiga tahun terakhir mencapai 300 juta USD pada 2018. Peningkatan ini bagian dari visi menjadikan Yunani sebagai pintu masuk alternatif bagi produk Indonesia ke Eropa, terutama kawasan Laut Tengah, Eropa Timur dan Balkan, ujarnya.
Diharapkan keikutsertaan Indonesia dalam TIF kali ini dapat menjadi pemicu bagi perusahaan Indonesia untuk meningkatkan bisnis dengan Yunani dan meningkatkan ekspor ke Eropa melalui Yunani.
Pada saat ini Yunani telah dan akan menoleh ke Asia. Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya India sebagai peserta/negara kehormatan dalam TIF ke 84 ini.
PM Mitsotakis dalam sambutannya pada pembukaan TIF menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kerja sama dengan India sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi terbesar dunia di berbagai sektor, seperti teknologi.
“Indonesia merupakan negara yang terjauh yang mengikuti kegiatan Thessaloniki International Fair (TIF) ke 84 ini, diharapkan keikutsertaan Indonesia semaki meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dan Yunani”, demikian Dubes Ferry Adamhar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar