Pemilik 4848 ungkap keberhasilan bisnis keluarga di London
News ID: 604735
London (ANTARA) - Menjadi pembicara atau guest lecturer di Universitas terkemuka di luar negeri seperti Amerika dan Inggris bukan hal yang mudah. Dibutuhkan pengakuan dari para akademisi tentang keberhasilan seseorang di bidang yang digelutinya.
Keberhasilan bisnis keluarga yang dikelola Dadan Irawan Sarpingi (55) yang merambah ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Timur Tengah, Amerika, Kanada serta Inggris mendapat pengakuan dari kalangan akademisi di Amerika dan di Inggris.
Dadan Irawan Sarpingi, MIBA - lulusan S2 dari Amerika Serikat, pemilik 4848 Group, perusahaan nasional yang menginjak 60 tahun menjadi Pembicara tamu (Guest Speaker) di Universitas Loughborough London, Inggris, Kamis siang. (14/11)
Dalam kuliah umum dihadiri oleh Dean School of Business, Faculty Members, mahasiswa, alumni, Atase Pendidikan dan Atase Ekonomi KBRI London, serta Wakil dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia dan Bank Mandiri serta Bank BNI London dan Garuda Indonesia, Dadan Irawan menyampaikan paparannya tentang kepemimpinan dalan bisnis keluarga (Enterprenurial Leadership in Family Business).
Sebelumnya ia juga pernah memberi kuliah di University of Houston, Amerika Serikat dihadapan mahasiswa S-2 tentang Cross Border Financing dan Entepreneurial Leadership.
Pengusaha asal Jawa Barat itu dihadapan para mahasiswa S2, menyampaikan tentang kepemimpinan kewirausahaan dalam model bisnis keluarga atau family business.
Di Inggris Raya, bisnis keluarga merupakan salah satu model kewirausahaan yang paling populer. Berdasarkan laporan dari Oxford Economics, dua pertiga bisnis di Inggris Raya, dimiliki keluarga dan menyumbang GDP lebih dari 25%.
Menurut lulusan S2 dari Amerika Serikat ini, letak kesuksesan bisnis keluarganya menjadi konglomerasi dalam sekala global, terletak pada pola kepemimpinan dan budaya yang diterapkannya dalam perusahaan.
Meskipun bisnis dimiliki keluarga, tapi kami mendengarkan masukan dan inovasi dari para pekerja. Pola kepemimpinannya profesional, ujar Dadan.
Dihadapan puluhan mahasiswa dan para dosen Loughborouh University, Dadan menjelaskan selain kepemimpinan yang baik, kolaborasi juga menjadi faktor usahanya yang berkembang ke Singapura, Malaysia, Thailand, Saudi Arabia, dan Amerika Serikat.
Pengusaha kelahiran Bandung, Jawa Barat ini menyarankan mahasiswa mempelajari berbagai model kerjasama untuk bisa membawa bisnis keluarga sukses secara internasional.
Sebagai mahasiswa, penting bagi anda untuk mempelajari bentuk partnership seperti joint venture. Selain itu perlu memahami international business, karena kerjasama dengan satu negara berbeda dengan negara lainnya,” ujarnya.
Bagi bendahara Lemhanas ini, kemampuan pemahaman mengenai bisnis internasional, finansial, dan hubungan masyarakat adalah skill dan pengetahuan yang ia dapatkan dari para pekerjanya. Oleh karena itu Dadan memuji Loughborough University yang menjadi pionir dalam pendidikan entrepreneurship dan memberikan pelajaran mengenai topik tersebut.
“Saya cukup terkejut membaca silabus Loughborough University. Kampus ini ternyata memberikan pelajaran sesuai yang dibutuhkan oleh ekonomi global saat ini seperti entrepreneruship, inovasi, bisnis keluarga, dan juga digital. Sangat bagus sekali apabila kampus disini bisa bekerjasama dengan kampus di Indonesia,” ujar Dadan.
Undangan dari Loughborough University kepada Dadan Irawan karena pengakuan dari para akademisi tentang keberhasilan di bidang kewirausahaan yang digelutinya.
Dadan memimpin 4848 Group yang menaungi 8 bidang usaha, diantaranya servis transportasi dan kargo, information system untuk bandara dan penerbangan, hingga properti dan perjalanan haji.
Apresiasi dan penghargaan yang diberikan dari universitas teratas di Inggris berdasarkan survey kepuasan mahasiswa oleh Times Higher Education ini tentunya telah mengangkat nama Indonesia di tingkat internasional.
Menurut Dadan, apresiasi dan penghargaan tersebut tentunya akan dapat mengangkat nama Indonesia khususnya dibidang Kewirausahaan di luar negeri.
Di Era Persaingan Global seperti saat ini pihak akademisi dan praktisi di Amerika dan juga di Inggris tertarik dengan keberhasilan Dadan didalam memimpin usaha yang bermula dari bisnis keluarga (family business) kearah yang profesional dan berhasil menembus ke beberapa negara di dunia.
Menurut Dadan, 4848 Group telah berhasil melebarkan sayapnya di Singapura, Malaysia, Thailand, Saudi Arabia, dan Amerika Serikat dan di Inggris. Sayangnya penghargaan ini belum banyak digaungkan oleh wirausahawan nasional di tingkat International, padahal Pemerintah Jokowi pada tahun 2045 mentargetkan Indonesia akan menjadi negara ke 5 ekonomi terbesar di dunia. “Rasanya hal itu tidaklah berlebihan,” ujar Dadan.
Dikatakannya Reformasi Birokrasi, kemudahan berusaha serta peningkatan kerjasama pusat dan daerah akan dapat membantu pemerintah merealisasikan target.
Diharapkan akan banyak lagi wirausahawan nasional yang dapat mengambil pelajaran atas keberhasilannya didalam mengembangkan usaha di luar negeri sekaligus menaikan nama bangsa di luar negeri, ujar Dadan yang pernah menjadi pembicara dalam Business Forum to Celebrate 70th Anniversary U.S - Indonesia Relationship diadakan KJRI Houston belum lama ini.
Diakuinya bisnis 4848 yang awalnya penyedia jasa transportasi kini telah berkembang ke berbagai usaha seperti property, bisnis konsultan, information teknologi berhubungan dengan pelayanan penerbangan dan airport, marine services, kargo serta pelayanan haji dan umroh.
Dadan mengakui bahwa menjadi pembicara tamu (Guest Speaker) di universitas bergensi seperti Loughborough University di UK karena adanya kekuatan dari silaturahmi (Power dari Silaturahmi).
Dalam paparannya dihadapan mahasiswa Dadan mengungkapkan tidak saja keberhasilan bisnis keluarga tetapi juga masalah yang dihadapi dan solusinya.
Menurut Universitas Loughborough London, baru kali ini ada yang mengungkap akar masalah dan cara pemecahan nya dari sisi praktisi.
Dr Louise Scholes selaku Direktur Institute for Innovation and Entrepreneurship Universitas Loughborough tertarik dan minta Dadan untuk membantu membuatkan program tentang Family Business dan mengajar mahasiswa Phd yang meminta masukan dari pengalaman pribadinya dalam Family Business
Menurut pihak universitas sebagian besar kegagalan dalam bisnis keluarga karena tidak ada yang mengindentifikasi leadership yang ada didalam bisnis keluarga tersebut sehingga tidak heran apabila bisnis keluarga hanya bisa bertahan satu atau dua generasi saja.
Dalam persentasi, Dadan berhasil membuka wawasan mahasiswa tentang identifikasi dari Leadership di Bisnis Keluarga.
4848 adalah pionir dalam penyelenggara transportasi mengantar dan menjemput penumpang sampai tujuan dengan rute Jakarta-Bandung atau sebaliknya.
“Saya sampaikan pengalaman saya dalam mensiasati di dalam family business 4848 dan mengembangkan usaha serta mempersiapkan estafet selanjutnya,” ujar Dadan merupakan generasi kedua pemilik jasa taksi/travel 4848.
Menurut Dadan, dalam era Globalisasi saat ini kata kuncinya adalah Kolaborasi. Dan ini sudah dilakukannya sejak tahun 2005. “Saya menemukan kunci sukses dalam bisnis keluarga yang sampaikan dan kita harus dapat menyatukan tiga point kunci sukses yaitu Network, Power dan Capital.
Diakuinya sejak 2009 - bisnis 4858 pun melakukan expansi ke UK dibidang Finance Advisor, kemungkinan setelah gonjang ganjing Brexit selesai kami akan masuk ke bidang lainnya, demikian Dadan Irawan.(ZG)
Keberhasilan bisnis keluarga yang dikelola Dadan Irawan Sarpingi (55) yang merambah ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Timur Tengah, Amerika, Kanada serta Inggris mendapat pengakuan dari kalangan akademisi di Amerika dan di Inggris.
Dadan Irawan Sarpingi, MIBA - lulusan S2 dari Amerika Serikat, pemilik 4848 Group, perusahaan nasional yang menginjak 60 tahun menjadi Pembicara tamu (Guest Speaker) di Universitas Loughborough London, Inggris, Kamis siang. (14/11)
Dalam kuliah umum dihadiri oleh Dean School of Business, Faculty Members, mahasiswa, alumni, Atase Pendidikan dan Atase Ekonomi KBRI London, serta Wakil dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia dan Bank Mandiri serta Bank BNI London dan Garuda Indonesia, Dadan Irawan menyampaikan paparannya tentang kepemimpinan dalan bisnis keluarga (Enterprenurial Leadership in Family Business).
Sebelumnya ia juga pernah memberi kuliah di University of Houston, Amerika Serikat dihadapan mahasiswa S-2 tentang Cross Border Financing dan Entepreneurial Leadership.
Pengusaha asal Jawa Barat itu dihadapan para mahasiswa S2, menyampaikan tentang kepemimpinan kewirausahaan dalam model bisnis keluarga atau family business.
Di Inggris Raya, bisnis keluarga merupakan salah satu model kewirausahaan yang paling populer. Berdasarkan laporan dari Oxford Economics, dua pertiga bisnis di Inggris Raya, dimiliki keluarga dan menyumbang GDP lebih dari 25%.
Menurut lulusan S2 dari Amerika Serikat ini, letak kesuksesan bisnis keluarganya menjadi konglomerasi dalam sekala global, terletak pada pola kepemimpinan dan budaya yang diterapkannya dalam perusahaan.
Meskipun bisnis dimiliki keluarga, tapi kami mendengarkan masukan dan inovasi dari para pekerja. Pola kepemimpinannya profesional, ujar Dadan.
Dihadapan puluhan mahasiswa dan para dosen Loughborouh University, Dadan menjelaskan selain kepemimpinan yang baik, kolaborasi juga menjadi faktor usahanya yang berkembang ke Singapura, Malaysia, Thailand, Saudi Arabia, dan Amerika Serikat.
Pengusaha kelahiran Bandung, Jawa Barat ini menyarankan mahasiswa mempelajari berbagai model kerjasama untuk bisa membawa bisnis keluarga sukses secara internasional.
Sebagai mahasiswa, penting bagi anda untuk mempelajari bentuk partnership seperti joint venture. Selain itu perlu memahami international business, karena kerjasama dengan satu negara berbeda dengan negara lainnya,” ujarnya.
Bagi bendahara Lemhanas ini, kemampuan pemahaman mengenai bisnis internasional, finansial, dan hubungan masyarakat adalah skill dan pengetahuan yang ia dapatkan dari para pekerjanya. Oleh karena itu Dadan memuji Loughborough University yang menjadi pionir dalam pendidikan entrepreneurship dan memberikan pelajaran mengenai topik tersebut.
“Saya cukup terkejut membaca silabus Loughborough University. Kampus ini ternyata memberikan pelajaran sesuai yang dibutuhkan oleh ekonomi global saat ini seperti entrepreneruship, inovasi, bisnis keluarga, dan juga digital. Sangat bagus sekali apabila kampus disini bisa bekerjasama dengan kampus di Indonesia,” ujar Dadan.
Undangan dari Loughborough University kepada Dadan Irawan karena pengakuan dari para akademisi tentang keberhasilan di bidang kewirausahaan yang digelutinya.
Dadan memimpin 4848 Group yang menaungi 8 bidang usaha, diantaranya servis transportasi dan kargo, information system untuk bandara dan penerbangan, hingga properti dan perjalanan haji.
Apresiasi dan penghargaan yang diberikan dari universitas teratas di Inggris berdasarkan survey kepuasan mahasiswa oleh Times Higher Education ini tentunya telah mengangkat nama Indonesia di tingkat internasional.
Menurut Dadan, apresiasi dan penghargaan tersebut tentunya akan dapat mengangkat nama Indonesia khususnya dibidang Kewirausahaan di luar negeri.
Di Era Persaingan Global seperti saat ini pihak akademisi dan praktisi di Amerika dan juga di Inggris tertarik dengan keberhasilan Dadan didalam memimpin usaha yang bermula dari bisnis keluarga (family business) kearah yang profesional dan berhasil menembus ke beberapa negara di dunia.
Menurut Dadan, 4848 Group telah berhasil melebarkan sayapnya di Singapura, Malaysia, Thailand, Saudi Arabia, dan Amerika Serikat dan di Inggris. Sayangnya penghargaan ini belum banyak digaungkan oleh wirausahawan nasional di tingkat International, padahal Pemerintah Jokowi pada tahun 2045 mentargetkan Indonesia akan menjadi negara ke 5 ekonomi terbesar di dunia. “Rasanya hal itu tidaklah berlebihan,” ujar Dadan.
Dikatakannya Reformasi Birokrasi, kemudahan berusaha serta peningkatan kerjasama pusat dan daerah akan dapat membantu pemerintah merealisasikan target.
Diharapkan akan banyak lagi wirausahawan nasional yang dapat mengambil pelajaran atas keberhasilannya didalam mengembangkan usaha di luar negeri sekaligus menaikan nama bangsa di luar negeri, ujar Dadan yang pernah menjadi pembicara dalam Business Forum to Celebrate 70th Anniversary U.S - Indonesia Relationship diadakan KJRI Houston belum lama ini.
Diakuinya bisnis 4848 yang awalnya penyedia jasa transportasi kini telah berkembang ke berbagai usaha seperti property, bisnis konsultan, information teknologi berhubungan dengan pelayanan penerbangan dan airport, marine services, kargo serta pelayanan haji dan umroh.
Dadan mengakui bahwa menjadi pembicara tamu (Guest Speaker) di universitas bergensi seperti Loughborough University di UK karena adanya kekuatan dari silaturahmi (Power dari Silaturahmi).
Dalam paparannya dihadapan mahasiswa Dadan mengungkapkan tidak saja keberhasilan bisnis keluarga tetapi juga masalah yang dihadapi dan solusinya.
Menurut Universitas Loughborough London, baru kali ini ada yang mengungkap akar masalah dan cara pemecahan nya dari sisi praktisi.
Dr Louise Scholes selaku Direktur Institute for Innovation and Entrepreneurship Universitas Loughborough tertarik dan minta Dadan untuk membantu membuatkan program tentang Family Business dan mengajar mahasiswa Phd yang meminta masukan dari pengalaman pribadinya dalam Family Business
Menurut pihak universitas sebagian besar kegagalan dalam bisnis keluarga karena tidak ada yang mengindentifikasi leadership yang ada didalam bisnis keluarga tersebut sehingga tidak heran apabila bisnis keluarga hanya bisa bertahan satu atau dua generasi saja.
Dalam persentasi, Dadan berhasil membuka wawasan mahasiswa tentang identifikasi dari Leadership di Bisnis Keluarga.
4848 adalah pionir dalam penyelenggara transportasi mengantar dan menjemput penumpang sampai tujuan dengan rute Jakarta-Bandung atau sebaliknya.
“Saya sampaikan pengalaman saya dalam mensiasati di dalam family business 4848 dan mengembangkan usaha serta mempersiapkan estafet selanjutnya,” ujar Dadan merupakan generasi kedua pemilik jasa taksi/travel 4848.
Menurut Dadan, dalam era Globalisasi saat ini kata kuncinya adalah Kolaborasi. Dan ini sudah dilakukannya sejak tahun 2005. “Saya menemukan kunci sukses dalam bisnis keluarga yang sampaikan dan kita harus dapat menyatukan tiga point kunci sukses yaitu Network, Power dan Capital.
Diakuinya sejak 2009 - bisnis 4858 pun melakukan expansi ke UK dibidang Finance Advisor, kemungkinan setelah gonjang ganjing Brexit selesai kami akan masuk ke bidang lainnya, demikian Dadan Irawan.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar