Indonesia bawa misi pariwisata berkelanjutan di WTM London
News ID: 578410
London (ANTARA) - Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membawa misi pariwisata berkelanjutan yang mencakup pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, di pameran pariwisata terbesar kedua di dunia WTM London yang berlangsung di gedung Excel London, dari tanggal 4 hingga 6 November mendatang.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya kepada Antara London, Senin mengatakan Kemenparekraf telah membentuk program lima Destinasi Super Prioritas dalam destinasi pariwisata berkelanjutan,
Kelima tujuan wisata tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang di Sulawesi Utara, ujar Nia Niscaya menambahkan aspirasi dari lima Destinasi Super Prioritas adalah Indonesia ingin mengarahkan pariwisata agar lebih berkelanjutan di masa depan dengan pemberdayaan masyarakat sebagai tujuan utama.
Menurut Nia Niscaya, Destinasi Super Prioritas itu dipilih berdasarkan kekuatan dan kesiapan mereka dalam hal atraksi, aksesibilitas, dan fasilitas. Dari segi atraksi, semua lima tujuan menawarkan pengalaman unik tersendiri. Seperti Borobudur, candi Budha terbesar di dunia, dinobatkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Poin kunci lain membuat Borobudur unik adalah candi Budha terbesar yang terletak di negara dengan populasi Muslim terbanyak. Hal ini menunjukkan toleransi di Indonesia luar biasa, ujarnya.
Dikatakannya tujuan lain dengan aset luar biasa adalah Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Tujuan ini sangat populer di kalangan pariwisata karena Komodo dan Pink Beach. Presiden Jokowi mengumumkan rencananya untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi premium. “Kami sangat gembira Labuan Bajo berpartisipasi dalam WTM London 2019 yang merupakan bursa pariwisata terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin
Nusa Tenggara Timur dinobatkan sebagai Best in Travel 2020 / Destinasi Terbaik 2020 oleh Lonely Planet. Ini adalah berita menggembirakan bahwa penghargaan ini datang bersamaan dengan program lima Destinasi Prioritas Super di mana Labuan Bajo salah satunya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengembangan lima Super Priority Destinasi dengan menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan mencakup pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk pemberdayaan masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan.
“Kami percaya bahwa pengembangan lima Destinasi Super Prioritas akan memberikan kontribusi luar biasa bagi pariwisata Indonesia dalam hal peningkatan jumlah kedatangan wisatawan serta pertukaran mata uang asing, dan mewujudkan pariwisata yang lebih kompetitif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Penyelenggaraan Pasar Pariwisata Dunia (WTM) London tahun ini digelar memperingati 40 tahun dekade terakhir WTM. Indonesia telah berbagi perjalanan sejak tahun pertama dan kami ingin terus mengambil bagian di tahun-tahun mendatang, demikian Nia Niscaya.
WTM London tempat bertemunya berbagai kalangan pelaku industri pariwisata travel trade, hotelier, airlines yang datang dari seluruh dunia, 99% exhibitors menyatakan kepuasannya setelah berpartisipasi pada WTM London dengan jumlah transaksi mencapai lebih £2,8 Triliun
Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadikan WTM London sebagai ajang untuk mempromosikan kepariwisataan Indonesia melalui kegiatan Pameran, Table Top, Media Interview, Industrial Gathering, Awareness Campaign, dan Cultural Performance
Menonjolkan image Destinasi Pariwisata Indonesia, yang unggul akan potensi wisata budaya, baik budaya maritim, budaya heritage, budaya gunung, dan budaya adat tradisi (seperti Labuan Bajo, Raja Ampat, Borobudur, Bromo Tengger Semeru.
Batik ditampilkan dalam aktivitas dan dekorasi Paviliun Indonesia sebagai warisan budaya dunia tak benda (Intangible Cultural Heritage)
Pertunjukan kesenian akan ditampilkan dalam bentuk tarian dan musik, memperkenalkan kekayaan budaya adat dan tradisi nusantara
Kopi, makanan dan minuman khas Indonesia mempresentasikan kekayaan kuliner nusantara.
Mempresentasikan brand pariwisata Indonesia, yaitu “Wonderful Indonesia”, sesuai dengan Pedoman Aplikasi Brand & Design Wonderful Indonesia serta Kekayaan Bahari Indonesia dengan Keragaman Budayanya.
Sejarah mencatat Indonesia dikenal dunia sebagai bangsa maritim yang memiliki peradaban maju. Bahkan, negeri ini pernah mengalami masa keemasan sejak awal masehi. Menggunakan kapal bercadik, mereka berlayar mengelilingi dunia dan menjadi bangsa yang disegani.
Kekayaan Bahari Indonesia dengan Keragaman Budayanya ditampilkan dalam paviliun Indonesia kapal Phinisi sebagai fokal points. Phinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia yang berasal dari suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan, tepatnya dari desa Bira kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba.
Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang. Kapal kayu Pinisi digunakan di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu, diperkirakan kapal Pinisi sudah ada sebelum tahun 1500-an, jauh sebelum Cheng Ho dan Colombus membuat sejarah pelayaran fenomenal, para penjelajah laut nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia, bahkan sebelum kedatangan orang-orang Eropa ke tanah air pada paruh pertama abad XVI. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia memiliki peradaban dan budaya maritim yang maju sejak dulu kala. Kapal Phinisi, kapal layar tradisional khas asal Indonesia. (ZG)
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya kepada Antara London, Senin mengatakan Kemenparekraf telah membentuk program lima Destinasi Super Prioritas dalam destinasi pariwisata berkelanjutan,
Kelima tujuan wisata tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang di Sulawesi Utara, ujar Nia Niscaya menambahkan aspirasi dari lima Destinasi Super Prioritas adalah Indonesia ingin mengarahkan pariwisata agar lebih berkelanjutan di masa depan dengan pemberdayaan masyarakat sebagai tujuan utama.
Menurut Nia Niscaya, Destinasi Super Prioritas itu dipilih berdasarkan kekuatan dan kesiapan mereka dalam hal atraksi, aksesibilitas, dan fasilitas. Dari segi atraksi, semua lima tujuan menawarkan pengalaman unik tersendiri. Seperti Borobudur, candi Budha terbesar di dunia, dinobatkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Poin kunci lain membuat Borobudur unik adalah candi Budha terbesar yang terletak di negara dengan populasi Muslim terbanyak. Hal ini menunjukkan toleransi di Indonesia luar biasa, ujarnya.
Dikatakannya tujuan lain dengan aset luar biasa adalah Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Tujuan ini sangat populer di kalangan pariwisata karena Komodo dan Pink Beach. Presiden Jokowi mengumumkan rencananya untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi premium. “Kami sangat gembira Labuan Bajo berpartisipasi dalam WTM London 2019 yang merupakan bursa pariwisata terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin
Nusa Tenggara Timur dinobatkan sebagai Best in Travel 2020 / Destinasi Terbaik 2020 oleh Lonely Planet. Ini adalah berita menggembirakan bahwa penghargaan ini datang bersamaan dengan program lima Destinasi Prioritas Super di mana Labuan Bajo salah satunya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengembangan lima Super Priority Destinasi dengan menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan mencakup pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk pemberdayaan masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan.
“Kami percaya bahwa pengembangan lima Destinasi Super Prioritas akan memberikan kontribusi luar biasa bagi pariwisata Indonesia dalam hal peningkatan jumlah kedatangan wisatawan serta pertukaran mata uang asing, dan mewujudkan pariwisata yang lebih kompetitif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Penyelenggaraan Pasar Pariwisata Dunia (WTM) London tahun ini digelar memperingati 40 tahun dekade terakhir WTM. Indonesia telah berbagi perjalanan sejak tahun pertama dan kami ingin terus mengambil bagian di tahun-tahun mendatang, demikian Nia Niscaya.
WTM London tempat bertemunya berbagai kalangan pelaku industri pariwisata travel trade, hotelier, airlines yang datang dari seluruh dunia, 99% exhibitors menyatakan kepuasannya setelah berpartisipasi pada WTM London dengan jumlah transaksi mencapai lebih £2,8 Triliun
Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadikan WTM London sebagai ajang untuk mempromosikan kepariwisataan Indonesia melalui kegiatan Pameran, Table Top, Media Interview, Industrial Gathering, Awareness Campaign, dan Cultural Performance
Menonjolkan image Destinasi Pariwisata Indonesia, yang unggul akan potensi wisata budaya, baik budaya maritim, budaya heritage, budaya gunung, dan budaya adat tradisi (seperti Labuan Bajo, Raja Ampat, Borobudur, Bromo Tengger Semeru.
Batik ditampilkan dalam aktivitas dan dekorasi Paviliun Indonesia sebagai warisan budaya dunia tak benda (Intangible Cultural Heritage)
Pertunjukan kesenian akan ditampilkan dalam bentuk tarian dan musik, memperkenalkan kekayaan budaya adat dan tradisi nusantara
Kopi, makanan dan minuman khas Indonesia mempresentasikan kekayaan kuliner nusantara.
Mempresentasikan brand pariwisata Indonesia, yaitu “Wonderful Indonesia”, sesuai dengan Pedoman Aplikasi Brand & Design Wonderful Indonesia serta Kekayaan Bahari Indonesia dengan Keragaman Budayanya.
Sejarah mencatat Indonesia dikenal dunia sebagai bangsa maritim yang memiliki peradaban maju. Bahkan, negeri ini pernah mengalami masa keemasan sejak awal masehi. Menggunakan kapal bercadik, mereka berlayar mengelilingi dunia dan menjadi bangsa yang disegani.
Kekayaan Bahari Indonesia dengan Keragaman Budayanya ditampilkan dalam paviliun Indonesia kapal Phinisi sebagai fokal points. Phinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia yang berasal dari suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan, tepatnya dari desa Bira kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba.
Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang. Kapal kayu Pinisi digunakan di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu, diperkirakan kapal Pinisi sudah ada sebelum tahun 1500-an, jauh sebelum Cheng Ho dan Colombus membuat sejarah pelayaran fenomenal, para penjelajah laut nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia, bahkan sebelum kedatangan orang-orang Eropa ke tanah air pada paruh pertama abad XVI. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia memiliki peradaban dan budaya maritim yang maju sejak dulu kala. Kapal Phinisi, kapal layar tradisional khas asal Indonesia. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar