Primaduta Award untuk Perusahaan Kopi Swiss
News ID: 621188
London (ANTARA) - Kedutaan Indonesia di Bern mengadakan acara penyerahan Primaduta Award 2019, kepada perusahaan Swiss, Blaser Coffee AG yang merupakan penghargaan dari Pemerintah Indonesia kepada perusahaan asing yang telah melakukan impor produk Indonesia.
Award ini biasanya diberikan disela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia atau TEI. Tahun ini, Primaduta Awards diberikan kepada 45 perusahaan dari 31 negara. Penghargaan untuk pengusaha Swiss diterima wakil Perwakilan RI di negara penerima Award, demikian KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat.
Primaduta Award untuk Blaser Trading AG diserahkan Duta Besar RI Bern Muliaman Hadad kepada Pimpinan Blaser di Bern di Wisma Duta RI Kamis (21/11) dihadiri sejumlah anggota koperasi kopi dari Bali dan Delegasi Kementerian Koperasi dan UKM, serta Duta Besar RI di WTO dan Atase Perdagangan RI di Jenewa.
Blaser Coffee AG merupakan perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang kopi, menjual kopi asal Indonesia, yaitu kopi Gayo yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara di berbagai toko swalayan Swiss.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup dan satwa di Indonesia melalui keterlibatannya dalam proyek yang dinamakan Orang Utan Coffee Project di Sumatera.
Proyek ini adalah kerja sama dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat Swiss dan Pemerintah Indonesia membantu petani kopi lokal dalam mengelola perkebunannya secara berkelanjutan tanpa merusak hutan serta menyisihkan sebagian hasil penjualan kopi untuk perlindungan orang utan.
Duta Besar RI Bern, Muliaman D. Hadad menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas penghargaan Primaduta Award kepada perusahaan asal Swiss tersebut. “Tidak banyak perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, sehingga memang Blaser layak mendapatkan Primaduta Award 2019 ini” ujar Dubes.
Kopi adalah adalah salah satu komoditi ekspor andalan Indonesia ke Swiss karena mempunyai permintaan yang terus meningkat. Lebih dari 70% perdagangan kopi dunia terjadi di Swiss tidak hanya sebagai hub perdagangan kopi tapi juga produsen produk kopi. Ekspor kopi Indonesia ke Swiss mengalami peningkatan setiap tahun. Tahun 2018 ekspor kopi Indonesia ke Swiss mencapai USD 15 juta naik dibandingkan tahun 2017 sebesar USD 13 juta.
Terpilihnya Blaser Coffee AG sebagai salah satu penerima Primaduta Awards 2019 menjadi momentum setelah penandatanganan perjanjian Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE – CEPA) antara Indonesia dan negara EFTA dimana Swiss anggotanya.
“Dengan ditandatanganinya IE-CEPA tahun lalu, terdapat peluang ekonomi besar yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia maupun Swiss. Semoga kedepan akan lebih banyak lagi perusahaan Swiss yang dapat mengikuti contoh Blaser Coffee AG,” demikian Duta Besar Muliaman D. Hadad.(ZG)
Award ini biasanya diberikan disela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia atau TEI. Tahun ini, Primaduta Awards diberikan kepada 45 perusahaan dari 31 negara. Penghargaan untuk pengusaha Swiss diterima wakil Perwakilan RI di negara penerima Award, demikian KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat.
Primaduta Award untuk Blaser Trading AG diserahkan Duta Besar RI Bern Muliaman Hadad kepada Pimpinan Blaser di Bern di Wisma Duta RI Kamis (21/11) dihadiri sejumlah anggota koperasi kopi dari Bali dan Delegasi Kementerian Koperasi dan UKM, serta Duta Besar RI di WTO dan Atase Perdagangan RI di Jenewa.
Blaser Coffee AG merupakan perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang kopi, menjual kopi asal Indonesia, yaitu kopi Gayo yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara di berbagai toko swalayan Swiss.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup dan satwa di Indonesia melalui keterlibatannya dalam proyek yang dinamakan Orang Utan Coffee Project di Sumatera.
Proyek ini adalah kerja sama dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat Swiss dan Pemerintah Indonesia membantu petani kopi lokal dalam mengelola perkebunannya secara berkelanjutan tanpa merusak hutan serta menyisihkan sebagian hasil penjualan kopi untuk perlindungan orang utan.
Duta Besar RI Bern, Muliaman D. Hadad menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas penghargaan Primaduta Award kepada perusahaan asal Swiss tersebut. “Tidak banyak perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, sehingga memang Blaser layak mendapatkan Primaduta Award 2019 ini” ujar Dubes.
Kopi adalah adalah salah satu komoditi ekspor andalan Indonesia ke Swiss karena mempunyai permintaan yang terus meningkat. Lebih dari 70% perdagangan kopi dunia terjadi di Swiss tidak hanya sebagai hub perdagangan kopi tapi juga produsen produk kopi. Ekspor kopi Indonesia ke Swiss mengalami peningkatan setiap tahun. Tahun 2018 ekspor kopi Indonesia ke Swiss mencapai USD 15 juta naik dibandingkan tahun 2017 sebesar USD 13 juta.
Terpilihnya Blaser Coffee AG sebagai salah satu penerima Primaduta Awards 2019 menjadi momentum setelah penandatanganan perjanjian Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE – CEPA) antara Indonesia dan negara EFTA dimana Swiss anggotanya.
“Dengan ditandatanganinya IE-CEPA tahun lalu, terdapat peluang ekonomi besar yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia maupun Swiss. Semoga kedepan akan lebih banyak lagi perusahaan Swiss yang dapat mengikuti contoh Blaser Coffee AG,” demikian Duta Besar Muliaman D. Hadad.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar