KBRI gelar Indonesian Day di Liechtenstein
News ID: 573324
London (ANTARA) - Mahasiswa dan staf Universitas Liechtenstein mengikuti rangkaian lokakarya Indonesian Day yang digelar KBRI Bern dengan antusias mempelajari kekayaan budaya Indonesia melalui demo masak, praktik membatik, serta latihan menari Bali diadakan di kompleks Universitas Liechtenstein, Vaduz, Rabu (30/10)
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat mengatakan rangkaian Indonesian Day dimulai dengan demo masak. Para peserta berkesempatan memasak rendang, nasi kuning, pastel, dan dadar gulung. Banyak dari mereka mengaku pertama kalinya tahu yang namanya kemiri, daun salam, daun pandan, dan berbagai rempah khas makanan Indonesia. Setelah demo masak seluruh peserta memilih rendang sebagai makanan favorit.
Kegiatan Indonesian Day dilanjutkan dengan praktik membatik. Para peserta diberikan secarik kain dan diperbolehkan menggambar motif serta membatik dengan canting dan malam. Wajah sumringah peserta berhasil menyelesaikan kain batiknya. “Saya semakin menghargai batik sebagai kekayaan budaya Indonesia, setelah melihat prosesnya yang rumit”, ujar salah seorang peserta.
Latihan menari Bali digelar bagi peserta yang sebagian besar berasal dari mahasiswa dan staf Universitas Liechtenstein. Gerakan tubuh yang rumit tidak menyurutkan semangat peserta untuk berlatih.
Rangkaian Indonesian Day ditutup dengan pagelaran budaya Indonesia melalui penampilan tari-tarian Indonesia. Sejumlah pejabat dan korps diplomatik Liechtenstein menghadiri acara Indonesian Day. Para penonton disuguhi tarian dari berbagai daerah Indonesia, tor tor, jaipong, merak, giring-giring, serta tari payung. Di akhir acara, seluruh penonton diajak menari poco-poco.
Dubes Indonesia di Bern, merangkap Keharyapatihan Liechtenstein mengatakan, hubungan bilateral Indonesia dengan Liechtenstein terus ditingkatkan dalam berbagai bidang. Melalui rangkaian kegiatan ini, Indonesia berharap untuk dapat lebih dikenal di Liechtenstein. “Semoga tamu yang hadir dapat mempertimbangkan Indonesia sebagai negara tujuan wisata selanjutnya”, ujarnya.
Keharyapatihan Liechtenstein merupakan negara non-Uni Eropa yang memiliki populasi sebanyak 35.000 jiwa. Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Liechtenstein sejak November 2008, dirangkap KBRI Bern sebagai negara akreditasi . (ZG)
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat mengatakan rangkaian Indonesian Day dimulai dengan demo masak. Para peserta berkesempatan memasak rendang, nasi kuning, pastel, dan dadar gulung. Banyak dari mereka mengaku pertama kalinya tahu yang namanya kemiri, daun salam, daun pandan, dan berbagai rempah khas makanan Indonesia. Setelah demo masak seluruh peserta memilih rendang sebagai makanan favorit.
Kegiatan Indonesian Day dilanjutkan dengan praktik membatik. Para peserta diberikan secarik kain dan diperbolehkan menggambar motif serta membatik dengan canting dan malam. Wajah sumringah peserta berhasil menyelesaikan kain batiknya. “Saya semakin menghargai batik sebagai kekayaan budaya Indonesia, setelah melihat prosesnya yang rumit”, ujar salah seorang peserta.
Latihan menari Bali digelar bagi peserta yang sebagian besar berasal dari mahasiswa dan staf Universitas Liechtenstein. Gerakan tubuh yang rumit tidak menyurutkan semangat peserta untuk berlatih.
Rangkaian Indonesian Day ditutup dengan pagelaran budaya Indonesia melalui penampilan tari-tarian Indonesia. Sejumlah pejabat dan korps diplomatik Liechtenstein menghadiri acara Indonesian Day. Para penonton disuguhi tarian dari berbagai daerah Indonesia, tor tor, jaipong, merak, giring-giring, serta tari payung. Di akhir acara, seluruh penonton diajak menari poco-poco.
Dubes Indonesia di Bern, merangkap Keharyapatihan Liechtenstein mengatakan, hubungan bilateral Indonesia dengan Liechtenstein terus ditingkatkan dalam berbagai bidang. Melalui rangkaian kegiatan ini, Indonesia berharap untuk dapat lebih dikenal di Liechtenstein. “Semoga tamu yang hadir dapat mempertimbangkan Indonesia sebagai negara tujuan wisata selanjutnya”, ujarnya.
Keharyapatihan Liechtenstein merupakan negara non-Uni Eropa yang memiliki populasi sebanyak 35.000 jiwa. Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Liechtenstein sejak November 2008, dirangkap KBRI Bern sebagai negara akreditasi . (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar