BI dukung reformasi struktural perekonomian Indonesia.
News ID: 598744
London (ANTARA) - Bank Indonesia pada 2025 mempunyai misi mendukung dan mempercepat ekonomi digital dan keuangan, termasuk open banking, interlink fintech, dan pembayaran ritel dalam sistem pembayaran Indonesia
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia, Bank Sentral Indonesia, DR Aida Budiman, dalam pidato utama pada seminar "Paving The Way Forward: Indonesia pada 2019-2024" yang diadakan di gedung Institution of Civil Engineers, London, Selasa.
Dalam seminar yang diikuti panel diskusi yang menampilkan mantan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi, CEO Medco dan seorang ekonom senior dari Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati, mendapat sambutan dari sekitar 100 peserta seminar yang antusias ingin mengetahui perkembangan ekonomi di Indonesia.
Lebih lanjut Aida Budiman, mengatakan ekonomi dan keuangan digital menjadi perhatian pemerintahan Presiden JKW dalam masa pemerintahannya yang kedua, termasuk pengembangan e-commerce dan fintech.
Dalam seminar yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia London,
mengatakan program pemerintah sekarang tetap fokus pada pengembangan infrastruktur, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, dan meningkatkan nilai tambah sektor manfaktur sehingga menggeser ketergantungan sumber daya alam, dan meningkatkan sektor ekonomi berbasis jasa.
Aida Budiman juga menjelaskan pengembangan tenaga kerja yang dinamis dengan memperluas dana abadi, antara lain melakukan penyederhanaan regulasi obstruktif dengan adanya undang-undang omnibus penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UKM
Selain itu ujar Aida Budiman pemerintahan Jokowi melakukan reformasi dalam badan pemerintah dan menyederhanakan birokrasi dalam melakukan transformasi ekonomi.
Bank Indonesia senantiasa mendorong sinergi dan bauran kebijakan di tingkat nasional untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan , mendorong percepatan reformasi struktural serta menciptakan iklim positif untuk berkembangnya inovasi di ekonomi dan keuangan digital dengan tetap memperhatikan customer protection, ujarnya.
Sementara itu mantan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi, CEO Medco menyampaikan keberhasilan unicorn di Indonesia seperti gojek yang berhasil dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia bahkan jualan martabak pun bisa menghasilkan milyaran rupiah serta berhasil membuka banyak lapangan pekerjaan.
Dalam kesempatan diskusi panel itu juga tampil ekonom senior dari Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati, dan dibuka Dubes Indonesia di Inggris Dr Rizal Sukma.
Deminar bertujuan untuk menumbuhkan kepastian dan kepercayaan para pemangku kepentingan bisnis di Inggris dan juga didedikasikan untuk perayaan ulang tahun ke-70 hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris dibuka secara resmi.
Dubes Rizal Sukma mengatalan seminar yang memfokus pada visi kebijakan ekonomi Indonesia di bawah masa jabatan kedua Presiden terpilih Joko Widodo.
Seminar juga bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan keterlibatan dengan investor Inggris untuk mendorong peluang kemitraan di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama bagi kedua negara.(ZG)
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia, Bank Sentral Indonesia, DR Aida Budiman, dalam pidato utama pada seminar "Paving The Way Forward: Indonesia pada 2019-2024" yang diadakan di gedung Institution of Civil Engineers, London, Selasa.
Dalam seminar yang diikuti panel diskusi yang menampilkan mantan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi, CEO Medco dan seorang ekonom senior dari Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati, mendapat sambutan dari sekitar 100 peserta seminar yang antusias ingin mengetahui perkembangan ekonomi di Indonesia.
Lebih lanjut Aida Budiman, mengatakan ekonomi dan keuangan digital menjadi perhatian pemerintahan Presiden JKW dalam masa pemerintahannya yang kedua, termasuk pengembangan e-commerce dan fintech.
Dalam seminar yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia London,
mengatakan program pemerintah sekarang tetap fokus pada pengembangan infrastruktur, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, dan meningkatkan nilai tambah sektor manfaktur sehingga menggeser ketergantungan sumber daya alam, dan meningkatkan sektor ekonomi berbasis jasa.
Aida Budiman juga menjelaskan pengembangan tenaga kerja yang dinamis dengan memperluas dana abadi, antara lain melakukan penyederhanaan regulasi obstruktif dengan adanya undang-undang omnibus penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UKM
Selain itu ujar Aida Budiman pemerintahan Jokowi melakukan reformasi dalam badan pemerintah dan menyederhanakan birokrasi dalam melakukan transformasi ekonomi.
Bank Indonesia senantiasa mendorong sinergi dan bauran kebijakan di tingkat nasional untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan , mendorong percepatan reformasi struktural serta menciptakan iklim positif untuk berkembangnya inovasi di ekonomi dan keuangan digital dengan tetap memperhatikan customer protection, ujarnya.
Sementara itu mantan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi, CEO Medco menyampaikan keberhasilan unicorn di Indonesia seperti gojek yang berhasil dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia bahkan jualan martabak pun bisa menghasilkan milyaran rupiah serta berhasil membuka banyak lapangan pekerjaan.
Dalam kesempatan diskusi panel itu juga tampil ekonom senior dari Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati, dan dibuka Dubes Indonesia di Inggris Dr Rizal Sukma.
Deminar bertujuan untuk menumbuhkan kepastian dan kepercayaan para pemangku kepentingan bisnis di Inggris dan juga didedikasikan untuk perayaan ulang tahun ke-70 hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris dibuka secara resmi.
Dubes Rizal Sukma mengatalan seminar yang memfokus pada visi kebijakan ekonomi Indonesia di bawah masa jabatan kedua Presiden terpilih Joko Widodo.
Seminar juga bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan keterlibatan dengan investor Inggris untuk mendorong peluang kemitraan di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama bagi kedua negara.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar