Indonesia Jadi Dewan Buosfer Dunia UNESCO
News ID: 622663
London (ANTARA) - Indonesia akhirnya terpilih sebagai anggota International Coordination Council of Man and Biosphere (ICC-MAB) untuk periode 2019-2023 setelah melalui proses voting yang berlangsung di Markas UNESCO di Paris, Kamis (21).
Keputusan ini dicapai dalam pemilihan badan-badan subsider UNESCO yang berarti Indonesia akan meneruskan mandat yang sama, karena sebelumnya menjadi anggota ICC-MAB periode 2015-2019.
Demikian keterangan dari KBRI Paris yang diterima Antara London, Sabtu.
Pada kelompok negara-negara Asia Pasifik, Indonesia terpilih bersama tiga negara lain, yaitu Kazakhstan, Maldives, dan Republik Korea. Terpilihnya Indonesia tidak lepas dari kontribusi aktif diberikan selama menjadi anggota ICC-MAB, diantaranya menjadi tuan rumah Sidang ke-30 di Palembang Juli lali.
Saat ini, wakil Indonesia yaitu Dr. Enny Sudarmonowati, menjabat sebagai Ketua (Chairperson) ICC-MAB Di bidang konservasi dan Indonesia diakui melakukan langkah-langkah nyata.
Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Dubes Arrmanatha C. Nasir mengatakan bahwa Indonesia aktif melakukan konservasi cagar biosfer dan meningkatkan upaya diplomasi, agar lebih banyak cagar alam yang bisa masuk dalam daftar ICC-MAB,” ujar Dubes Arrmanatha C. Nasir.
Dalam pertemuan di Paris, Indonesia kembali menegaskan komitmen untuk melanjutkan peran-peran strategis pada periode mandat selanjutnya.
ICC-MAB adalah program UNESCO yang membahas inisiatif konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan pengelolaan cagar biosfer yang efektif dan efisien, mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Terakhir, Indonesia berhasil menambahkan cagar biosfer baru dalam daftar UNESCO, yaitu Togean Tojo Una-Una (Sulteng), Samota (NTB), Berbak-Sembilang (Jambi-Sumsel), Betung Kerihun-Danau Sentarum (Kalbar), dan Rinjani Lombok (NTB). Dengan penambahan tersebut, Indonesia memiliki 16 Taman Nasional, diantara lebih dari 700 cagar biosfer dunia, dalam daftar UNESCO biosphere reserves.
Selain terpilih sebagai anggota ICC-MAB, Indonesia juga kembali terpilih sebagai anggota Headquarters Committee untuk periode 2019-2023 bersama Bangladesh. (ZG)
Keputusan ini dicapai dalam pemilihan badan-badan subsider UNESCO yang berarti Indonesia akan meneruskan mandat yang sama, karena sebelumnya menjadi anggota ICC-MAB periode 2015-2019.
Demikian keterangan dari KBRI Paris yang diterima Antara London, Sabtu.
Pada kelompok negara-negara Asia Pasifik, Indonesia terpilih bersama tiga negara lain, yaitu Kazakhstan, Maldives, dan Republik Korea. Terpilihnya Indonesia tidak lepas dari kontribusi aktif diberikan selama menjadi anggota ICC-MAB, diantaranya menjadi tuan rumah Sidang ke-30 di Palembang Juli lali.
Saat ini, wakil Indonesia yaitu Dr. Enny Sudarmonowati, menjabat sebagai Ketua (Chairperson) ICC-MAB Di bidang konservasi dan Indonesia diakui melakukan langkah-langkah nyata.
Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Dubes Arrmanatha C. Nasir mengatakan bahwa Indonesia aktif melakukan konservasi cagar biosfer dan meningkatkan upaya diplomasi, agar lebih banyak cagar alam yang bisa masuk dalam daftar ICC-MAB,” ujar Dubes Arrmanatha C. Nasir.
Dalam pertemuan di Paris, Indonesia kembali menegaskan komitmen untuk melanjutkan peran-peran strategis pada periode mandat selanjutnya.
ICC-MAB adalah program UNESCO yang membahas inisiatif konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan pengelolaan cagar biosfer yang efektif dan efisien, mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Terakhir, Indonesia berhasil menambahkan cagar biosfer baru dalam daftar UNESCO, yaitu Togean Tojo Una-Una (Sulteng), Samota (NTB), Berbak-Sembilang (Jambi-Sumsel), Betung Kerihun-Danau Sentarum (Kalbar), dan Rinjani Lombok (NTB). Dengan penambahan tersebut, Indonesia memiliki 16 Taman Nasional, diantara lebih dari 700 cagar biosfer dunia, dalam daftar UNESCO biosphere reserves.
Selain terpilih sebagai anggota ICC-MAB, Indonesia juga kembali terpilih sebagai anggota Headquarters Committee untuk periode 2019-2023 bersama Bangladesh. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar