BMS Juara Umum di Kompetisi Tingkat Dunia.
News ID: 584836
London (ANTARA) - Kelompok Batavia Madrigal Singers (BMS) pimpinan maestro konduktor Indonesia, Avip Priatna meraih juara umum (Grand Prize) pada ajang 51st Tolosa Choral Contest yang diadakan m di kota Tolosa, Spanyol tanggal 31 Oktober - 3 November.
Selain menjadi juara umum, BMS juga meraih tiga predikat lainnya yaitu juara pertama kategori “Polyphony”, mengalahkan JCA National Youth Choir dari Jepang dan Männerstimmen Basel dari Switzerland, demikian Koordinator Perjalanan Dani Dumadi kepada Antara London, Rabu.
Juara pertama kategori “Basque and Popular Music”, mengalahkan JCA National Youth Choir dan Pa Saulei dari Latvia, dan mendapat penghargaan favorit penonton / Audiens Prize.
Berbalut kostum bernuansa Indonesia, BMS tampil di babak “Polyphony” membawakan lima lagu, yaitu Factum Est Silentium karya Richard Dering, lagu wajib kategori “Polyphony” berjudul Buscando Mis Amores karya David Azurza, Les Djinns karya Gabriel Fauré, Fajar dan Senja II karya composer muda Indonesia, Ken Steven serta lagu Jubilate Deo karya Pietro Ferrario.
Sementara pada babak “Basque and Popular Music”, BMS membawakan lagu berbahasa Basque berjudul Ametsetan karya Javier Busto, lagu wajib babak tersebut berjudul Neguan Orbela karya Xabier Zarazola, lagu Sixteen Tones karya Merle Travis yang diaransemen Kirby Shaw, lagu Joshua, diaransemen Norman Luboff, lagu tradisional Aceh, Bungong Jeumpa diaransemen Fero Aldiansya Stefanus, Serta lagu lawas berjudul Don’t Stop Me Now, karya Freddy Mercury diaransemen Mark Brymer.
Selain berkompetisi, panitia penyelenggara mengatur konser para peserta di kota-kota sekitar Tolosa. BMS berkesempatan konser di kota Tafalla, Ordizia, Astillero, dan Pamplona.
Kemenangan BMS pada ajang 2019 Tolosa Choral Contest ini menjadikan BMS berhak untuk maju bertanding pada kompetisi 32nd European Grand Prix for Choral Singing (EGP), yang akan diadakan di kota Debrecen, Hungary, pada 8 Juli 2020.
Kelompok paduan suara BMS beranggotakan penyanyi dengan beragam latar belakang usia, suku, agama, dan pekerjaan. Mereka berlatih secara rutin di The Resonanz Music Studio, sekolah musik pimpinan Avip Priatna yang menaungi kelompok orkestra simfoni, Jakarta Concert Orchestra dan kelompok paduan suara anak The Resonanz Children’s Choir.
Dalam waktu dekat, BMS akan mengadaakan konser tahunan mereka, Sanguinis Choraliensis, pada 17 November mendatang.(ZG)
Selain menjadi juara umum, BMS juga meraih tiga predikat lainnya yaitu juara pertama kategori “Polyphony”, mengalahkan JCA National Youth Choir dari Jepang dan Männerstimmen Basel dari Switzerland, demikian Koordinator Perjalanan Dani Dumadi kepada Antara London, Rabu.
Juara pertama kategori “Basque and Popular Music”, mengalahkan JCA National Youth Choir dan Pa Saulei dari Latvia, dan mendapat penghargaan favorit penonton / Audiens Prize.
Berbalut kostum bernuansa Indonesia, BMS tampil di babak “Polyphony” membawakan lima lagu, yaitu Factum Est Silentium karya Richard Dering, lagu wajib kategori “Polyphony” berjudul Buscando Mis Amores karya David Azurza, Les Djinns karya Gabriel Fauré, Fajar dan Senja II karya composer muda Indonesia, Ken Steven serta lagu Jubilate Deo karya Pietro Ferrario.
Sementara pada babak “Basque and Popular Music”, BMS membawakan lagu berbahasa Basque berjudul Ametsetan karya Javier Busto, lagu wajib babak tersebut berjudul Neguan Orbela karya Xabier Zarazola, lagu Sixteen Tones karya Merle Travis yang diaransemen Kirby Shaw, lagu Joshua, diaransemen Norman Luboff, lagu tradisional Aceh, Bungong Jeumpa diaransemen Fero Aldiansya Stefanus, Serta lagu lawas berjudul Don’t Stop Me Now, karya Freddy Mercury diaransemen Mark Brymer.
Selain berkompetisi, panitia penyelenggara mengatur konser para peserta di kota-kota sekitar Tolosa. BMS berkesempatan konser di kota Tafalla, Ordizia, Astillero, dan Pamplona.
Kemenangan BMS pada ajang 2019 Tolosa Choral Contest ini menjadikan BMS berhak untuk maju bertanding pada kompetisi 32nd European Grand Prix for Choral Singing (EGP), yang akan diadakan di kota Debrecen, Hungary, pada 8 Juli 2020.
Kelompok paduan suara BMS beranggotakan penyanyi dengan beragam latar belakang usia, suku, agama, dan pekerjaan. Mereka berlatih secara rutin di The Resonanz Music Studio, sekolah musik pimpinan Avip Priatna yang menaungi kelompok orkestra simfoni, Jakarta Concert Orchestra dan kelompok paduan suara anak The Resonanz Children’s Choir.
Dalam waktu dekat, BMS akan mengadaakan konser tahunan mereka, Sanguinis Choraliensis, pada 17 November mendatang.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar