M Lutfi sampaikan keberhasilan unicorn Indonesia di London
News ID: 598875
London (ANTARA) - Keberhasilan unicorn Indonesia seperti gojek yang berhasil dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia bahkan jualan martabak pun bisa menghasilkan milyaran rupiah membuka banyak lapangan pekerjaan.
Hal itu diungkapkan mantan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi, dalam acara diskusi panel Indonesia Briefing 2019 yang digelar Kedutaan Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia London yang diadakan di London, Selasa (12/11) .
Kepada Antara London Muhammad Lutfi mengakui minat pasar Indonesia masih menjadi acuan bagi negara maju seperti Inggris yang lebih banyak bicara mengenai pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Mantan Kepala BKPM dalam diskusi panel menyelaskan tentang perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia. “Indonesia saat ini merupakan negara yang berhasil melalui transformasi ekonomi besar-besaran,” ujarnya.
Dikatakannya Indonesia tumbuh sebesar 1000% semenjak 1998. Namun demikian, hal ini tidak dicapai dengan mudah, ujarnya.
Diakuinya Indonesia masih memiliki beragam tantangan untuk mencapai ambisinya, seperti strategi memanfaatkan bonus demografi agar tidak terjebak dalam fenomena middle income trap.
Dikatakannya seperti yang diharapkan Presiden Jokowi yang mencanangkan Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia pada 2045.
Untuk itu ujar mantan Duta Besar RI untuk Jepang, perlu dilakukan reformasi besar guna mendorong investasi dan industrialisasi yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia.
Dalam menanggapi transformasi ekonomi Indonesia, M Lutfi memberi contoh pergeseran perekonomian Indonesia melalui tumbuhnya industri ekonomi digital, yang telah menimbulkan efek domino bagi pertumbuhan sektor-sektor industri lainnya di Indonesia seperti banyaknya unicorn yang tumbuh di Indonesia.
Dalam konteks ini, Muhamad Lutfi mengundang pelaku usaha di Inggris untuk berbisnis di Indonesia. “Cerita mengenai Indonesia adalah seperti perumpamaan “getting rich before the country gets old”, ujarnya menambahkan berbisnis dengan Indonesia sebelum Indonesia akan dipenuhi oleh pemain-pemain lainnya.
Disadari bahwa tidak mudah berbisnis di Indonesia, namun nothing is impossible in Indonesia, demikian Muhammad Lutfi.
Dialam diskusi dengan para pelaku bisnis tidak hanya fokus pada isu komitmen pemerintah di lima sektor prioritas pemerintah Indonesia, namun juga bagaimana komitmen Pemerintah Indonesia dalam menghadapi isu climate change, pendanaan riset dan inovasi bagi para ilmuwan Indonesia dan bagaimana Indonesia dapat menjadi bagian dari supply chain global.
Hal itu diungkapkan mantan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi, dalam acara diskusi panel Indonesia Briefing 2019 yang digelar Kedutaan Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia London yang diadakan di London, Selasa (12/11) .
Kepada Antara London Muhammad Lutfi mengakui minat pasar Indonesia masih menjadi acuan bagi negara maju seperti Inggris yang lebih banyak bicara mengenai pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Mantan Kepala BKPM dalam diskusi panel menyelaskan tentang perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia. “Indonesia saat ini merupakan negara yang berhasil melalui transformasi ekonomi besar-besaran,” ujarnya.
Dikatakannya Indonesia tumbuh sebesar 1000% semenjak 1998. Namun demikian, hal ini tidak dicapai dengan mudah, ujarnya.
Diakuinya Indonesia masih memiliki beragam tantangan untuk mencapai ambisinya, seperti strategi memanfaatkan bonus demografi agar tidak terjebak dalam fenomena middle income trap.
Dikatakannya seperti yang diharapkan Presiden Jokowi yang mencanangkan Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia pada 2045.
Untuk itu ujar mantan Duta Besar RI untuk Jepang, perlu dilakukan reformasi besar guna mendorong investasi dan industrialisasi yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia.
Dalam menanggapi transformasi ekonomi Indonesia, M Lutfi memberi contoh pergeseran perekonomian Indonesia melalui tumbuhnya industri ekonomi digital, yang telah menimbulkan efek domino bagi pertumbuhan sektor-sektor industri lainnya di Indonesia seperti banyaknya unicorn yang tumbuh di Indonesia.
Dalam konteks ini, Muhamad Lutfi mengundang pelaku usaha di Inggris untuk berbisnis di Indonesia. “Cerita mengenai Indonesia adalah seperti perumpamaan “getting rich before the country gets old”, ujarnya menambahkan berbisnis dengan Indonesia sebelum Indonesia akan dipenuhi oleh pemain-pemain lainnya.
Disadari bahwa tidak mudah berbisnis di Indonesia, namun nothing is impossible in Indonesia, demikian Muhammad Lutfi.
Dialam diskusi dengan para pelaku bisnis tidak hanya fokus pada isu komitmen pemerintah di lima sektor prioritas pemerintah Indonesia, namun juga bagaimana komitmen Pemerintah Indonesia dalam menghadapi isu climate change, pendanaan riset dan inovasi bagi para ilmuwan Indonesia dan bagaimana Indonesia dapat menjadi bagian dari supply chain global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar