KBRI Roma unjuk Seni Budaya Di Resepsi Diplomatik
News ID: 567723
London (ANTARA) - KBRI Roma mengelar acara Resepsi Diplomatik dengan pertunjukan seni budaya Indonesia digelar dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI dan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Italia bertempat di gedung Teatro Argentina, Roma, Senin malam (28/10).
Acara dihadiri lebih dari 600 undangan dengan antusias mengikuti rangkaian resepsi pertunjukan yang diawali penampilan Dubes Indonesia untuk Italia, Esti Andayani yang memberikan kejutan dengan menari 'Golek Putri' bersama maestro tari Indonesia, Dr. Nungki Kusumastuti.
Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Roma, Veronika Vonny Handayani kepada Antara London, Selasa menyebutkan acara resepsi digelar di gedung teater bersejarah nan megah bergaya klasik dibangun tahun 1732 di kota Roma.
Tari klasik dari Yogyakarta dibawakan Dubes Esti Andayani bersama maestro tari Indonesia, Dr. Nungki Kusumastuti mengisahkan putri keraton yang bersolek untuk mempersiapkan diri menjelang momen yang spesial.
Dubes Esti Andayani dalam sambutannya menyampaikan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI - Italia merupakan momentum istimewa untuk dirayakan sekaligus memperkuat kerja sama di berbagai bidang di masa depan. "Masih luas terbuka peluang untuk kerja sama kedua negara di bidang ekonomi dan perdagangan, juga pembangunan berkelanjutan, energi, maritim, infrastrukutur hingga ekonomi kreatif, dialog antar-keyakinan dan seni budaya", demikian Dubes Esti.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Italia, Manlio di Stefano menyampaikan ucapan selamat kepada Pemerintah dan masyarakat Indonesia serta harapan untuk peningkatan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang.
Dalam pertunjukan berdurasi sekitar 75 menit ini ditampilkan tari 'Lenggang Kipas' dari Jakarta, tari 'Pangkur Sagu' dari Papua, tari 'Naikonos Larik' dari NTT, tari 'Mitreka Bawana' dari Sulawesi Tenggara dan pertunjukan musik oleh trio Ifan Hardiknas Pah (sasando), Mia Ismi (violin, vokal) dan Kiel Dharmawel (gendang melayu).
Para penari dan musisi bergabung dalam grup seni Artina dari Jakarta, pimpinan Haryati Abelam dengan direktur artistik Nungki Kusumastuti.
Warga Italia juga ikut memeriahkan suasana dengan penampilan gamelan bali grup Puspa Sari 2.0 binaan KBRI Roma, dipimpin Prof. Giovanni Giuriati dan grup pencak silat Garuda Academy Roma, pimpinan Simone Mondello.
Pertunjukan dipandu duet MC diaspora Indonesia Sean Silla dan Pinkan Mulia.
Para penonton kagum menyaksikan pertunjukan dikemas dalam konsep East meets West (pertemuan budaya timur dan barat) ini.
Kejutan kembali hadir di penghujung acara, saat Dubes Esti Andayani berdansa dengan Alessio Specolizzi dengan irama waltz, rhumba dan salsa. Para penonton pun ikut bergoyang saat tarian Mitreka Bawana yang dibawakan secara interaktif bersama pengisi acara sebagai penutup.
Resepsi diplomatik menyajikan kuliner Italia maupun kue dan jajanan pasar khas Indonesia diantaranya lumpia, bakwan, panada, martabak telur, bika ambon, onde-onde dan lapis legit. Sajian buah-buahan tropis nan eksotis seperti mangga arummanis, mangga gedong gincu, mangga alpukat, nanas, dan manggis didatangkan langsung dari Indonesia, atas kerja sama KBRI Roma dengan Kementerian Pertanian, PT DKS dan San Fresh.
Dalam resepsi dihadiri undangan yang terdiri dari pejabat Italia, korps diplomatik, pengusaha dan tokoh terkemuka setempat, akademisi, dan masyarakat Indonesia juga dipromosikan produk kopi single origin Indonesia, “Supresso” diproduksi Indraco Group, penghasil kopi berkualitas sejak 1971. Hal ini juga merupakan salah satu upaya mempromosikan produk Indonesia yang bernilai tinggi pada pasar Italia. (ZG)
Acara dihadiri lebih dari 600 undangan dengan antusias mengikuti rangkaian resepsi pertunjukan yang diawali penampilan Dubes Indonesia untuk Italia, Esti Andayani yang memberikan kejutan dengan menari 'Golek Putri' bersama maestro tari Indonesia, Dr. Nungki Kusumastuti.
Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Roma, Veronika Vonny Handayani kepada Antara London, Selasa menyebutkan acara resepsi digelar di gedung teater bersejarah nan megah bergaya klasik dibangun tahun 1732 di kota Roma.
Tari klasik dari Yogyakarta dibawakan Dubes Esti Andayani bersama maestro tari Indonesia, Dr. Nungki Kusumastuti mengisahkan putri keraton yang bersolek untuk mempersiapkan diri menjelang momen yang spesial.
Dubes Esti Andayani dalam sambutannya menyampaikan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI - Italia merupakan momentum istimewa untuk dirayakan sekaligus memperkuat kerja sama di berbagai bidang di masa depan. "Masih luas terbuka peluang untuk kerja sama kedua negara di bidang ekonomi dan perdagangan, juga pembangunan berkelanjutan, energi, maritim, infrastrukutur hingga ekonomi kreatif, dialog antar-keyakinan dan seni budaya", demikian Dubes Esti.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Italia, Manlio di Stefano menyampaikan ucapan selamat kepada Pemerintah dan masyarakat Indonesia serta harapan untuk peningkatan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang.
Dalam pertunjukan berdurasi sekitar 75 menit ini ditampilkan tari 'Lenggang Kipas' dari Jakarta, tari 'Pangkur Sagu' dari Papua, tari 'Naikonos Larik' dari NTT, tari 'Mitreka Bawana' dari Sulawesi Tenggara dan pertunjukan musik oleh trio Ifan Hardiknas Pah (sasando), Mia Ismi (violin, vokal) dan Kiel Dharmawel (gendang melayu).
Para penari dan musisi bergabung dalam grup seni Artina dari Jakarta, pimpinan Haryati Abelam dengan direktur artistik Nungki Kusumastuti.
Warga Italia juga ikut memeriahkan suasana dengan penampilan gamelan bali grup Puspa Sari 2.0 binaan KBRI Roma, dipimpin Prof. Giovanni Giuriati dan grup pencak silat Garuda Academy Roma, pimpinan Simone Mondello.
Pertunjukan dipandu duet MC diaspora Indonesia Sean Silla dan Pinkan Mulia.
Para penonton kagum menyaksikan pertunjukan dikemas dalam konsep East meets West (pertemuan budaya timur dan barat) ini.
Kejutan kembali hadir di penghujung acara, saat Dubes Esti Andayani berdansa dengan Alessio Specolizzi dengan irama waltz, rhumba dan salsa. Para penonton pun ikut bergoyang saat tarian Mitreka Bawana yang dibawakan secara interaktif bersama pengisi acara sebagai penutup.
Resepsi diplomatik menyajikan kuliner Italia maupun kue dan jajanan pasar khas Indonesia diantaranya lumpia, bakwan, panada, martabak telur, bika ambon, onde-onde dan lapis legit. Sajian buah-buahan tropis nan eksotis seperti mangga arummanis, mangga gedong gincu, mangga alpukat, nanas, dan manggis didatangkan langsung dari Indonesia, atas kerja sama KBRI Roma dengan Kementerian Pertanian, PT DKS dan San Fresh.
Dalam resepsi dihadiri undangan yang terdiri dari pejabat Italia, korps diplomatik, pengusaha dan tokoh terkemuka setempat, akademisi, dan masyarakat Indonesia juga dipromosikan produk kopi single origin Indonesia, “Supresso” diproduksi Indraco Group, penghasil kopi berkualitas sejak 1971. Hal ini juga merupakan salah satu upaya mempromosikan produk Indonesia yang bernilai tinggi pada pasar Italia. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar